What If: Dua Tugas Mourinho, Latih PSG dan Bayern!
Vivagoal – Berita Bola – Jose Mourinho sudah memenangkan berbagai gelar yang tersedia di lintas kompetisi. Namun ada dua negara yang belum disinggahi Mourinho yakni Jerman dan Prancis. Mou perlu melatih Bayern Munich dan PSG sebelum putuskan mundur dari pinggir lapangan.
Mourinho hampir meraih segalanya dalam karir manajerial. Gelar di Inggris, cek. Menang di Spanyol sudah. Merajai Italia pernah dan memenangkan semua gelar yang tersedia di kompetisi Eropa bersama tiga tim berbeda pun pernah. Spesialnya, gelar tersebut direngkuh bersama tiga tim berbeda.
FC Porto, Inter Milan dan AS Roma pernah dihantarkan menjuarai Europa League, Liga Champions dan Europa Conference League. Atas kesuksesannya, Mou pun merajah tubuhnya dengan logo tiga piala tersebut. hanya ia yang pernah. Pelatih lain jauh berada di belakangnya.
Oleh karenanya, sebusuk apapun anggapan orang terkait taktiknya, pembuktian pada akhirnya menjadi hal penting bagi Mou. Kebetulan meraih gelar tak akan terlalu selalu datang kepadanya setiap waktu. Kapasitas dan mentalitas yang pada akhirnya menjadi pembeda bagi Mou.
José Mourinho once went 9 years in a row without losing a single league game at home [2002-2011]. 107 different teams failed to beat him across 150 matches. https://t.co/erTSDh6tP3 pic.twitter.com/qAqRlIyBQR
— IM🇵🇹 (@Iconic_Mourinho) June 13, 2023
Tak pelak, julukan sebagai the Special One, meski belakangan ia ingin merubahnya menjadi Happy One, tersemat padanya. Mou adalah si mulut besar yang lumayan berprestasi. Jika ada satu lagu yang tepat untuknya, My Big Mouth milik Oasis dari album Be Here Now yang dirilis pada 1997 amat merepresentasikan dirinya.
Baca juga:
- Analisa Vigo: Karier Marco van Basten Terbang dan Hancur di Munich
- Analisa Vigo: 12 Pemain Leicester, Leeds, dan Southampton yang Bisa Jadi Target Tim Liga Inggris
- Analisa Vigo: Dengan Messi, Inter Miami Bakal Jadi Barcelona Mini?
- Analisa Vigo: Semua Orang di Manchester City Penting, Termasuk Scott Carson dan Kitman
My big mouth, my big name
Who’ll put on my shoes while they’re walking Slowly down the hall of fame?Siapapun boleh memiliki mulut besar andai kapasitasnya tepat. Antonio Cassano jelas tak masuk dalam kriteria ini. Sosok Italia itu bahkan sempat dipukul balik oleh Mou lantaran kritikannya tak tepat sasaran. Mourinho adalah bensin yang siap menyulut siapapun. Anda menyalakan sedikit korek, maka ia siap membakar siapapun dan sulit untuk dibendung.
Namun di balik prestasi yang ditorehkan, Mourinho belum pernah mendulang gelar di Prancis dan Jerman. Jika bicara 5 liga top Eropa, Eredivisie jelas masuk dalam hitungan. Tanpa mengecilkan kasta atas Belanda, kompetisi tersebut jelas bukan prioritas Mou jika menilik dari kapasitas dan kapabilitasnya.
There can only be 1 special one. pic.twitter.com/GcY09JT2An
— υу~ѕ¢υтι✨ (@RMA_Optimist) June 13, 2023
Untuk Bundesliga, ia sempat ditanya soal melatih tim Jerman pada 2018, tepat sesaat setelah ia dipecat oleh Manchester United. Namun, sosok asal Portugal mengklaim belum ada tawaran yang tepat untuknya. Terlebih ia juga agak kesulitan mempelajari Bahasa jerman.
“Bahasa Jerman itu sulit. Ketika saya kembali ke London pada September, saya akan dua atau tiga kali sepekan untuk mencoba,” urainya seperti diwartakan Sky Sport.
“Terus terang, saya tidak berpikir untuk berkarier di Bundesliga. Tidak ada klub yang menunggu saya. Tidak ada yang menawari saya, sama sekali. Itu hanya apa yang bisa saya lakukan? Bahasa Jerman? Bahasa Rusia?,” ucapnya.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Naturalisasi Amerika Selatan di Indonesia
- 5 Fakta Kiprah Pemain Eropa di Liga Indonesia
- 5 Fakta Bintang Amerika Selatan Terbaik di Serie A
- 5 Fakta Sven-Goran Eriksson, Pelatih Kenyang Pengalaman
Mou memang belum emndapatkan penawaran resmi dari tim Jerman manapun. Namun andai mendapat kesempatan, Bayern Munich jelas menjadi destinasi yang tepat. Tim tersebut bisa memberi pemain yang sesuai dengan kebutuhannya jika dibanding tim lain. Probabilitas Mou minimal meraih satu gelar domestik di sana jelas amat terbuka.
Selain itu, untuk Prancis, namanya sempat dikaitkan dengan PSG guna menggantikan posisi Christophe Galtier musim depan. Namun ia belum bergeming meski tak memberikan jawaban pasti. Belakangan, posisinya di Roma memang tak pasti lantaran berbeda pandangan dengan pemilik klub perkara dana transfer.
Bersama PSG, Mou, jaminan kesuksesan Mou mendulang gelar domestik amat terbuka lebar. Tak hanya itu, pengaruh dirinya di kompetisi Eropa juga bakal membantu tim membuka hasrat memenangkan Liga Champions yang lama dinantikan oleh klub pasca akusisi oleh Qatar Sport Investment beberapa waktu lalu.
Melatih Kedua tim tersebut sebelum pensiun jelas bakal menjadikannya salah satu pelatih terbaik yang pernah dilahirkan dunia sepakbola dan prestasinya akan sulit disamai sosok manapun.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com