Obrolan Vigo: Gabung Klub Meksiko, Mantan Wonderkid Prancis Dibutakan Cinta
Vivagoal β Berita Bola β Cinta memang akan membuat akal sehat terhenti, semua logika menjadi terbalik dan hal-hal tak masuk akal nyata adanya. Hal tersebut terjadi pada mantan wonderkid Timnas Prancis, Florian Thauvin kala putuskan gabung Tigres UANL di bursa musim panas 2021 kemarin.
Saat ini, Thauvin masih berusia 28 tahun, usia yang terbilang relatif emas bagi pesepakbola. ia sempat digadang bakal bersianr di masa mendatang. Bahkan gim simulasi sepakbola terkemuka, Football Manager pernah mendaulatnya sebagai salah satu wonderkid terbaik yang ada di tahun 2014 lalu.
Sebagai seorang winger, Thauvin memiliki kecepatan dan determinasi tinggi di atas lapangan. Tak jarang, pergerakannya dari sisi kiri penyerangan kerap merepotkan para bek-bek lawan. Bakatnya mulai terlihat kala sang pemain membela Bastia dalam kurun waktu 2011-2012. Dalam dua musim, ia mampu koreksi 50 pertandingan dan mencetak 10 gol.
Setelahnya, sang pemain memperkuat Marseille di periode pertama. Mahar tak kurang dari 12 juta Euro dikeluarkan di musmi 2013/14. Ia pun bertransformasi menjadi winger yang menakutkan bagi barisan pertahanan lawan. Tak jarang-spotlight kerap diarahkan kepada sang pemain. Ia dianggap bisa menjadi suksesor winger terbaik yang dimiliki Prancis, Franck Ribery.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Ryan Babel, Wonderkid Ajax yang Karirnya Berantakan
- Obrolan Vigo: Michael Owen, Si Kecil yang Berkhianat
- Obrolan Vigo: John Terry, di Antara Loyalitas dan Perselingkuhan
- Obrolan Vigo: Pedri, Jendral Baru Barcelona
Di musim 2015/16, kesalahan terbesar dalam karirnya dimulai kala menerima pinangan Newcastle United. Geordies mengeluarkan dana tak kurang dari 18,35 juta Euro guna melengkapi French Connection bersama Massadio Haidira, Moussa Sissoko, Yoan Gouffean, dan Emanuele Riveire. Namun karirnya hanya berjalan sebentar di Inggris. Thauvin pun gagal membuktikan diri.
Ia hanya tampil dalam 13 laga di musim perdananya tanpa mencetak satu pun gol dan assist. Sang pemain mengakui hengkang ke Inggris adalah kekeliruan besar yang dihadapinya. Iklim sepakbola Inggris dan Prancis amat berbeda dan dirinya harus menelan kenyataan pahit tersebut.
βLiga Inggris sangat berbeda dengan Ligue 1. Lebih banyak terjadi kontak yang harus selalu dilalui tiap pekan. Saya gagal beradaptasi dengah hal tersebut,β ujar Thauvin kepada Chronicle Live, beberapa waktu lalu.
Pasca kegagalan di Inggris, ia kembali ke cinta lamanya, Marseille. Tak ada tempat sebaik rumah dan Marseille kembali membuantya menikmati sepakbolanya kembali. Awalnya, ia hanya berstatus sebagai pemain pinjaman dan Marseille mempermanenkan sang pamain di tahun 2017 lalu dan dikontrak hingga empat musim ke depan.
Ia tampil beringas dengan catatkan 26 gol serta 17 assist dalam 54 laga yang dimainkan kala dibeli kembali. Catatan impresif tersebut membuat namanya sukses dipanggil timnas Prancis guna memperkuat Les Blues di Piala Dunia 2018. Ia hanya main satu menit di laga tersebut namun di tahun tersebut, untuk kali kedua, Prancis sukses mendulang Piala Dunia untuk kali kedua.