PSSI Salahkan Panpel Arema FC Akibat Jumlah Suporter yang Tidak Jelas!
Vivagoal – Liga Indonesia – Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing menyebut jumlah penonton yang hadir saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) tidak jelas.
Menurut Erwin Tobing, ketidakjelasan tersebut yang membuat pihaknya tidak bisa memastiakn apakah kapasitas Stadion Kanjuruhan di laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya melebihi batas atau tidak.
“Tribun penonton di Kanjuruhan belum single seat (kurs tunggal) sehingga tidak terukur. Inilah yang membuat ada pihak yang mengatakan 40 ribu atau 45 ribu di sana,” kata Erwin.
Komdis PSSi pun akhirnya menyalahkan panitia pelaksana pertandingan Arema FC atas kesimpangsiuran data penonton tersebut.
Baca Juga:
- Sudah 400 Juta! ARMY Indonesia Galang Dana Untuk Tragedi Kanjuruhan
- Komdis PSSI Denda Arema FC Rp 250 Juta, Ketua Panpel Dinonaktifkan Seumur Hidup!
- Resmi! PSSI Jatuhkan Sanksi Berlapis Kepada Arema atas Tragedi Kanjuruhan
- Pasca Tragedi Kanjuruhan, Suporter Indonesia Diminta Lebih Dewasa
Kendati demikian, Erwin memberikan masukan agar ke depan stadion-stadion di Indonesia menggunakan kursi tunggal dan pendataan tiket yang akurat.
View this post on Instagram
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Ahmad Riyadh menyebut bahwa panpel Arema mengaku menjual 42 ribu tiket dari 45 ribu kapasitas maksimal. Padahal pihak kepolisian telah mengimbau agar panpel hanya menjual tiket sebanyak-banyaknya 75 persen dari jumlah penonton maksimal.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi setelah Arema FC takluk dari Persebaya dengan skor 2-3 dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/23. Pasca laga, sejumlah suporter masuk ke lapangan yang membuat pihak keamanan melepaskan tembakan gas air mata ke lapangan hingga tribun penonton.
Selalu update berita terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com