Vivagoal – Berita Bola – Ketika mendengar Raumdauter, satu nama yang terlintas di pikiran kita adalah punggawa Bayern Munich, Thomas Muller. Jika kita mengetahui cara kerja Raumdauter, mungkin kita akan berpikiran kalau Muller adalah Trafalgar D. Law dengan buah Ope Ope no Mi-nya.
Dalam sepakbola, setiap pemain memiliki posisi serta tugas yang berbeda, dan itu juga dipengaruhi keputusan pelatihnya. Terkait posisi klasik, mungkin kita mengetahui seperti bek, gelandang, kiper, dan penyerang.
Namun, sepakbola mengalami perkembangan, begitu pula posisinya. Sekarang, kita mengetahui ada beberapa posisi spesifik seperti box-to-box, false nine, pivot, inverted winger, dan regista jika mengacu kepada sepakbola Italia. Tetapi, ada satu posisi yang jarang didengar, dimiliki, dan mungkin hanya satu-satunya di Jerman yaitu Raumdeuter.
¡Está de vuelta! 🤩 #FCBayern #MiaSanMia @esmuellert_ pic.twitter.com/7p0Ugjrl6w
— FC Bayern München Español (@FCBayernES) August 10, 2023
Posisi ini lahir di Jerman, tepatnya di Bayern Munich, dan penciptanya adalah Thomas Muller. Ucapan Raumdeuter ia lontarkan dalam salah satu wawancaranya di 2011.
Kala itu, ia ditanya oleh wartawan perihal posisi atau peran yang ia emban di Bayern Munich. Lalu, Thomas Muller mengatakan, ‘Ich bin ein Raumdeuter’, atau dalam bahasa Indonesianya adalah ‘Saya adalah seorang penafsir ruang’.
Jika mengacu kepada tulisan Zen RS yang berjudul ‘Thomas Mueller, Si Penafsir Ruang’, istilah ini justru lekat dengan desain interior. Zen RS mengatakan Muller memiliki kemampuan untuk memaksimalkan segala keterbatasan ruang yang ia miliki untuk meningkatkan peluangnya mencetak gol, dan itu terkesan aneh tapi menakjubkan.
Jika berdasarkan tulisan di atas, mungkin tugas dan peran Muller sebagai penafsir ruang memang sangat tidak jelas karena memang nyatanya sangat sulit untuk dijabarkan dengan kata-kata. Dilansir dari Bola.com, posisi ini pada dasarnya adalah pemain sayap yang tidak bertugas sebagai pemain sayap.
Muller tidak menempati posisi yang biasa dimainkan oleh pemain sayap. Ia menempati sebuah area spesial yang di mana ia berada di antara lini tengah dan pertahanan lawan. Jika mengacu kepada artikel Jobs in Football, raumdeuter sendiri mirip seperti libero di Italia, namun berada di area yang lebih maju, menekankan pada build-up, dan berfokus pada tujuan tim, gol dan assist.
Jika melihat posisinya di Bayern Munich, Muller biasanya ditempatkan di posisi nomor 10 belakang striker dalam formasi 4-2-3-1. Memang, posisi tersebut mirip seperti false-nine, tapi dirinya tidak hanya berada di posisi itu, ia bisa melangkah ke peran inverted winger kiri atau kanan, yang terpenting dirinya hadir di posisi yang tepat.
Dari penjelasan di atas, mungkin banyak orang yang belum memahami raumdeuter sendiri. Jika kita tarik secara garis besar, raumdeuter adalah seorang pemain yang memiliki peran untuk menemukan ruang di area-area krusial pada sepertiga akhir lapangan (final third) dan menerima bola di area tersebut.
Memang, tugasnya terkesan mudah, namun itu sulit untuk dilakukan. Pasalnya, Anda butuh mata yang jeli, otak yang pandai dalam melihat situasi secepat mungkin, dan waktu yang pas. Hal itulah yang membuat Muller menjadi pemain yang sangat krusial dalam kesuksesan Bayern Munich dalam satu dekade terakhir dan Timnas Jerman dalam Piala Dunia 2014.
Padahal, Muller adalah pemain yang tidak memiliki kecepatan, kakinya begitu kurus sehingga terkadang kaus kakinya melorot dalam laga. Kemampuan menggiringnya tidak lebih baik daripada Randal Kolo Muani, umpannya tidak sebagus Kevin De Bruyne. Tapi, kemampuannya sebagai penafsir ruang mampu membuat Bayern Munich jatuh cinta kepadanya.
Semua itu tentu tidak lepas dari kemampuan Muller dalam berpikir cepat. Ia melihat ada celah yang bisa ia manfaatkan dengan baik, lalu ia berlari ke arah itu sebelum pemain lain menyadarinya, dan itu yang membuat Muller mengerikan.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Harry Maguire Adalah Korban dari Busuknya Manajemen Manchester United!
- Analisa Vigo: ‘The Next Marco Reus’ Untuk Dortmund Ada di Diri Cole Palmer
- Analisa Vigo: Mengapa Klub Mau Keluarkan Uang Banyak Untuk Caicedo, Rice, atau Enzo?
- What If: Antonio Conte yang Membuat Chelsea Digdaya
Jika bisa disandingkan dengan karakter anime, maka saya akan menyamakan Muller dengan Trafalgar D. Law dari One Piece. Law adalah seorang dokter dengan julukan ‘Surgeon of Death’, tentu saja itu membuatnya pintar.
Tidak hanya itu, Law juga memiliki kekuatan buah iblis bernama Ope Ope no Mi, yang memungkinannya untuk membuat sebuah ruangan di antara dirinya. Menariknya, hanya ia yang bisa mengendalikan ruangan tersebut mulai dari benda, manusia, hingga hal-hal tidak masuk akal lainnya.
👀 @esmuellert_ #MiaSanMia #FCBayern pic.twitter.com/PX1ILIqLtF
— FC Bayern München (@FCBayern) July 23, 2023
Kemampuan dalam mengamati dan mengendalikan ruang tersebut sejatinya mirip dengan apa yang dilakukan Muller. Muller memang tidak memiliki kekuatan buah iblis Ope Ope no Mi, namun dirinya bisa mengedalikan ruangan sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com