Vivagoal – Berita Bola – Banyak penyerang yang tengah memasuki masa prime dan menuai kesuksesan di level klub. Namun ada pula pemain tua yang masih aktif bermain dan uniknya berposisi sebagai penyerang. Hal ini jelas menjadi anomali tersendiri.
Untuk barisan penyerang yang lumayan prime, saat ini tersemat beberapa nama top yang tengah tampil prima macam Harry Kane (Bayern Munich), Erling Haaland (Manchester City), Lautaro Martinez (Inter Milan), Artem Dovbyk (Girona) hingga Kylian Mbappe (PSG). Nama-nama tersebut sukses mendulang status sebagai top skor di beberapa kompetisi Eropa.
Dua nama yang disebut di depan sukses mendulang status sebagai mesin golnya masing-masing setidaknya dalam dua musim terakhir. Bahkan Haaland sukses dua kali mendulang sepatu emas dan dua kali hantarkan City mendulang Premier League.
Always an honour to wear the shirt! 🇳🇴🤩 pic.twitter.com/psEEjzMFnO
— Erling Haaland (@ErlingHaaland) June 6, 2024
Ketajaman seorang penyerang ditentukan dari usia yang terbilang prima, kondisi tubuh yang mumpuni dan pemain yang memberikan support di lini kedua. Ada pula penyerang yang sejatinya masih prime namun rasio golnya justru menurun lantaran dirinya sendiri atau rekan tim yang kurang support. Romelu Lukaku dan Gabriel Jesus bisa menjadi contoh mandulnya penyerang yang kurang prima dalam urusan mencetak gol.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Jepang Tersukses di Liga 1
- 5 Fakta Pesepakbola Terbaik Venezuela
- 5 Fakta Pemain Terbaik Timnas Kanada Sepanjang Masa
- 5 Fakta Pesepakbola yang Sering Tampil di Euro
Meski begitu, kecenderungan tim yang memakai penyerang tua masih sering terjadi. Di Indonesia misal, ada tim yang masih diperkuat penyerang veteran yang sudah berusia di atas 40 tahun macam Beto Goncalves (43 tahun) hingga Cristian Gonzales (45 tahun). Namun nama yang disebut terakhir sudah tak lagi aktif bermain.
Di luar Indonesia, ada pula berbagai penyerang tua yang aktif bermain dan berusia minimal di angka 40 tahun. Beberapa dari mereka pernah mencapai top level dan satu di antaranya masih aktif bermain pada usia di atas 50 tahun! Siapa saha? Berikut daftarnya.
- Roque Santa Cruz
Santa Cruz memiliki rekam jejak yang lumayan mumpuni sebagai seorang striker. Ia lumayan sering malang melintang di kompetisi top Eropa pada medioa 2000an. Dalam karirnya, ia sempat mentas bersama beberapa tim macam Bayern Munich, Blackburn Rovers hingga Manchester City.
Roque Santa Cruz & Carlos Tevez. 𝗦𝗧𝗥𝗜𝗞𝗘𝗙𝗢𝗥𝗖𝗘. 💥😍 @ManCity pic.twitter.com/qU4B5Kj9Wz
— City Xtra (@City_Xtra) March 13, 2021
Karir Santa Cruz di Eropa rampung ketika ia meninggalkan Malaga pada 2015. Setelahnya, ia merajut karir di Meksiko bersama Cruz Azul selama semusim sebelum pulang ke tim yang besarkan namanya di Paraguay, Olimpia. Di tim pertamanya, ia bermain dari 2016 hingga 2022 pada periode keduanya itu,
Namun pada Januari 2022, ia memutuskan hengkang ke Libertad pasca kontraknya berakhir. Meski sudah berusia 42 tahun, Santa Cruz masih belum mau pensiun. Bersama tim yang disebut terakhir, ia sudah mengoreksi 20 gol dan 8 asisst dari 108 laga yang dimainkan. Catatan tersebut lumayan apik untuk pemain yang sudah di atas kepala empat.
