Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Si Kutu Loncat, Nicolas Anelka

5 Fakta Si Kutu Loncat, Nicolas Anelka

Vivagoal Berita BolaNicolas Anelka dikenal sebagai kutu loncat dalam dunia sepakbola. Sosok asal Prancis lumayan sering berpindah dari satu klub ke klub lainnya. Pengalaman mentasnya di berbagai negara terbilang lebih intens dibanding pemain Prancis lain.

Dalam karir sepakbolanya, Anelka pernah main di tanah kelahirannya, Inggris, Spanyol dan mentas di Asia kala merumput di Tiongkok dan India. Bahkan, di usia muda, ia sudah merantau ke Arsenal pasca meninggalkan PSG setelah mendapatkan penawaran dari Arsene Wenger.

Anelka memang lumayan sering memperkuat tim Inggris dibanding tanah kelahirannya. Ia banyak berkelana dari satu tim ke tim lain. Tak hanya itu, sosok yang lumayan sering tampil dengan kepala plontos juga tak pernah lepas dari hal-hal berbau kontroversi.


Baca Juga:


Ia sempat didakwa tak bisa bermain dalam 5 laga kala memperkuat West Bromwich Albion lantaran melakukan selebrasi anti yahudi. Salam tersebut biasa dilakukan oleh para tentara Nazi. Ia juga pernah meminta pindah ke Marseille kala masih memperkuat Arsenal dan hal tersebut tak dibantah oleh pihak klub.

Selain berbagai hal di atas, Vivagoal memiliki 5 fakta menarik soal Nicolas Anelka. Si Kutu Loncat di dunia sepakbola. Ada berbagai kisah manis dan getir yang menyelimuti karirnya kala bermain. Apa saja itu? Berikut daftarnya.

  1. Pernah Main di 12 Klub
Sumber: Liputan 6

Kisah Anelka menjadi kutu loncat dimulai kala masih memperkuat PSG. Pada periode pertamanya, ia masih berstatus sebagai pemain muda. Setahun berada di sana, ia putuskan hengkang ke Arsenal pada 1997.

Anelka kemudian menjadi pengelana dengan hengkang dari satu klub ke klub lain. Berturut-turut ia pernah memperkuat Real Madrid, PSG, Liverpool [pinjam], Manchester City, Bolton Wanderers, Chelsea, Shanghai Shenhua, Juventus, WBA dan mengakhiri karir di Mumbay City.

Chelsea menjadi tim yang paling lama ia perkuat. Bersama the Blues, ia bertahan empat musim. Sementara bersama tim-tim lain, ia bertahan paling lama tiga tahun dan rata-rata habiskan satu musi bersama setiap klub.

  1. Gagal Main di Piala Dunia
Sumber: Ligalaga

Pada 1997 kala masih memperkuat Arsenal, Anelka tampil lumayan apik. Ia mampu mendulang 9 gol di musim perdananya dan mencuri satu tempat di tim utama. Sang pemain juga sempat tampil brilian bersama tim muda Prancis.

Asa untuk tampil di Piala Dunia 1998 pun nampak terbuka. Namanya masuk dalam daftar 26 nama yang dipanggil oleh Aime Jacquet. Namun di hari terakhir, ia gagal masuk ke dalam tim utama lantaran kalah bersaing dengan pemain lain macam Thierry Henry, David Trezeguet hingga Christophe Duggary dan Stephane Guivarch.

  1. Menjadi Rekor Pembelian Manchester City
Sumber: Twitter Manchester City

Manchester City di medio 2000an bukanlah tim yang memiliki banyak dana seperti hari ini. City di tahun itu memiliki kelas yang sama seperti Fulham, Southampton dan berbagai tim medioker lain yang ada di Inggris. Mereka tak memiliki dana besar untuk mendatangkan pemain incaran.

Pada bursa transfer 2022 lalu, City menggelontorkan dana di angka 13 juta paun untuk membawa Anelka dari PSG. Angka tersebut menjadi rekor pembelian klub. Angka tersebut mampu dibuktikan dengan menjadi top skor klub dengan mencetak 14 gol di musim perdananya.

Musim keduanya juga berjalan baik. Catatan golnya bertambah hampir dua kali lipat. Ia mampu mendulang 25 gol bagi tim di lintas kompetisi. Namun karirnya di the Sky Blues hanya bertahan 2,5 musim lantaran ia dilego ke Fenerbahce dengan mahar 7 juta paun pada bursa musim dingin 2005.


Baca Juga:


  1. Kerap Berselisih dengan Pelatih
Sumber: Pikiran Rakyat

Anelka merupakan sosok yang tak segan melakukan konfrontasi dengan siapapun, termasuk dengan pelatihnya sendiri. Ia pernah menolak latihan di Real Madrid yang kala itu diasuh oleh Vicente del Bosque. Hal tersebut membuahkan sanksi baginya dibekukan dari skuat selama 45 hari.

Tak hanya itu, sosok yang sempat berseragam Liverpool juga sempat berseteru dengan pelatih the Reds, Gerard Houllier. Akibatnya, Liverpool yang punya kans mempermanenkan dirinya kala datang dengan status pinjaman dari PSG menarik diri dari perekrutan.

  1. Seorang Mualaf
Sumber: Liputan 6

Anelka kecil merupakan sosok yang agnostik, paham yang tak mengakui eksistensi tuhan. Namun pada usia 16 tahun, ia memutuskan menjadi mualaf sebelum dirinya mentas secara profesional sebagai pesepakbola.

Sosok yang memiliki nama lain Abdul Salam-Bilal  merasa kepercayaan yang dianutnya memberikan kedamaian. Ia bahkan pernah mengikuti berbagai kegiatan seperti berpuasa dan merasakan kedamaian dengan kepercayaan barunya.

“Alasan saya pindah agama adalah Islam ada untuk saya dan merasakan kedekatan dengan Allah dan itu menerangi hidup saya. Saya memiliki keyakinan dalam hati, bahwa Islam sejatinya adalah agama saya. Saya senang menjadi seorang Muslim. Agama Islam, agama yang damai,” katannya kepada Legit.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

 

Exit mobile version