Site icon Vivagoal.com

What If: Man United Bisa Hancurkan Mimpi Man City Juara di 2011/12 Jika VAR Sudah Ada

What If: Man United Bisa Hancurkan Mimpi Man City Juara di 2011/12 Jika VAR Sudah Ada

Sumber: Never Manage Alone

VivagoalBerita BolaManchester City berhasil meruntuhkan dominasi rival sekota mereka, Manchester United, pada Liga Inggris musim 2011/12 dengan menjadi juaranya. Namun, hal tersebut bisa berubah jika Video Assistant Referee (VAR) sudah ada sejak saat itu.

Liga Inggris menyajikan drama di musim 2011/12, di mana Manchester City berhasil menjadi juara untuk pertama kalinya sejak terakhir merasakannya di musim 1967/68. Tentu kalian yang pecinta Liga Inggris kala itu menyaksikan betapa menegangkannya laga akhir.

Kala itu, Man United sejatinya memiliki kans yang lebih besar untuk bisa menjadi juara yang ke-6 kalinya dalam 10 tahun terakhir. Di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, Setan Merah menjelma sebagai tim terkuat yang dimiliki Inggris.

Meskipun sudah ditinggal Cristiano Ronaldo ke Real Madrid, Setan Merah tetap perkasa. Mereka masih diperkuat Paul Scholes, Michael Carrick, Ryan Giggs, Wayne Rooney, Park Ji-sung, hingga Dimitar Berbatov.

Namun, di sisi lain, Man City juga merombak skuadnya di musim tersebut. Berkat banyaknya uang yang dimiliki pemilik anyar mereka, Sheikh Mansour, The Citizens sukses mendatangkan Sergio Aguero, Samir Nasri, dan Gael Clichy.

Kedua tim tersebut saling berebut posisi puncak. Memang itu pantas karena keduanya benar-benar tampil mengesankan di musim itu, di mana Man United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson dan Man City di bawah Roberto Mancini.


Baca Juga:


Tentunya Man City ingin sekali memberikan gelar Liga Inggris di musim itu setelah apa yang mereka gelontorkan. Ditambah lagi, Man United sudah terlalu mendominasi di Liga Inggris. Hanya Chelsea FC dan Arsenal FC yang mampu merebut gelar dari mereka dalam 10 tahun terakhir, terhitung dari 2011/12.

Ditambah lagi, sudah tersingkir dari FA Cup karena takluk dari Man United di ronde ketiga. Nasib buruk pun juga mereka dapatkan di Carabao Cup dan Liga Champions.

Di pekan ke-31, Man United sudah meraih 78 poin, sedangkan Man City baru 71 poin. Namun, keberuntungan justru hadir di pekan ke-32.

Sumber: Arsenal

Man City saat itu memang kalah dari Arsenal FC dengan skor tipis 0-1. Gol semata wayang Mikel Arteta di menit ke-87 mampu membuat publik Emirates Stadium bergemuruh.

Saat itu, mungkin Roberto Mancini sudah menyerah dalam perebutan gelar karena Man United di sisi lain hanya melawan Wigan Athletic. Namun, secara mengejutkan, Sir Alex Ferguson dipaksa tercengan ketika melihat anak asuhnya takluk 0-1 dari tim yang di pertemuan pertama mereka bantai 5-0.

Pada menit ke-50, Shaun Maloney mampu mencatatkan namanya di papan skor usai memaksimalkan dengan baik umpan Jean Beausejour. Man United memiliki kesempatan untuk pulang dengan satu poin di laga itu.

Di menit ke-71, Phil Jones memberikan umpan ke dalam kotak penalti Wigan dengan harapan Danny Welbeck atau Luis Nani bisa mencetak gol penyeimbang. Namun, bola justru mengenai bek Wigan, Maynor Figueroa, dan keluar lapangan, sehingga wasit pemimpin jalannya pertandingan, Phil Dowd, menunjuk sepak pojok.

Dilansir dari ESPN, Phil Jones, Ryan Giggs, dan Antonio Valencia datang menghampiri Phil Dowd untuk melakukan protes. Mereka melihat dengan jelas (dan mungkin dalam tayangan ulang juga) jika bola mengenai tangan Figueroa, sehingga mereka seharusnya mendapatkan penalti.

Namun, Phil Dowd tidak mendengar hal tersebut dan tetap melanjutkan pertandingan. Alhasil, Man United takluk dengan skor tipis 0-1 dan pulang dengan tangan kosong dari DW Stadium.

Sumber: BBC

Memang, saat itu Man United masih berada di puncak klasemen, apalagi mereka sudah meraih delapan kemenangan berturut-turut sebelumnya. Namun, kegagalan meraih poin penuh tersebut menjadi momentum bagi Man City untuk meraih kemenangan di sisa laga.

Man United menang kontra Aston Villa di pekan setelahnya, lalu raih hasil imbang kontra Everton FC, dan akhirnya kalah dari Man City di pekan ke-36. Kekalahan itu membuat mereka tergeser dari puncak klasemen oleh The Citizens.


Baca Juga:


Jika saat itu Video Assistant Referee atau VAR sudah hadir, maka nasib Man United dan Man City mungkin berbeda. Man United bisa saja kembali menjuarai Liga Inggris dan menghapus Man City untuk menjadi juara setelah 44 tahun lamanya absen.

Walaupun Man United imbang kontra Everton dan kalah dari Man City, mereka tetap menjadi juaranya. Man United akan mengakhiri musim dengan 91 poin, beda dua poin dari The Citizens jikalau mereka meraih kemenangan di enam laga terakhirnya.

VAR bisa membuat impian Man City hangus di depan mata. Pasalnya, Man United bisa mendapatkan hadiah penalti dan kans untuk menyeimbangkan, bahkan berbalik unggul, akan besar saat melawan Wigan.

Kalau VAR sudah hadir di musim itu, mungkin kita tidak akan menyaksikan momen-momen yang menarik di akhir musim ketika Man United dan Man City saling melihat pertandingan mereka. Kita tidak akan mendengar Martin Tyler, seorang komentator, berteriak ‘Agueroooooo’ jika VAR sudah hadir saat itu.

Tetapi, VAR baru hadir di Liga Inggris 2019/20, padahal rancangannya sudah ada sejak 2010. Bahkan, sudah diuji cobakan pada 2016 saat pertandingan persahabatan antara PSV Eindhoven dan FC Eindhoven.

Mungkin, itu adalah nasib yang harus diterima Man United saat itu. Lalu, beruntung bagi Man City, mereka mendapatkan takdir yang bagus di pekan ke-32 Liga Inggris 2011/12.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version