Obrolan Vigo: Tomas Rosicy, Penyihir Kaca dari Republik Ceko
Vivagoal β Berita Bola β Republik Ceko mungkin terkenal akan keindahannya lantaran memiliki ribuan kastil. Untuk urusan sepakbola, Ceko memiliki magis lain dalam diri Tomas Rosicky. Andai tak cedera, ia bisa bertransformasi menjadi penyihir di lapangan hijau.
Rosicky, yang lahir pada 4 Oktober 1980 memulai karir di salah satu tim terbesar Republik Ceko, Sparta Praha. Ia memulai debut di tim senior pada 1998 silam di usia 18 tahun. Menit bermiannya terbilang lumayan sedikit. Di musim debut, ia hanya mentas lima kali di lintas kompetisi.
Memasuki musim kedua, Sparta mulai memberikan kepecayaan penuh kepada Rosicky. Hasilnya, sang pemain mampu hantarkan tim back to back juara Liga Republik Ceko dan sumbangkan 38 laga di lintas kompetisi. Di tahun yang sama , Rosicky juga mampu meraih Czech Talent of the Year.
Semusim berselang, Rosicky mulai membuka mata dunia kala mentas di Liga Champions bersama Sparta. Ia sukses mencetak gol ke gawang Sparta dan Arsenal. Dortmund dan Bayern tertarik mendatangkan sang pemian ke Jerman. Namun tim yang disebut pertama mampu amankan jasa sang pemain dengan mahar 14,5 Juta Euro.
“Ketika Tomas Rosicky masih sangat muda, saya datang ke pertandingan Sparta Praha. Saya berada di sana untuk memantau bek tengah, tapi setelah Tomas menyentuh bola tiga kali, saya tahusaya hanya menginginkannya,” ungkap Michael Zorc selaku Direktur Olahraga Dortmund, seperti yang dikutip dari ESPN FC.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Andriy Shevchenko, Kereta Cepat dari Ukraina
- Obrolan Vigo: Francesco Totti, Simbol Cinta yang Sesungguhnya
- Obrolan Vigo: Henrik Larsson, Tombak Tajam dari Skandinavia
- Obrolan Vigo: Pemain Indonesia Main di Eropa Hanya untuk Marketing Semata?
Kepindahan Rosicky saat itu mencatatkan dua rekor. Ia menjadi pemain termahal Bundesliga dan menjadi pemain termahal Republik Ceko yang dilepas ke tim asing. Di musim debutnya bersama die Borussen, Rosicky langsung menjadi roh permainan tim. Aksi-aksi memukaunya di lapangan hijau membantu Dortmund langsung keluar menjadi juara Bundesliga di musim 2001/02.
Pasca musim debutnya, Rosicky masih tampil prima bersama Dortmund. Muara serangan Die Borussen berasal darinya. Ia mampu menjadi metronom permainan tim kala melakukan penetrasi ke pertahanan lawan. Kompleksitas sang pemain terbilang mumpuni. Rosicky memiliki kemampuan passing, dribbling dan membuka ruang yang baik sehingga memudahkan kerja para pemain depan di sekitarnya. Tak heran ia disebut sebagai Little Mozart lantaran punya peran bak pemandu orchestra di lapangan hijau.
Bermain bersama Dortmund hingga 2006, Rosicky βhanyaβ mampu persembahkan gelar Bundesliga di musim perdananya. Dortmund sejatinya sempat mentas di final Piala UEFA musim 2001/02 dan final DFB-Pokal 2003, namun mereka keok dari lawan-lawannya di partai pamungkas sehingga posisi runner up hanya diemban die Borussen.