Mahalnya Hak Siar Jadi Alasan Sulitnya Tonton Laga EPL di Indonesia

Vivagoal – Liga Inggris – Premier League sendiri akan resmi dibuka kembali pada Sabtu (10/8) dini hari WIB pekan depan. Laga Liverpool vs Norwich City akan menjadi laga pembuka.

Namun seperti biasanya, fans Indonesia pasti akan selalu bertanya; “disiarin di mana? channel apa?”

Sejatinya fenomena seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Hal yang wajar mengingat Premier League menjadi liga yang paling ditunggu di seluruh belahan dunia. Di Indonesia sendiri nantinya Mola Sport dan TVRI akan bergantian menyiarkan pertandingan. Entah bagaimana nanti pembagiannya.

Baca Juga: 5 Bintang Muda yang Diprediksi Bersinar di Liga Inggris

Belum adanya kejelasan perihal pembagian pertandingan tidak lain karena mahalnya hak siar Premier League. Dikutip dari Premierleague.com, saat ini hak siar Premier League dipegang oleh tiga channel resmi yakni Sky Sports, BT Sport, dan Amazon untuk penayangan di wilayah UK. Karena itulah mereka biasanya menerapkan batasan geo-location.

Tidak main-main, Sky dan BT membayar hingga 4.464 miliar pounds atau sekitar 76.8 triliun rupiah untuk menayangkan 160 pertandingan Premier League dari musim 2019/20 sampai 2021/22.

Sky membayar 3,6 miliar pounds untuk menayangkan 128 pertandingan per musim, sementara BT mengeluarkan 885 juta pounds untuk menayangkan 42 pertandingan. 40 laga sisa bakal dibagi ke perusahaan lain, Premier League memang tidak mengizinkan monopoli hak siar oleh satu media saja. Alasannya jelas, uang.

Mudahnya berkata, Sky membayar 3,6 miliar pounds atau sekitar 62 triliun rupiah untuk 128 pertandingan, berapa harga per satu pertandingan?Ya, sekitar 484 miliar rupiah per satu pertandingan saja.

Angka tersebut hanya sebuah perumpamaan dan bukan angka pasti. Namun yang jelas hak siar untuk laga besar seperti Manchester United vs Liverpool tentu jauh lebih mahal daripada duel Brighton vs Norwich City.

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com