Obrolan Vigo: Kesetiaan Wiljan Pluim Bersama PSM
Vivagoal – Berita Bola – Kesuksesan PSM Makassar menjuarai BRI Liga 1 2022/23 tak lepas dari peran penting seorang Wiljan Pluim. Kesetiaan pemain berkebangsaan Belanda itu seolah terbayar lunas.
PSM memang berhasil mengakhiri masa paceklik gelar liga yang sudah berlangsung selama lebih dari dua dekade. Juku Eja mengakhiri kompetisi di peringkat pertama dengan raihan 75 poin dari 34 laga.
Kesuksesan ini terbilang mengejutkan karena PSM harus berjuang menghindari zona degradasi semusim sebelumnya. Materi pemain tim asuhan Bernardo Tavares juga jauh dari kata mewah.
Lihat postingan ini di Instagram
Namun kehadiran Pluim membuat PSM berhasil mewujudkan Mission Impossible ini. Pemain berusia 34 tahun itu tercatat membukukan sebelas gol dan sepuluh assist dari 27 penampilan.
Pentingnya sosok Pluim juga ditegaskan dengan gelar pemain terbaik. Ia mengalahkan tiga pesaing yaitu Stefano Lilipaly, Marc Klok, dan Ondrej Kudela.
Menariknya, kesuksesan PSM dan Pluim bak sebuah kisah dongeng. Kedua pihak memang harus melalui perjalanan panjang nan berliku untuk mencapai ke titik ini.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Burnley adalah Tempat Pembuktian Vincent Kompany
- Obrolan Vigo: Jack Grealish yang Memetik Buah Kesabaran
- Obrolan Vigo: Jose Mourinho adalah Sosok Tepat untuk Timnas Brasil
- Obrolan Vigo: Michail Antonio, Jalan Panjang sang Penyerang
Pluim dan PSM seolah sudah ditakdirkan untuk sukses bersama. Keduanya dijodohkan pada pertengahan tahun 2016.
Ketika itu, PSM tengah mencari pemain asing baru untuk paruh musim kedua Indonesia Soccer Championship (ISC). Pluim menjadi satu dari empat nama yang mendapat rekomendasi sang pelatih, Robert Rene Alberts.
Tawaran dari PSM nyatanya bak sebuah berkah bagi Pluim. Saat itu nasibnya memang tengah terombang-ambing di Vietnam.
Pluim memang memperkuat Becamex Binh Duong sebelum pindah ke PSM. Namun petualangannya di Vietnam tak berjalan mulus.
Becamex memutus kontrak Pluim di tengah jalan setelah yang bersangkutan mengalami infeksi usus. Ia kemudian sempat numpang latihan bersama Da Nag FC untuk menjaga kondisi.
Di saat kariernya hampir hancur itulah tawaran PSM datang. Pasukan Ramang memberinya kontrak selama setengah musim.
Keraguan awalnya menyelimuti kedatangan Pluim. Gaya permainannya yang stylish dianggap tak cocok dengan karaktes PSM.
Namun Pluim langsung mencuri perhatian suporter PSM saat melakoni debut kontra Persela Lamongan. Skill individunya mengarsiteki salah satu gol timnya dalam laga yang berakhir imbang 2-2.
Baca Juga:
- 5 Fakta Dele Alli, Sosok Bintang yang Kembali Medioker
- 5 Fakta Robbie Fowler, Dewa dari Anfield
- 5 Fakta Bek Tengah Terbaik Brasil
- 5 Fakta Penyerang Jerman Terbaik Sepanjang Massa
Sejak saat itu, Pluim menjelma menjadi tumpuan serangan PSM. Ia menjadi satu-satunya pemain asing yang masih bertahan sampai saat ini.
Pluim sejatinya menerima banyak tawaran yang lebih bagus dari klub Indonesia lainnya. Namun semua itu ditolak untuk membalas budi kepada PSM.
Kesetiaan Pluim bersama PSM sempat diuji saat Robert Rene Albert pergi pada Januari 2019. Namun ia tetap bertahan dan berhasil mempersembahkan trofi Piala Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Setahun berselang, kesetiaan Pluim kembali diuji. Marc Klok yang merupakan duet sehatinya di lini tengah PSM sejak 2017 memilih pergi demi menerima pinangan Persija Jakarta.
Namun Pluim lagi-lagi memilih bertahan. Performa mengecewakan PSM pasca COVID-19 juga tidak membuat cinta mantan pemain Vitesse Arnhem itu memudar.
Gelar juara BRI Liga 1 2022/23 dan trofi Pemain terbaik kini seolah menjadi hadiah dari kesetiaan Pluim tersebut. Tak heran jika status legenda PSM akan disandangnya saat gantung sepatu nanti.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com