Obrolan Vigo: Jude Bellingham yang Tak Akan Memiliki Nasib Sama Seperti Para Seniornya di Real Madrid
Vivagoal – Berita Bola – Jude Bellingham mampu mendulang milestone terbaik bersama Real Madrid dalam musim debutnya kemarin. Ia membantu tim memenangi LaLiga dan Liga Champions musim 2023/24. Jebolan akademi Birmingham City diprediksi tak akan mengikuti para pemain Inggris lain yang hampir gagal buktikan ekspektasi di Santiago Bernabeu.
Status Madrid sebagai tim bertabur bintang sejatinya sudah sejak lama terdengar. Mereka merupakan tim yang lumayan sering mengepul pemain terbaik sejak era Raja Franco. Tradisi tersebut masih berjalan dan terjaga sampai hari ini. Florentino Perez merupakan sosok yang gemar membuat fans berfantasi terkait siapa pemain yang akan datang dalam skuatnya.
Dalam prosesnya, Madrid kerap mendatangakn pemain dari berbagai penjuru dunia. Bakat terbaik dari Prancis hingga Uruguay pun hadir.Bahkan, mereka juga memiliki ruang bagi pemain asal Republik Dominika atau Ukraina untuk berkreasi di dalam skuat mereka. Pemain asal Inggris pun pernah beberapa kali mereka dapatkan dan menuai rangkaian kesuksesan atau sekedar numpang lewat.
Nama pertama yang hadir adalan Laurent Cunningham. Pada akhir 70an, Madrid mendaratkan sang pemain dengan mahar 950 ribu paun. Angka tersebut merupakan rekor pembelian klub jauh sebelum Luis Figo dan Zinedine Zidane datang. Namun sosok yang namanya lumayan mentereng bersama West Bromwich Albion justru gagal membuktikan ekspektasi. Pasca cedera dan gagalnya menemukan konsistensi, ia dianggap selesai. Namanya hanya mampu mendulang 19 gol dalam 62 penampilan dalam 5 musim karirnya di Santiago Bernabeu.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pembelian Termahal St Pauli
- Sukses Lolos Ke Liga Champions, Berikut 5 Fakta Pemain Terbaik Stade Brestois
- 5 Fakta Calon Wonderkid yang Bersinar di Euro 2024
- 5 Fakta Transfer Terburuk di Musim 2023/24
Steve McManaman adalah Englishman di Madrid lain yang hadir pada medio 90an. Reputasi besarnya bersama Liverpool tak membuat karirnya berjalan mulus. Ia sempat kesulitan beradaptasi di awal keedatangannya. Namun kemudian ia mampu berkontribusi besar kepada klub ketika masih dilatih Vicente De Bosque. Ia sempat hantarkan Madrid menangi rangkaian gelar domestik termasuk Liga Champions. Karirnya selesai lantaran keharusan regenerasi pemain bintang di era Los Galaticos Jilid 1.
David Beckham kemudian hadir sebagai nama ketiga di Madrid. Kehadirnanya sempat dipertanyakan lantaran Madrid tak membutuhkan sosok winger pasca kepergian Claude Makelele ke Chelsea lantaran sudah memiliki Figo. Hal tersebut membuat Becks mau tak mau bermain sedikit ke dalam guna berperan sebagai gelandang. Prestasinya di Madrid terbilang seret sebagai pemain. Namun citranya di klub membuat Madrid bergerak ke dimensi lain dan nama klub menjadi lebih mendunia setelahnya.
Owen dan Woodgate kemudian hadir menjadi nama keempat dan kelima. Nama pertama gagal bersaing di tim utama dan hanya menghadirkan fantasi bagi fans. Ia hanya menjadi pemain kesekian di lini depan meski kontribusi golnya lumayan. Cedera kemudian membawa Owen hanya mentas sejenak di Madrid. Sementara Woodgate pun nasibnya tak jauh berbeda. Ia dianggap sebagai pembelian gagal lantaran masalah cedera dan tak mampu beradaptasi dengan klub.
Untuk saat ini, Bellingham jelas memiliki dimensi yang berbeda dengan empat nama yang tersemat. Capaiannya sudah menyamai McManaman yang mampu persembahkan gelar Liga Champions bagi klub. Namun di usia yang belum mencapai 25 tahun, potensi puncak sang pemain masih jauh terlihat. Ia hanya tinggal menunggu waktu meniti kesuksesan lain bersama klub pasca double winners pertamanya.
Pontensi perkembangan sang pemain juga sempat ditanyak tanya pada Jose Mourinho. Saat ini, dirinya dan Lamine Yamal merupakan pesepakbola potensial yang siap merekah. Namun Mou yakin, Bellingham memiliki berbagai aspek untuk menjadi yang terbaik. Ia juga jauh dari hingar bingar inkonsistensi performa layaknya pemain muda Inggris yang pada akhirnya batal merekah seperti Josh McEachran, Jack Rodwell, atau Ravel Morrisson.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Benjamin Sesko, Penyerang Idaman Chelsea yang Gagal Diamankan
- Analisa Vigo: Georges Mikautadze, Bukti Jika Georgia Tidak Hanya Khvicha Kvaratskhelia
- Obrolan Vigo: Besarnya Dampak Manajer Spanyol Bagi Sepakbola Eropa
- Obrolan Vigo: Inggris dan Potensi Kuda-Kuda Hitam Grup C Euro 2024
“Jika pertanyaan ini datang untuk pemain masa depan dan anda bisa bayangkan apa yang ia lakukan dalam beberapa tahun terakhir, saya menyebut Bellingham yang terbaik. Bagi saya, ia adalah pemain terbaik di dunia saat ini,” ucap Mou dalam wawancara terbarunya bersama Jurnalis Jerman, Philip Kessler.
Swlain mumpuni sebagai pesepakbola, Bellingham juga memiliki kemampuan berkembang lebih baik dibandingkan para seniornya. Dalam perkenalan pertama, ia sempat berlatih bahasa Spanyol secara singkat dan kemampuan berbahasanya kini sudah lumayan fasih. Sesuatu yang sulit ditemui pada Gareth Bale, David Beckham hingga Owen. Kemampuannya menyamai McManaman yang sudah lama habiskan waktunya di Spanyol.
Seiring dengan kedatangan Kylian Mbappe, Endrick atau siapapun kelak, ada potensi besar Bellingham mengunci satu poros sebagai pemain nomor 10. Musim kemarin saja, di tengah kehadiran Brahim Diaz atau Arda Guler, perannya seakan tak tergantikan. Ia bahkan jarang mendapatkan rotasi. Bellingham juga memiliki jiwa kepemimpinan yang lumayan besar sehingga tak mengherankan rasanya jika suatu hari nanti, ia bisa menjadi kapten Timnas Inggris atau Real Madrid. Untuk sepasang momen tersebut, hanya tinggal waktu baginya untuk mendpatkan momentum tersebut
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com