Obrolan Vigo: Ganso, Mantan Pasangan Emas Neymar yang Karirnya Berantakan

Obrolan Vigo: Ganso, Mantan Pasangan Emas Neymar yang Karirnya Berantakan

Heri Susanto - August 4, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Main di Eropa dan Mengubur Mimpi

Kesempatan Ganso mentas di Eropa pun hadir. Pada 2016 lalu, Sevilla memboyong sang pemain ke Ramon Sanchez Pijzuan dengan mahar 9 juta Euro. Ia dikontrak hingga lima tahun ke depan. Pelatih Los Rojiblancos saat itu, Jorge Sampaoli memang meminta klub untuk mendatangkan sang pemain ke Spanyol.

Bermain di Sevilla, Ganso masih perlihatkan permainan memukau seperti di Brazil. Ia masih memberikan berbagai trik memukau di lapangan layaknya pesulap yang tengah memainkan pentas di depan khalayak. Tak hanya itu, passing-passing memukaunya yang bisa memporak-porandakan pertahanan lawan juga masih terlihat.

Namun, lantaran cedera dan perubahan skema bermain yang ditetapkan Sevilla, peran Ganso makin tereduksi. Bahkan, ia mendapatkan tugas untuk lebih banyak menunggu di sepertiga akhir lapangan alih-alih banyak memainkan bola. Hal ini kita sudah tau kemana arah karirnya. Di musim perdananya, ia hanya main dalam 16 laga dan hanya mencetak tiga gol serta tiga assist.

Musim berikutnya bahkan berakhir lebih buruk dari musim debutnya. Sampaoli jarang memainkan si Angsa. Hal tersebut membuat Ganso sedikit kesal dan mempertanyakan kehadirannya di Andalusia yang nampak disia-siakan sang pelatih.


Baca Juga:


“Ketika seseorang meminta anda bergabung dengan klub, namun anda tak dimainkan, artinya ada sesuatu yang terjadi di sana,” ungkap Ganso seperti dinukil dari thesefootballtimes.

Setelahnya, Ganso masih menjadi bagian dari Sevilla. Ia sempat dipinjamkan ke Amiens, yang berlaga di Ligue 1. Di sana, ia bertemu dengan sahabatnya, Neymar yang kala itu bermain di PSG. Namun, karirnya di Prancis lagi-lagi berantakan. Ganso hanya main 12 kali dan bukukan sepasang assist. Ia sempat bersua dengan Neymar dan komparasi antara dirinya dengan sang mega bintang resmi berakhir. Jarak antar keduanya kala itu bagaikan bumi dan langit.

Kembali dari Prancis, Sevilla lantas melepasnya secara gratis ke Fluminense. Sampai hari ini, ia masih bermain untuk mantan klub Deco de Souza itu. Ganso pada akhirnya memang tak bisa berbuat banyak lantaran rentetan cedera dan ia tak memiliki mentalitas kuat untuk mentas di Eropa. Brazil nampaknya adalah ladang yang tepat bagi sang pemain untuk mengambil kembali sisa-sisa kejayaan yang pernah ia torehkan beberapa waktu lalu.

Beberapa waktu lalu, mantan presiden Santos, Luis Alvaro de Olivieira Riberio pernah menuliskan perbedaan kedua mantan pemainnya dalam sebuah autobiografi. “Neymar seperti sebuah sampanye. Ada soda dan kesenangan di dalamnya ketika botol dibuka. Sementara Ganso adalah Bordeaux wine. Ia memiliki kualitas yang fanstastis. Namun anda perlu berhati-hati kala meminum wine. Keduanya adalah teman yang baik setelah santap malan,” ungkapnya.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com