Jelang Piala Asia U-19, Permainan Timnas Tak Berubah
Vivagoal – Berita Bola – Timnas Indonesia akan kembali tampil dalam ajang Piala Asia U-19. Tim asuhan pelatih Indra Sjafri itu dianggap masih mengusung gaya main itu-itu saja. Gaya permainan lama tersebut membuat mereka gagal di tahun 2014.
Banyak yang menganggap tim besutan Indra Sjafri ini masih memainkan gaya permainan yang monoton dari empat laga uji coba. Mengusung skema 4-3-3 atau 4-2-3-1 Indonesia kerap bermain dengan umpan panjang dari lini belakang ke tengah. Saat sudah di tengah, para pemain baru memainkan umpan-umpan pendek yang cepat.
Selain itu, taktik Indonesia juga masih selalu memanfaatkan lebar lapang, dengan Witan Sulaiman di kiri dan Saddil Ramdani di kanan bertugas memberi tusukan di sisi lapangan, kemudian melepaskan tembakan atau memberi umpan ke striker. Jika cara ini tidak berhasil, para pemain Indonesia akan melepaskan tembakan jarak jauh dari luar kotak pinalti.
Untuk hasil dari sepakan jarak jauh bisa dibilang lumayan bagus jika merujuk pada hasil akhir dari laga uji coba melawan Yordania. Saat itu, bek kanan Firza Andika mampu mencetak dua gol yang kesemuanya dilakukan dari luar kotak penalti.
[irp]
Cara itu sering dilakukan lantaran lini serang Indonesia bisa dibilang buruk dalam penyelesaian akhir. Tanda-tanda coach Indra Sjafri akan mengubah gaya permainan belum terlihat di sesi latihan Rabu (17/10) sore. Timnas U-19 masih selalu memainkan umpan panjang, melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, dan melakukan simulasi permainan dengan memanfaatkan lebar lapangan.
Sebenarnya, gaya main ini sudah biasa dilihat saat Indra melatih tim era Evan Dimas. Saat itu, Ilham Udin Armaiyn dan Maldini Pali menjadi dua pemain yang ditugaskan menyisir sisi lapangan, dengan Evan jadi pengatur kecepatan permainan bersama Muhammad Hargianto.
Taktik Indra ini memang pernah meraih trofi juara Piala AFF tahun 2013, tapi sayangnya hancur lebur di kompetisi Piala Asia U-19 2014. Tidak ada kemenangan yang diraih dari tiga partai dengan hanya memasukkan dua gol dan kebobolan sebanyak delapan gol.
Tak ayal, pesimisme atas penampilan Timnas U-19 membuncah karena gaya bermain yang itu-itu saja. sementara di Piala AFF U-19 pada Juli lalu mereka kembali meraih kegagalan. Saat itu, Indonesia harus mengakui ketangguhan Malaysia di partai semifinal dalam adu penalti usai imbang 1-1 di laga normal.
Bojan Hodak, Pelatih Malaysia, sempat menceritakan kunci keberhasilan timnya. Menurutnya, kemenangan itu bisa didapat karena mereka mematikan peran Saddil Ramdani, Egy Maulana Vikri dan Todd Rivaldo Ferre yang terus bergerak di flank.
[irp]
Saddil begitu dominan di kaki kiri, dia selalu mencari arah tuk ke kiri, dia begitu berbahaya, punya shoot keras, makanya saya minta ke pemain agar memblok tiap kali Saddil melakukan shoot. Kemudian ada Todd Rivaldo, yang juga sangat berbahaya jika dalam situasi one-on-one. makanya saya minta pemain kawal dia ketat,” lanjutnya.
Piala Asia U-19 direncanakan akan dimulai pada Kamis (18/10) malam ini. Sebagai tuan rumah, Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Qatar, Taiwan, dan Uni Emirates Arab.
Persiapan Indonesia tidak bisa dibilang bagus untuk ajang ini. Dari empat laga uji coba yang dilakoni, timnas Indonesia hanya mampu meraih satu kemenangan saat menghadapi Yordania.
Satu laga imbang saat melawan Thailand, dan dua kekalahan saat bertemu Hongkong dan Arab Saudi. Dari semua partai uji coba itu, Indonesia kebobolan sebanyak delapan gol dan hanya mampu menjaringkan enam gol.
Selalu update berita bola terkini hanya di vivagoal.com