Berita Bola Obrolan Vigo

Obrolan Vigo: Politik Internal yang Bisa Membuat Kesuksesan Barcelona Tersendat

Heri Susanto - August 27, 2024

Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Berita Bola – Barcelona saat ini memiliki masalah finansial akut yang membuat mereka tak bisa bergerak bebas di lantai bursa. Tak hanya itu, politik internal Azulgrana juga membuat tim menjadi limbung dan dikhawatirkan, sepasang masalah ini bisa membuat prestasi tim menjadi tersendat.

Pasca ketiadaan Josep Maria Bartomeu, Barcelona memasuki era kelam. Finansial klub mulai bermasalah karena kekeliuran transfer pemain. Tak berhenti sampai di sana, banyak pemain yang memiliki bayaran fantastis namun kurang memberikan impresi. Clement Lenglet, Samuel Umtiti hingga Gerard Pique masuk dalam kategori tersebut.

Refprmasi skuat mulai diberlakukan. Gaji pemain mulai diperketat. Mereka yang tak berkotribusi besar diminta meninggalkan klub guna mencari suaka lain. Tak hanya itu, manuver transfer klub berubah. Mereka jarang mendatangkan pemain dengan bandrol besar-besaran di periode kedua Joan Laporta dan tak segan mengamankan pemain gratisan dan jebolan akademi sebagai tumpuan.

Hasilnya, Barca sempat menjadi juara dua musim lalu di bawah arahan Xavi Hernandez dengan dua metode tersebut. Namun tekanan pada dirimya, di tengah situasi yang sulit membuat segalanya tak berjalan baik-baik saja. Xavi kemudian didepak pasca lontrakan kritikan kerasnya karena kondisi klub yang tak memungkinkan bersaing dengan Real Madrid guna bertarung memperebutkan gelar.

Baca Juga:

Xavi yang sebelumnya diminta bertahan pasca mengundurkan diri Januari lalu, dengan berbagai upaya Laporta dan Deco bersedia bertahan. Namun lantaran ucapan kontroversialnnya Mei lalu, ia kemudian didepak didepak kemudian digantikan oleh Hansi Flick yang diwaktu bersamaan sudah sepakat menukangi klub.

Masalah pada Xavi sama halnya dengan yang terjadi pada Ronald Koeman. Bedanya, fans menekan Koeman lantaran hasil buruk tim sementara Xavi ditekan oleh pihak internal klub lantaran citra klub terlanjur dirusak oleh ungkapannya tersebut.

Bahkan secara tersirat, manajer asal Spanyol sudah memberi peringatan diri kepada pelatih Jerman lantaran pekerjaannya tak akan berjalan dengan mulus lantaran kencangnya kepentingan politik di internal klub.

Xavi seakan memendam sakit hati lantaran merasa diperlakukan tak adil dengan segenap kontribusi yang sudah dilakukan. Memberikan LaLiga dan Piala Super Spanyol di tengah masalah keuangan klub yang serba sulit dan status nama besar Barcelona yang masih diemban, apapun kondisinya jelas menejadi momen delusional bagi siapapun.

Barcelona, di mata para direksinya, setidaknya sampai hari ini masih memposisikan diri sebagai tim besar. Harapan untuk bersaing dengan Real Madrid atau Atletico Madrid yang tengah bangkit masih dilambungkan. Siapapun yang memberikan dampak kurang positif memang harus mempersiapkan diri untuk terdepak dan Xavi merupakan sosok tersebut pada momen tersebut.

Baca Juga:

Apa yang dilakukan Barcelona, dengan memecat Xavi merupakan upaya menutupi borok di tengah fakta yang nyata. Barcelona memang tak sebugar dahulu secara finansial. Mereka harus menjual aset klub guna berbelanja pemain. Menegoisasikan gaji terendah agar incarannya mau bergabung dan berharap situasi berubah dengan pemain akademi adalah cerita yang coba dirajut Barcelona dalam masa peliknya saat ini.

Xavi sejatinya mampu melahap ekspektasi tersebut dengan baik dan menjaga kestabilan internal tim lumayan berjalan untuk beberapa wkatu ke depan. Memastikan tim memenangkan gelar dan bersaing di papan atas adalah kunci. Flick perlu melakukannnya. Namun andai ia terlalu banyak bicara dan tak mengikuti apa yang klub perintahkan, bukan tak mungkin masalah Flick untuk terdepak dari Barcelona selalyaknya Ronald Koeman dan Xavi hanya tinggal menunggu waktu.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com