- Jose Paolo Guerrero
Guerrero pertama kali datang ke Eropa dengan memperkuat Bayern Munich. Ia sempat menimba ilmu terlebih dahulu di tim muda sebelim dipromosikan ke tim senior. Namun bersama Die Roten, karirnya tak berjalan mulus sehingga ia harus dilego ke Hamburg pada 2006 dengan mahar
Hamburg merupakan tim terlama yang dibelanya, ia menta senam tahun di sana. Petualangan pemain asal Peru di Eropa setelahnya selesai pada 2012. Ia kemudian hengkang ke beberapa tim asal brasil dan Argentina. Bahkan, LDU Quito yang mentas di Ekuador pun sempat dibelanya.
Pada Februari 2024, sang pemain kemudian memutuskan pulang kampung ke Peru dengan memperkuat Cesar Vallejo. Ia juga masih aktif di Timnas dan sempat mengapteni Peru di Copa America 2024. Namun sayang, langkah mereka harus terhenti di fase grup.
- Rhys Griffiths
Griffiths merupakan sepakbola yang banyak mentas di tim Wales dan Inggris. Sosok kelahiran 1 Maret 1980 hampir tak pernah beramain untuk tim besar dalam karirnya. Paling mentok, ia berkarir bersama tim tier bawah Inggris macam Plymouth Argyle dan Newport Country.
Setelahnya, ia banyak bemrian untuk tim Wales dan karirnya pun mentok di ranah semi-pro. Sejak 2016, ia mentas bersama Penybont pada 2016. Ia masih bermain sampai saat ini dengan status sebagai player manager. Penyerang 44 tahun sudah mainkan 13 laga dan mendulang tiga gol.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Bakat Besar Guler Terlalu Sayang untuk duduk di Bangku Cadangan Real Madrid
- Obrolan Vigo: Manchester City Harus Membobol Tabungan untuk Berjaya Lagi Musim Depan
- Obrolan Vigo: Deteksi Sinyal Bahaya dari Cody Gakpo untuk Luis Diaz di Liverpool
- Obrolan Vigo: Baba Rahman, Rekrutan Gagal Chelsea dengan Jalan Sunyinya di Yunani
- Romario
Romario mungkin menjadi salah satu sosok yang lumayan mentereng dalam daftar. Ia pernah memenangkan Piala Dunia 1994 bersama Timnas Brasil serta dua Copa America dan satu Piala Konfederasi pada 1997. Karirnya di level klub juga lumayan mentereng.
Romario (Brazil legend): “Vinicius is not that player you can say ‘if he plays well, Brazil will be champions’. If he plays well he will help Brazil a lot. The only Brazilian player that you can say ‘if he does what he is capable of, Brazil will be champions’ is Neymar.” pic.twitter.com/huUp2dOHh4
— Madrid Universal (@MadridUniversal) July 6, 2024
Romario pernah mendulang berbagai prestasi bersama PSV Eindhoven, Barcelona hingga Flamengo. Ia juga sempat berkarir di Al-Sadd pada awal milenium. Pada 2009, ia memutuskan pensiun dan America RJ menjadi tim terakhir yang diperkuatnya,
Romario kemudian banting setir menjadi politisi dan menjadi parlemen dari partai sosialis Brasil pada 2010 lalu. Karirnya di percaturan politik Negeri Samba berjalan hingga 2021. Pada 2024, ia memutuskan kembali bermain ke America RJ di usia 58 tahun dengan status sebagai pemain dan presiden klub. Ia berbagi lapangan dengan anaknya, Romarinho.
- Kazuyoshi Miura
King Kazu merupakan pesepakbola tertua yang masih aktif bermain professional. Sosok 57 tahun sempat mentas di berbagai belajan dunia mulai dari Amerika Selatan, Eropa hingga Australia. Namun karirnya banyak dihabiskan di Jepang.
Ia sempat malang melintang bersama Santos, Palmeiras, Genoa, Dinamo Zagreb hingga Vissel Kobe. Namun Yokohama FC menjadi tim terlama yang diperkuatnya. Ia sudah main di sana sejak 2005 sampai saat ini. Namun dalam karirnya, ia banyak dipinjamkan ke tim lain.
King Kazu sempat mentas di Sydney FC, Suzuka Point, Oliveirense hingga Atletico Suzuka. Dalam kiprahnya di Yokohama, ia sempat mendulang 27 gol dan tiga assist dari 298 laga yang sudah dimainkan.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com