Obrolan Vigo: Memecat Xavi Adalah Langkah Paling Menggelikan yang Dibuat Barcelona

Obrolan Vigo: Memecat Xavi Adalah Langkah Paling Menggelikan yang Dibuat Barcelona

Heri Susanto - May 30, 2024
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita BolaBarcelona baru saja mendepak Xavi Hernandez dari jabatan pelatih pasca pernyataan yang dianggap menyerang dan mengolok-olok klub. Apa yang dilakukan Barcelona seakan menjadi hal yang delusional lantaran ungkapan legenda klubnya itu benar adanya. Lantas apa yang dipemasalahkan?

Di awal Januari 2024, Xavi sempat mengumumkan dirinya bakal meninggalkan klub di akhir musim nanti pasca serangkaian hasil minor yang menerpa klub. Kala itu, Barca hampir dipastikan memenangkan satu pun gelar di lintas kompetisi yang mereka mainkan lantaran turbulensi yang ditimbulkan tim.

Ia merasa momen itu merupakan hal yang tepat bagi klub agar bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Namun Barcelona suskes melobby agar dirinya mau bertahan setidaknya hingga kontraknya pada 2025 berakhir. Mantan pelatih Al-Sadd dirasa menjadi sosok yang tepat untuk meneruskan proyek klub di tengah situasi sulit yang menerpa. Namun momen bertahannya Xavi hanya bersifat sementara.

Obrolan Vigo: Memecat Xavi Adalah Langkah Paling Menggelikan yang Dibuat Barcelona
Sumber: Twitter @FCBarcelona

Sebelum laga melawan Almeria, 15 Mei lalu, Xavi menghadiri sesi press conference. Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan jika klub bakal sulit bersaing mengejar Real Madrid lantaran masalah keuangan yang tengah menghimpit Blaugrana.


Baca Juga:


“Fans perlu tahu bahwa kami berada dalam situasi yang sulit, terutama pada sisi ekonommi,” urainya seperti diwartakan Football Espana. Situasi 20 thaun lalu tak hadir hari ini. Kami tak bisa mengambil pemain yang kami mau. Fans harus percaya akan hal ini  Namun kami selalu mencoba yang terbia,” timpalnya.

Masalah keuangan Barca memang bukan rahasia umum lagi. Mereka harus menjual aset klub guna melakukan manuver di lantai bursa, entah di musim panas atau musim dingin.Berbagai nama yang hadi melalui mekanisme transfer mulai dari Robert Lewandowski, Raphinha, Ferran Torres Jules Kounde hingga Vitor Roque mayoritas hadir dari hasil penjualan Barca Studios dan image klub beberapa waktu lalu.

Hal ini jelas menjadi sebuah hal yang memilukan. Namun langkah ini diambil guna selamatkan klub pasca rezim ugal-ugalan Josep Maria Bartomeu beberapa waktu lalu yang dianggap gagal mengelola keuangan klub. Meski begitu, campur tangan antara Laporta dan Deco terutama dalam urusan manajerial tak selalu berjalan baik.

Dalam kesempatan melawan Royal Antwerp di laga terakhir fase grup Liga Champions musim ini, Xavi ingin meninggalkan Robert Lewandowski, Ilkay Gundogan, Frenkie De Jong dan Ronald Araujo untuk tak terbang ke Belgia karena tak ada urgensi kemenangan yang dicari lantaran Azulgrana sudah berada di fase gugur. Namun Laporta menolak hal tersebut. Otomatis, empat nama tersebut tetap dibawa ke Belgia dan Barca kalah 3-2.

Diskoneksi pun terjadi pada transfer klub. Sepeninggal Sergio Busquets yang kontraknya berakhir, Xavi ingin tim mengamankan pivot anyar guna mengisi kekosongan. Deco de Souza diberikan opsi untuk mengamankan Martin Zubimendi dari Real Sociedad. Namun mereka hanya mendapatkan Oriol Romeu dari Girona yang kapasitasnya jauh di bawah Busi. Spesialnya, alih-alih mengamankan gelandang bertahan baru, Barca justru mengamankan Vitor Roque yang secara urgensi tak mereka butuhkan untuk mengisi poros depan.


Baca Juga:


Kembali ke permasalahan Xavi, manajemen klub disebut berang pasca pernyataan dan ada mosi tak percaya kepadanya. Posisinya pun dipastikan selesai pasca laga melawan terakhir melawan Sevilla dalam pekan terakhir LaLiga musim 2023. Xavi pergi dengan cara yang kurang mengenakan. Diminta kembali saat putuskan mengundurkan diri untuk kemudian dihempas tanpa sisa. Lantaran dipecat, Xavi berhak mendapatkan kompensasi setahun dari sisa kontraknya. Hal ini jelas menjadi petaka mengingat klub juga tak memiliki keuangan yang boleh dibilang baik-baik saja.

Belakangan, ia mengiklaskan sisa gajinya kepada Barca namun ia memprioritaskan staffnya tetap memdapat bayaran di sisa kontraknya. Tim asal Catalan jelas membuat langkah menggelikan dengan mendepak legendanya keluar pasca fakta yang disampaikan membuat manajemen klub kecewa. Kenyataan buruknyakeuangan klub yang disampaikan sang legenda memang pahit untuk diterima dan hal itu menampar keras Direksi Barcelona.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com