Obrolan Vigo: Michael Owen, Si Kecil yang Berkhianat

Obrolan Vigo: Michael Owen, Si Kecil yang Berkhianat

Heri Susanto - December 14, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola Michael Owen merupakan salah satu poacher terbaik yang sempat dimiliki Timnas Inggris di medipo 90an hingga pertengahan tahun 2000. Namun, ia merupakan sosok yang lekat dengan pengkhianatan kala menerima pinangan tim rival.

Michael James Owen, lahir pada 14 Desember 1979 di Liverpool. Ayahnya merupakan fans Everton. Namun ia justru menimba ilmu sepakbola di Liverpool yang notabene merupakan rival sekota the Toffess. Di sana, ia bertemu dengan rekan sejawatnya Steven Gerrard.

Keduanya mulai berbagi peran di lini tengah dan depan Liverpool. Bahkan, Owen sempat menjadi bahan perbincangan lantaran produktivitasnya yang terbilang eksplosif. Dalam dua musim perdananya di Liverpool, pemain bertubuh mungil mampu mencatatkan diri sebagai top skor Premier League dengan masinig-masing koleksi 18 gol. Bahkan, sejak 1998, Owen selalu menjadi top skor klub.

Owen dan Gerrard tumbuh bersama sebagai pemain muda potensial di klub. kombinasi keduanya di klub lahirkan berbagai kesuksesan macam satu Piala FA, sepasang Piala Liga, satu Europa Cup, satu Europa Super Cup dan satu Community Shield. Di tahun 2001, keduanya bahkan sanggup hantarkan the Reds meraih treble mini di bawah Gerrard Houllier.

Namun, kebersamaan keduanya berakhir pada 2004. Owen putuskan hengkang ke Real Madrid guna menjadi bagian dari proyek Los Galacticos bentukan Florentino Perez. Mahar 8 juta Paun harus dikeluarkan Los Blancos guna membawanya ke Ibu Kota Spanyol.  Di sana, ia harus menerima kenyataan pahit kalah bersaing dengan Ronaldo Nazario dan Raul Gonzales. Ia lebih banyak menntas sebagai pemain pengganti.

Di musim perdananya bersama Madrid, Owen hanya mencatatkan 16 gol dalam 45 laga di lintas kompetisi. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan para pemain depan yang punya profil mumpuni macam Robinho dan Julio Baptista.


Baca Juga:


Jarangnya ia mendapatkan tempat di tim utama memunculkan spekulasi kepulangannya ke Premier League. Namun, bukannya pulang ke Liverpool, Owen justru menerima pinangan Newcastle United dengan mahar 16.8 Juta Paun. Namun kembalinya Owen ke Inggris justru membawa masalah baru.  Cedera demi cedera mulai menerpanya.

Pada 2005, ia sempat mengalami cedera retak tulang kaki. Hal tersebut berimbas pada tereduksinya menit bermain Owen di Newcastle. Di musim perdananya kala mentas di Inggris, ia hanya mentas dalam 11 laga di Premier League dan hanya mencetak 7 gol.

Tak berhenti sampai di situ, dirinya juga sempat menderita cedera ACL kala memperkuat Timnas Inggris di Piala Dunia 2006. Cedera tersebut praktis membuatnya melewatkan musim keduanya di tim asal Tyneside. Sebagai ganti, Newcastle pun mendatnagkan Obafemi Martins guna menutup lubang yang ditinggalkan Owen.

Berbagai cedera yang dialami membuatnya baru bisa bermain reguler di musim ketiga. Owen mampu catatkan 33 laga di lintas kompetisi bersama Newcastle. Namun, ketajamannya tak lagi sama. Ia hanya mampu mendulang 13 gol dan musim setelahnya, ia dilepas dengan status bebas transfer.

Pada 2019, dalam sebuah interview bersama BBC, Owen merasa kepindahannya ke Newcaste bukanlah hal yang diinginkan. Sang pemain ingin kembali ke Liverpool namun tak ada tempat unuknya di Anfield lantaran banyaknya penyerang yang dimiliki the Reds.