Penampilan Juventus Dalam Dua Musim Terakhir Bak Roller Coaster
Vivagoal – Serie A – Selama dua musim terakhir di Liga Italia, Juventus seperti mengarungi perjalanan penuh drama di sebuah wahana Roller Coaster yang kerap naik turun dalam perjalanannya.
Pada musim 2020/2021 lalu, untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, Juventus harus puas finish di posisi empat besar klasemen akhir Liga Italia. Bianconeri harus merelakan scudetto yang sudah dimenangkan selama 9 musim berturut-turut jatuh ke tangan Inter Milan yang keluar sebagai juara.
Musim itu sebenarnya diawali Juventus yang ketika itu ditangani Andrea Pirlo dengan hasil cukup meyakinkan 3-0 di kandang sendiri ketika menjamu Sampdoria. Tapi setelahnya, Bianconeri hanya mengantongi 2 kemenangan dalam 6 laga berikutnya, di mana 4 laga lainnya imbang.
Milik deserves an apology from the Juventus fan base, myself included. I can’t remember the last time I have been so wrong about a player. He has had an amazing start to his Juventus career, which includes 2 game winners, one that was wrongfully ruled off. Forza Milik! ⚫️⚪️🇵🇱 pic.twitter.com/r5MEBzBWQA
— Mike ⚫️⚪️ (@JuventinoMC) September 11, 2022
Pada akhirnya, Andrea Pirlo dipecat setelah Juventus hanya bisa mengoleksi 23 kemenangan, 9 hasil imbang dan 6 kali kalah dalam 38 pertandingan. Juventus kemudian memanggil pulang Massimiliano Allegri di awal musim 2021/2022 kemarin.
Baca Juga:
- Lawan Salernitana Kerepotan, Bagaimana Juventus Hadapi Benfica
- Salernitana Diuntungkan VAR, Davide Nicola Pun Senang
- Heboh Selebrasi Milik: Buka Baju, Eh Gol Dianulir, Dapat Kartu Merah Pula
- Lawan Salernitana, Allegri Masih Pusing Tentukan 11 Pemain Inti
Setali tiga uang dengan Pirlo, Allegri juga cuma bisa membawa Juventus finish di posisi empat besar. Bahkan dengan Allegri, Juventus untuk pertama kalinya harus menutup musim tanpa raihan trofi juara.
Meski begitu, Allegri masih cukup beruntung karena masih dipertahankan Juventus pada musim ini. Akan tetapi, performa Juventus masih naik-turun sejauh ini dengan baru mengemas dua kemenangan dan telah mendapat 4 hasil imbang dari 6 laga awal di Liga Italia.
Terbaru, Juventus nyaris kalah saat menjamu Salernitana di Allians Stadium, Minggu (11/9). Dusan Vlahovic dkk sempat tertinggal 0-2 terlebih dulu di babak pertama sebelum Gleison Bremer dan Leonardo Bonucci mencetak gol di paruh kedua pertandingan.
Leonardo Bonucci selaku kapten Juventus tak menampik timnya kurang konsisten dalam dua musim terakhir. Ia pun berharap Si Nyonya Tua bisa segera berbenah.
“Kami memainkan pertandingan di roller coaster dalam dua musim terakhir dan itu tidak boleh terjadi. Masalahnya adalah sesuatu yang harus kami pahami bersama,” ujar Bonucci seperti dilansir Football Italia.
“Kami tidak boleh membuang-buang 10 atau 15 menit ke setiap lawan dan membuat hasil jadi terancam. Di Juventus, hanya kemenangan yang ada, itulah yang harus kami pahami. Ketika kami tidak padu, kami selalu kesulitan, baik saat memegang bola atau tidak. Di sanalah Juventus unggul: mentalitas.” tegasnya.
“Kami sudah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Ada perubahan generasi dan masih belum jelas seberapa berat seragam ini. Kami tidak boleh memberi kurang dari yang terbaik, dalam latihan atau pertandingan. Saya harap kami bisa belajar dari pertandingan ini, ini soal mentalitas. Saya melihat mentalitas berbeda di latihan dan pertandingan, itulah yang harus kami perbaiki,” kata Bonucci. (hs)
Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com