Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com
Tak Sebesar UCL, Guardiola Tetap Puas Empat Kali Lolos Final Piala Liga
Dibaca Normal dengan Waktu Menit
Vivagoal – Liga Inggris – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mengatakan bahwa meraih empat kali final Carabao Cup berturut-turut merupakan pencapaian signifikan, meski hanya sebatas kompetisi domestik tidak sebesar Liga Champions.
Manchester City kembali berhasil menunjukan dominasi mereka di Piala Liga usai mengalahkan Manchester United 2-0 dini hari tadi. Dua gol kemenangan The Citizen dicetak oleh John Stones pada menit ke-50 dan Fernandinho menit ke-83.
Hasil tersebut membuat City kini selalu lolos dalam empat edisi Carabao Cup secara berturut-turut sejak musim 2017/18. Mereka jadi tim kedua yang melakukannya setelah Liverpool pada medio 1981 sampai 1984.
Total sejak berada dibawah komando Pep Guardiola, City hanya mengalami 18 kemenangan, empat imbang, dan dua kekalahan dari 24 pertandingan di Carabao Cup. Mereka merupakan juara bertahan selama tiga musim beruntun.
Masih memimpikan gelar Liga Champions untuk City, tentu membuat Guardiola lebih memilih sukses di Eropa ketimbang domestik. Namun prestasi mereka di Carabao Cup ini tetap membuat Guardiola terkesan pada anak asuhnya.
Baca Juga:
- Keane: Ingat Fernandes, Cantona Bisa Raih Trofi Tuk Man United!
- Dikejar tim Premier League, Ipswich Town Siap Beri Kontrak Profesional untuk…
- Selalu Kalah di Semifinal, Solskjaer: Ini Bukan Masalah Psikologis!
- Manchester City Dedikasikan Kemenangan Derby Pada Legenda Klub
“Ketika sebuah tim memiliki mentalitas untuk melakukannya, kami mencapai sesuatu yang luar biasa,” kata Guardiola kepada Sky Sports.
“Saya tahu Piala Carabao bukanlah Liga Champions, tetapi mencapai final empat kali berturut-turut sungguh luar biasa! Saya sangat terkesan dengan kualitas tim ini.”
Setelah awal musim yang tersendat-sendat, City lambat laun mulai kembali pada performa terbaik mereka akhir-akhir ini. Menurut Guardiola penampilan timnya di awal musim itu disebabkan karena kurangnya waktu untuk melakukan persiapan selama pramusim.
“Ini tentang konsistensi. Kami tidak memiliki pramusim yang tepat dan itulah mengapa kami membutuhkan sedikit waktu. Tetapi saya pikir kami sudah ada di sana,”tambahnya.
”(Final) bukan minggu depan, pertandingan akan tiba di final. Kami akan berada dalam kondisi terbaik. Tottenham adalah tim top tapi kami belum akan memikirkannya.”
