Vivagoal – Liga Indonesia – Pandemi virus corona sudah merusak tatanan ekonomi di semua bidang, termasuk sepakbola. Klub-klub Indonesia dipaksa bertahan di tengah segala keterbatasan finansial setelah kompetisi kembali ditunda hingga bulan November mendatang.
Kondisi tidak biasa ini membuat semua klub mau tak mau mesti menjalankan rekomendasi PSSI tuk penerapan penyesuaian gaji dan kontrak berdasarkan SK yang ditetapkan beberapa waktu lalu guna menyiasati situasi pandemi.
Persija Jakarta sendiri sebelumnya sudah berusaha membentuk tim terbaik demi bisa kembali jadi nomor satu Liga 1 2020 namun semuanya buyar. Presiden Macan Kemayoran, Mohamad Prapanca pun blak-blakan soal situasi keuangan yang sedang dialami klubnya.
“Sebenarnya tidak ada masalah. Tidak ada kendala kalau pandemi tidak datang. Dan sekarang semua seperti restart,” ucap Prapanca dilansir dari laman resmi Persija.
“Karena apa? Teknik konvensional tidak ada yang jalan. Contohnya sponsor, kami harus negosiasi ulang, tiket, semua hilang. Padahal itu 30 persen dari pendapatan kami. Yang semua orang harus tahu, 40 sampai 50 persen pendapatan kami itu dari sponsor, 30 sampai 40 persen dari tiket, barang dagangan itu kecil sekali, 15 persen.” urainya.
Baca Juga:
- Liga 1 Terancam Batal, Persipura Tuntut Respon PSSI
- Buat Dinamo Zagreb Tak Berkutik, Shin Tae-Yong: Masih Ada Kekurangan
- Persija Mulai Meraba Kekuatan Arema FC
- Jadwal Padat, Bali United Batal Pinjamkan Pemain Mudanya
Persen lainnya itu premium branding yang di Indonesia belum terbiasa. Terbayang tidak dengan skuad yang sudah dream team, tiba-tiba covid, semua harus turun. Apa yang harus kami pertimbangkan? Inilah yang kami lakukan, renegosiasi dengan standar federasi, tentunya tidak asal-asalan. Kalau tidak semua klub bangkrut hari ini, kami cuma berusaha bertahan.” tutupnya.
Selalu update berita terbaru seputar Bola Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com