Diimbangi Leipzig, Guardiola: Dulu menang di Liga Champions gampang

Vivagoal – Liga Champions – Manajer Manchester City, Pep Guardiola mengakui bahwa meraih kemenangan di Liga Champions kini tak lagi mudah seperti dulu, usai meraup hasil imbang melawan RB Liepzig dini hari tadi WIB.

Manchester City mengakhiri laga dengan skor 1-1 melawan RB Leipzig dalam lanjutan leg pertama 16 Besar Liga Champions musim ini. Tampil di Red Bull Arena, City terlebih dulu unggul lewat gol dari Riyad Mahrez pada menit ke-27.

Namun, Leipzig bisa menyamakan kedudukan melalui sundulan dari Josko Gvardiol di menit ke-70. Walau mendominasi, tapi The Citizen maupun Leipzig tak lagi bisa mencetak gol tambahan hingga laga berakhir.

Hasil ini membuat City perlu segera berbenah demi menatap leg kedua di Etihad Stadium bulan Maret mendatang. Mereka perlu waspada jika ingin terus memelihara peluang untuk merengkuh trofi perdana di Liga Champions.

Selain itu, tantangan memberikan gelar Liga Champions ini pun dirasakan oleh seorang Pep Guardiola. Sejak awal tiba di Man City tahun 2016, Guardiola diproyeksikan pihak klub untuk bisa mengantarkan mereka berprestasi di kancah Eropa.

Pasca laga usai, Guardiola menengaskan bahwa dirinya tidak takabur dengan merasa City bisa menang besar melawan Leipzig. Guardiola menilai bahwa peta persaingan di Liga Champions semakin merata, sehingga tak bisa memandang remeh semua tim.

“Ini adalah Champions League, klub-klub besar berada di Europa League saat ini. Sangat menuntut. Sebelumnya cukup mudah, tetapi sekarang semua tim sangat kuat dan dipersiapkan dengan baik dengan manajer yang bagus,” ujar Guardiola dilansir Sky Sports.

Baca Juga:

• Habis-Habisan Bertarung di 4 Kompetisi Musim Lalu, Liverpool Kini Kehabisan Bensin
• Jumpa Barcelona, Bintang United Siap mentas Kembali
• Juventus Favorit, Nantes Ingin Main Lepas Saja di Leg Kedua
• Gol Tunggal Lukaku Jadi Kunci Kemenangan Inter Atas Porto

“Ekspektasi saya tidak tinggi. Aku tidak datang ke sini dengan berpikir kami akan menang 0-4, tidak sedetik pun memikirkan hal itu. Permainan yang kami mainkan membutuhkan kontrol.

“Ini terdapat dua leg selama 180 menit dan saya tidak ingin kalah 4-3 di sini. Jadi, pertandingan akan terbuka di Manchester. Begitulah adanya.”