Inggris Taruh Beban di Pundak Pemuda 19 Tahun, Mourinho: Kasihan Saka
Bukayo Saka, Foto: dok Ligaolahraga

Inggris Taruh Beban di Pundak Pemuda 19 Tahun, Mourinho: Kasihan Saka

A Hendra - July 13, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Euro 2020 – Jose Mourinho bersimpati atas situasi yang dialami Bukayo Saka saat Inggris dikalahkan Italia lewat adu penalti di final Piala Eropa 2020. Mourinho menilai remaja tanggung seperti Saka memikul beban terlalu besar.

Inggris takluk dari Italia di laga pamungkas Piala Eropa 2020 meski bermain di kandang sendiri, Wembley Stadium, Senin (12/7) dini hari WIB. Hanya bermain imbang 1-1 hingga babak tambahan, Tim Tiga Singa akhirnya kalah 2-3 dalam adu penalti.

Bukayo Saka sendiri merupakan salah satu eksekutor Inggris dalam adu penalti melawan Italia. Oleh Gareth Southgate, Saka dipasang sebagai penendang kelima atau yang terakhir untuk skuad The Three Lions.

Saat giliran Saka, Inggris berada dalam posisi tertinggal 2-3 setelah tendangan Marcus Rashford dan Jadon Sancho gagal jadi gol. Maka, otomatis pemuda 19 tahun itu pun jadi penentu apakah adu penalti bakal berlanjut atau kemenangan jadi milik Italia.

Eksekusi penalti Saka pada akhirnya bisa diblok oleh Gianluigi Donnarumma. Inggris pun kalah dan gelar juara Piala Eropa resm menjadi milik Italia.


Baca Juga:


Keputusan Gareth Southgate menempatkan Saka sebagai penendang terakhir Inggris langsung menuai beragam sorotan. Banyak yang mempertanyakan bagaimana bisa seorang remaja seperti Saka diberi tanggung jawab sebesar itu di momen krusial pada partai puncak.

Jose Mourinho termasuk salah satu yang melontarkan kritikan keras terhadap keputusan Southgate tersebut. Pria asal Portugal itu merasa tak adil karena Saka yang harus mengemban beban yang terlampau besar.

“Soal keputusan penendang penalti, saya kira berat menempatkan Saka sebagai yang terakhir. Membebankan nasib negara di pundaknya, saya kira itu terlalu berlebihan,” ujar Mourinho dikutip dari talkSPORT.

“Kita bisa bicara soal beberapa hari sebelumnya dan bagaimana mereka luar biasa dalam penalti, tapi persoalannya adalah penalti di latihan berbeda dengan di pertandingan.

“Untuk situasi itu, tidak mungkin melatihnya dengan layak karena Anda tidak bisa berlatih dengan tekanan nyata, itu sesuatu yang cuma dirasakan di momen itu. Kasihan Saka, saya sangat kasihan kepadanya.” (IRM)

Selalu update berita bola terbaru seputar Euro 2020 hanya di Vivagoal.com