Demi Timnas Italia, Gattuso Rela Kesampingkan Ego Pribadinya
Vivagoal – Serie A – Timnas Italia akan menghadapi Timnas Estonia dan Timnas Israel pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat jeda internasional awal Oktober ini. Jelang dua pertandingan penting tersebut, Gennaro Gattuso siap berbenah demi memperbaiki performa Gli Azzurri.
Italia saat ini duduk di peringkat dua klasemen sementara grup I dengan torehan sembilan angka dari empat laga yang sudah mereka lakoni. Saat masih diasuh oleh Luciano Spalletti, Italia sempat menelan kekalahan 3-0 dari Timnas Norwegia sebelum menang 2-0 atas Timnas Moldova.

Ini jadi alasan pemecatan Spalletti dan diangkatnya Gattuso sebagai pelatih baru Italia. Sang pelatih baru mengawali debutnya dengan kemenangan 5-0 atas Estonia, namun hanya bisa menang tipis 5-4 dari Israel di laga berikutnya.
“Ada banyak hal yang harus kami perbaiki. Ini bukan hanya soal pertahanan, tapi (kami) juga harus bisa mendeteksi bahaya di semua area lapangan,” kata Gattuso, dilansir dari Football Italia.
Baca juga:
- VG ART COMPETITION: Syarat, Mekanisme, dan Total Hadiah Puluhan Juta Rupiah
- Makin Sulit di Man United, Zirkzee Mau Pergi di Musim Dingin
- Denzel Dumfries Bersinar di Inter Berkat Wejangan Asisten Pelatih Timnas Indonesia
- Laga Milan vs Como Resmi Pindah ke Australia, Rabiot: Keputusan Gila!
Di sisi lain, sang pelatih menilai masih banyak aspek positif yang bisa mereka pertahankan dari performa di laga-laga sebelumnya. Ini akan jadi modal berharga bagi pasukan Gattuso untuk tampil dengan wajah baru jelang pertandingan mendatang.
View this post on Instagram
“Di waktu yang bersamaan, banyak juga hal positif. Kami satu-satunya tim yang membiarkan Israel kembali ke pertandingan dan kami beruntung bisa membawa pulang hasil positif. Kami harus meningkatkan sikap, sama sekali tak ada masalah dengan taktik,” ungkap Gattuso.
“Seorang pelatih harus bisa melakukan semuanya, saya harus mengesampingkan ego dan melakukan yang terbaik untuk tim. Situasi sudah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir karena pemain memiliki lebih banyak menit bermain.”
