Qischil

Qischil Gandrum: Juru Gedor Asal Jatim dengan Segudang Pengalaman

Dimas Sembada - June 3, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

QischilPernah mencicipi Liga 1 dan Liga 2, menurut Anda seberapa jauh perbedaan keduanya terkait fasilitas?

Sebagian memang berbeda jauh. Tapi kebetulan kemarin saya merumput di Persita dan PSS dan kualitas mereka sudah tidak beda jauh dengan klub-klub Liga 1. Dari sarana prasarana, keseriusan mereka layak dan siap untuk ke Liga 1.

Juga sekarang banyak klub-klub Liga 2 yang menata untuk bisa menembus Liga 1. Mulai dari setting, fasilitas, materi pemain, termasuk membranding timnya agar layak dijual ke sponsor.

Musim lalu memutuskan untuk gabung Persita, apa yang mendorong Anda merumput untuk Pendekar Cisadane?

Saya diajak Coach Widodo Cahyono Putro, kebetulan beberapa kali pernah berkolaborasi waktu di Persepam dan Persegres. Diajak beliau, dikasih tawaran, dan di sana banyak temen-temen saya; ada Egy, M Robby, Amarzukih. Juga keseriusan manajemen emang mereka serius naik ke Liga 1.

Anda jadi salah satu yang bawa Persita promosi, apa kuncinya?

Persiapan lebih, karena jauh sebelum kompetisi kita sudah melakukan TC dan agenda uji coba sudah tersusun rapih. Jadi kita tim dengan persiapan lebih lama, jadi memang layak. Juga dari sisi manajemen membuat persiapan sangat matang untuk tembus ke Liga 1.

Kenapa hengkang dan pilih Persekat?

Hampir sama, karena saya punya hubungan baik dengan pelatih juga assistennya, jadi mereka tawari saya dengan banyak pemain di Liga 2.

Pernah membela Martapura dan banyak cetak gol, apa rahasianya?

Kompisisi pemain, strategi pelatih dan cara mainnya waktu itu memang pas. Juga persiapan kita sudah lama, empat bulan sebelum kompetisi kita sudah melakukan persiapan.

Gol mana yang paling diingat?

Urusan cetak gol, semua gol berkesan. Meski cuma latihan pasti berkesan. Gol debut di Persik ga akan lupa waktu Copa Dji Sam Soe lawan Persikabo. Juga gol debut bersama Sleman lawan Persita. Juga di Gelora Delta 2011, Deltras lawan Arema, sore saya cetak gol, paginya anak saya lahir.

Sebagai pemain yang besar di Persik, saat  bersama Persita sempat bobol gawang Persik, apa yang terbesit?

Bagi seorang pemain pasti dilema, tapi saya pernah dapat wejangan. Cara menghormati tim lawan adalah kamu harus bermain semaksimal mungkin. Jadi termasuk cetak gol ke Persik bukan karena kita ga cinta. Namun karena saking cintanya, kita harus memberikan yang terbaik, sebagai pembuktian kualitas.

Punya banyak tim dalam karier, klub mana yang paling berkesan?

Setiap tim di Indonesia pasti punya pendukung yang fanatik. Seperti di Martapura, meski sedikit pendukung tapi kekeluargaanya bagus. Di Sleman, basis supporter besar, kekeluargaan bagus juga. Di Arema sama. Di Persekat apalagi baru di sepak bola professional mereka antusias. Dimana mereka mulai belajar dari klub luar dimana mereka paham pendukung memegang peran vital untuk klub. Jadi saling berksinambungan.


Baca Juga:


Hal yang paling membekas selama menjadi pesepakbola?

Anak-anak saya lahir setiap saya main di Gelora Delta Sidoarjo. Tapi alhamdullilah yang pertama saya masih bisa adzanin dan yang kedua sama mepet-mepet. Jadi waktu itu beres main langsung berangkat ke rumah sakit. Waktu pertandingan, istri sempet kasih kabar, tapi sayangnya hape sudah off. Jadi beres tanding langsung berangkat.

Terkahir nanti pengen pensiun dimana?

Semua orang pasti ingin main di klub pertama, Persik, tapi kan itu rencana. Saya banyak main di luar, dimanapun sesuai rezekinya.

Setelah pensiun nanti, akan lanjut karier sebagai pelatih?

Untuk professional kayaknya engga. Tapi di sini saya punya SSB, jadi untuk pembinaan aja. Istilahnya kita sudah berhutang untuk anak-anak, sewaktu main sekarang suka ditinggal-tinggal. Takutnya nanti jadi pelatih di tinggal lagi.

Selalu update berita terbaru seputar  Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com