carlos vela

Obrolan Vigo: Eropa Bukan Tempat yang Tepat Bagi Carlos Vela

Heri Susanto - March 1, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

MLS dan Karir yang Mengesankan

Sumber: Goal

Keputusan Vela merapat ke MLS jelas menjadi sebuah kejutan tersendiri. Pasalnya, kala putuskan hengkang ke Negeri Paman Sam, sang pemain baru berusia 28 tahun. Usia tersebut sejatinya merupakan usia emas bagi para pesepakbola.

MLS memang dikenal sebagai kompetisi yang tepat untuk mengakhiri karir sepakbola atau pelabuhan bagi para pemain tua. David Beckham, Ashley Cole, Robbie Keane, Andrea Pirlo hingga Thierry Henry sempat mentas di berbagai franchise MLS sebelum akhiri karir sepakbolanya.

Namun jalan lain dipilih oleh Vela. Ia dibayar 60 ribu paun per pekan dan menjadi Marque player di sana. Vela merasa berkarir di MLS adalah

“Saya bangga jadi designated player. Saya tidak sabar untuk memulai petualangan baru di Los Angeles,” kata Vela ketika ia diperkenalkan pihak LAFC. “Vela telah membuktikan diri di Meksiko, Inggris, dan Spanyol. Dirinya mampu menjadi pengatur serangan, mencetak gol, ataupun mengaristekinya bagi rekan satu tim. Ia adalah pemain yang luar biasa,” kata pelatih LAFC saat itu, Bob Bradley.

“Ini adalah hari berserajah bagi LAFC. Vela sudah melakukan banyak hal terlepas dari usia yang masih tergolong muda. Dia merupakan tipe pemain yang akan kami datangkan untuk membentuk kesebelasan ini,” tambah General Manajer LAFC John Thorrington

Di musim perdananya, Vela mampu catatkan raihan impresif. Ia mampu bukukan 15 gol serta 11 assist bagi tim dalam 31 pertandingan. Semusim berselang, ia gampil menggila dengan menjadi top skor MLS dengan torehan 32 gol. Di akhir musim, nama Vela juga terpilih sebagai MLS MVP dan membantu klub meraih Supporter Shield Winners.

Performa impresifnya membuat Vela sempat disandingkan dengan Zlatan Ibrahomovic yang kala itu masih mentas di LA Galaxy. Ibra menolak disamakan dengan sang pemain lantaran ia memiliki kompetensi yang lebih hebat dibandingkan Vela.


Baca Juga:


“Saya ibarat mobil Ferrari yang berada di antara Fiat,” ucap Ibrahimovic kepada wartawan, sebagaimana dilansir ESPN FC.“Hanya karena dia (Vela) berada di puncak prestasi, berapa umurnya? Carlos Vela bermain di MLS ketika dia berada di puncak prestasi. Di mana saya pada usia 29? Di Eropa,” cetus Zlatan Ibrahimovic.

“Saya tidak bekerja keras sepanjang karier saya dan datang ke MLS untuk dibandingkan dengan Vela. Media membuat kesalahan besar. Anda jangan membandingkan Ferrari dengan Fiat. Malam ini saya pemain terbaik di Liga,” tukasnya.

Vela pun tak tinggal diam dengan sindiran Ibrahimovic. Ia merasa pada periode tersebut, dirinya memang lebih baik dari mantan pemain Juventus itu secara prestasi.

“Saya tidak menghormati dia jika harus membanding-bandingkan, tapi jika kita lihat statistik dan lupakan soal umur serta lainnya, saya lebih baik darinya saat ini, itulah kenyataannya,” ujar Vela, dikutip dari ESPN.

“Dan untuk sisanya, dia adalah Zlatan, hanya kalah dari Messi dan Ronaldo; selain itu, kami semua tidak selevel dengan mereka,” tuturnya menambahkan.

Namun, dua musim setelanya, performa Vela mulai mengalami penurunan. Ia hanya mendulang 14 gol dalam periode tersebut. Penurunannya terjadi lantaran sang pemain kerap menderita cedera hamstring dan ligament yang membuat performanya tak maksimal bersama klub.

Feliz Cumpeanos, Carlos

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com