Evra Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Ribut dengan Suarez

Evra Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Ribut dengan Suarez

Fachrizal Wicaksono - August 6, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

VivagoalLiga Inggris – Patrice Evra dikabarkan telah menerima sebuah ancaman pembunuhan usai pertikaian rasis oleh pemain Barcelona saat ini pada delapan tahun lalu.

Pertengkaran tersebut terjadi, ketika Manchester United menghadapi Liverpool di Anfield Stadium pada kompetisi Liga Premier Inggris tepatnya pada bulan Oktober tahun 2011 silam.

Ketika itu, pemain Manchester United tersebut menuduh Luis Suarez memanggilnya seorang negro. Pertikaian berlanjut, saat Evra menolak untuk menjabat tangan Luis Suarez sebelum pertandingan dimulai.

Baca Juga: Sekian Lama Bungkam, Evra Ungkap Alasan Tinggalkan United

Lantas kemudian, pemain berkebangsaan Perancis tersebut mengungkapkan hal yang menimpa terkait keluarganya usai kejadian tersebut.

“Saya telah menerima banyak surat kematian. Selama berbulan-bulan saya mempunyai mobil keamanan yang telah terparkir di luar rumah saya di Adelrey Edge 24,” ujar Evra dilansir dari Daily Mail.

“Itu terasa tak mudah bagi keluarga saya namun saya telah lama dibesarkan di jalanan. Jadi untuk saya pribadi itu adalah hal yang normal. Namun mungkin bagi sebagian orang itu termasuk gila. Bahkan kakak saya sempat berkata: hati-hati ketika keluar dari mobil,” lanjutnya.

Terlepas dari kejadian tersebut, mantan gelandang Manchester United tersebut bersikeras bahwa dirinya tidak membenci Suarez.

“Saya tidak mengetahui apakah Suarez itu rasis. Saya tidak mengetahui keluarganya dan latar belakangnya. Akan tetapi rasisme saat itu sangat besar selama bertahun-tahun dan pada hari itu, saya merasa ada ungkapan rasisme,” pungkasnya.

“Saat kami pergi ke persidangan, mereka mendengarkan saya karena saya telah mengatakan sesuatu. Saya tak ingin mereka untuk menghukumnya atau berikan denda. Saya tidak mengetahui dia cukup dekat untuk mengatakan bahwa dia rasis namun dia menggunakan kata rasis tersebut,” pungkasnya.

“Saya sekali lagi tidak membencinya dan tidak akan pernah. sebenarnya saya ingin hukumnya ketika itu namun bagi saya membenci seseorang adalah hal yang mustahil bagi saya. Saya tidak memiliki kebencian di dalam diri saya.

“Saya dapat bereaksi. Namun kata benci adalah suatu kata yang kuat untuk ketika saya diminta untuk memilih tim pemain terbaik saya. Saya menyebut Suarez sebagai salah satu pemain saya. Saat itu dia adalah pemain terbaik menurut saya,” ujarnya.

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com