What If: Francesco Totti Bermain untuk Real Madrid

What If: Francesco Totti Bermain untuk Real Madrid

Heri Susanto - August 4, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita BolaFrancesco Totti sempat hampir bergabung dalam proyek Los Galacticos Real Madrid pada 2004 lalu. Namun asa tersebut batal lantaran dirinya memilih untuk tetap loyal membela AS Roma, satu-satunya klub yang dibela dalam karir profesionalnya.

Di awal millenium, Real Madrid mampu menghadirkan berbagai nama besar dalam wujud Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo Nazario dalam berbagai bursa transfer. Perez memang ingin menghadirkan para pemain terbaik dalam tubuh Los Blancos dalam periode kepemimpinannya.

Kehadiran para pemain bintang itu masih berlanjut setelahnya. Madrid mengamankan sejumlah nama lain mulai dari David Beckham, Michael Owen hingga Jonathan Woodgate merpaat ke tim. Nama-nama besar itu memang hadir atas inisiatif Perez lantaran ia menjanjikan nama besar datang guna mengangkat citra klub sekaligus membawa Madrid hadir di level berikutnya.

What If: Francesco Totti Bermain untuk Real Madrid
Sumber: Goal

Di luar berbagai nama yang hadir, Francesco Totti sempat dilobby untuk bergabung pada 2003/04. Kala itu, Madrid sempat membuka penawaran di angka 25 juta Euro guna memindahkan sang pemain dari Ibu Kota Italia ke Ibu kota Spanyol. Hal tersebut bahkan sudah dikonfirmasi langsung oleh sang pangeran Roma.


Baca Juga:


“Saya tidak menolaknya, saya sering memikirkannya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, 80 persen [niat pindah] ada di sana,” ucap Totti. “Selain itu, Ilary [istri Totti] berkata ‘Saya meninggalkan segalanya, saya akan pergi denganmu, mari kita buat keputusan ini’. Keputusan [yang di buat] dari hati, memikirkan suporter, teman, dan keluarga,” kata Totti.

“Melakukan sesuatu yang berbeda dari yang selalu dilakukan pemain lain. Banyak pemain pergi ke Madrid, Barcelona, Bayern Munchen. Saya merasa berbeda,” urainya.

Totti pun pada akhirnya menolak dan bertahan di AS Roma hingga memutuskan pensiun pada 2017 lalu. Bersama I Lupi, ia sempat hantarkan tim memenangi satu Scudetto, Coppa Italia, Dua Piala Super Italia dan tampil dalam 789 laga serta mendulang 307 gol. Ada berbagai kemungkinan yang terjadi andai dirinya memutuskan bergabung dengan Real Madrid.

  1. Dibenci Oleh Satu Kota Roma

Kehadiran Totti di Roma seakan sudah sejajar dengan ikon Serigala yang ada di kota tersebut. Totti sudah menjadi penggembira melalui aksi-aksinya di lapangan. Akhir pekan adalah hal yang dinanti oleh mayoritas fans lantaran bakal melihat tim bermain dan aksi sang pangeran di atas lapangan.

Bisa dibayangkan apa yang kelak terjadi andai Totti resmi bergbaung ke Real Madrid. Dirinya bisa menjadi public enemy terbaik dan sasaran tembak Masyarakat Roma melalui keputusan tersebut. Protes keras bakal terjadi dalam beberapa hari di Trigoria dan keluarganya atau bahkan dirinya bisa jadi menjadi sasaran teror.

Ancaman pembunuhan atau apapun memang menjadi hal yang lazim di Italia. Hal tersebut sempat terjadi pada berbagai pesepakbola maupun pelatih. Bukan tak mungkin hal serupa akan terjadi pada Totti.

  1. Friksi Ruang Ganti

Dengan sederet nama bintang yang ada di klub, potensi konflik antara “Team Zidane” (yang berisi para pemain bintang dari berbagai belahan dunia” dan “Team Pavon” (berisikan pemain asal Spanyol) bisa saja terjadi dalam tim. Hal serupa pernah melibatkan Guti dan David Beckham beberapa waktu lalu.


Baca Juga:


Situasi panas di ruang ganti Madrid bukanlah hal yang bisa dihindari jika banyak pemian bintang di sana dan kurangnya pelatih dengan ketegasan yang mumpuni. Pasca Vicente del Bosque, Madrid banyak dilatih beberapa sosok obscure macam Jose Antonio Camacho, Mariano Garcia Toral, Vanderlei Lucemburgo hingga Jose  Ramon Lopes Caro.

Totti, yang memiliki posisi tawar bagus di AS Roma juga bakal membawa egonya ke tim dan otomatis,nama-nama yang tersemat sebagai juru taktik diprediksi kesulitan meredam ego para bintang Madrid. Bahkan, potensi friksi antara dirinya dengan pemain asal Spanyol maupun bintang internasional lain tetap terbuka.

  1. Tereduksinya Menit Bermain

Status sebagai game changer di tubuh AS Roma bukan tak mungkin masih dimiliki Totti bersama Real Madrid. Namun yang menjadi masalah, ia harus bersaing dengan Zinedine Zidane di posisi playmaker. Di tahun 2003/04, Zidane belum mengalami penurunan performa bersama Madrid maupun Timnas Prancis.

Artinya, menit bermian Totti sebagai pemain inti akan tereduksi. Hal ini jelas merupakan kemunduran baginya lantaran di Madrid, hampir sulit menggantikan pos Zidane jika sang pemain tak cedera.

Di sisi lain, memainkan Totti dan Zidane dalam sebuah tim jelas merupakan pemborosan. Madrid makin tak seimbang kala menyerang dan bertahan. Ada potensi salah satu dari keduanya akan pergi guna menjadi playmaker nomor satu di timnya masing-masing.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com