Site icon Vivagoal.com

Pemerintah Brasil Turun Tangan Atas Insiden Rasisme yang Melibatkan Neymar

Neymar

Sumber: Twitter

Vivagoal Ligue 1Kasus rasisme yang melibatkan Neymar di laga antara Paris Saint-Germain kontra Marseille masih terus memanas. Teranyar, pemerintah Brasil turut mengecam kekerasan rasial terhadap warga negaranya tersebut.

Semua terjadi pada laga pekan kedua Ligue 1 Prancis pada 13 September lalu. Neymar kedapatan menggeplak kepala bek Marseille, Alvaro Gonzalez jelang laga usai.

Insiden itu ditengarai karena perkataan rasis yang dilontarkan Alvaro kepada Neymar. Bek berusia 30 tahun tersebut dituding memanggil Neymar dengan sebutan ‘monyet’ dan membuat penyerang Les Parisiens tersebut naik pitam.

Setelah 10 hari berlalu, komisi disiplin Ligue 1 Prancis akhirnya memutuskan Neymar bersalah karena menempeleng kepala Alvaro dan dijatuhi sanksi larangan bermain sebanyak dua laga. Adapun dugaan ucapan rasis yang dilakukan Alvaro masih diselidiki pihak Ligue 1 dan paling lambat hasil investigasi akan diumumkan pada 30 September mendatang.

Pemerintah Brasil sendiri tak terima proses hukuman kepada Alvaro terlalu lama. Melalui Pimpinan Kementerian Perempuan, Keluarga dan Hak Asasi Manusia Brasil, Damares Alves, dengan tegas memberi dukungan kepada warga negaranya, Neymar yang mengalami insiden rasisme.

“Menyikapi kasus rasisme di ajang olahraga, kami menunjukkan solidaritasnya kepada Neymar Jr. Sudah jelas dia dipanggil monyet oleh bek Alvaro Gonzalez dari Olympique de Marseille.

“Namun, Neymar malah diusir setelah bereaksi terhadap insiden rasis itu lewat sebuah tamparan. Ini bukan kali pertama Neymar jadi korban rasisme dalam sepakbola.


Baca Juga: 


“Sekretariat Nasional Kebijakan untuk Promosi Kesetaraan Ras mengecam keras segala jenis kekerasan dan menolak diskriminasi terhadap warna kulit,” ucap Damares Alves.

Selalu update berita bola terbaru seputar Ligue 1 hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version