Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Tak Terduga Usai Laga The Reds Vs La Blaugrana

5 Fakta Tak Terduga Usai Laga The Reds Vs La Blaugrana

Vivagoal5 Fakta – Liverpool sukses melaju ke final Liga Champions setelah menghantam Barcelona 4-0 di leg kedua semifinal. Berikut 5 fakta menarik usai comeback dramatis Liverpool atas Barcelona di Anfield, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB.

Liverpool harus mengejar ketertinggalannya 0-3 saat di Camp Nou pekan lalu. Namun skuat besutan Jurgen Klopp ini mampu menunjukkan performa terbaiknya di Anfield saat leg kedua semifinal Liga Champions.

Divock Orogi membuka kemenangan Liverpool di awal babak pertama. Pemain pengganti Georginio Wijnaldum mencetak dua gol hanya berselang dua menit dan Origi mencetak gol keduanya di menit ke-79 dan memastikan Liverpool menang 4-0.

 

[irp]

Hasil tersebut membuat Liverpool menang agregat 4-3 atas Barcelona. Di final, Liverpool akan menunggu pemenang antara Ajax Amsterdam dan Tottenham Hotspur yang akan melakoni laga leg keduanya pada Kamis (9/5/2019) dini hari WIB.

Berikut VIGO merangkum 5 Fakta Tak Terduga Usai Laga The Reds Vs La Blaugrana

1. Valverde Kecewa Sekaligus Terkejut

Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah mereka menenal kekalahan 4-0 dari Liverpool dan gagal ke babak final Liga Champions. Valverde mengakui bahwa Liverpool bermain lebih baik pada laga itu. Dia menilai dua gol cepat Liverpool pada awal babak kedua merupakan kunci pada laga tersebut.

 

[irp]

“Mereka lebih baik dan kami harus menerima itu,” ujarnya setelah pertandingan.

“Skornya 4-0 dan ketika seperti ini tak ada alasan. Gol kedua mereka sangat menyakitkan kami dan yang ketiga datang segera setelah itu.”

“Mereka bermain baik dan kami harus memberikan mereka selamat untuk mencapai ke final.”

Dia juga menyatakan kecewa karena Barcelona mengalami situasi seperti ini dua musim beruntun. Pada musim lalu Barcelona juga tersingkir setelah unggul 4-1 pada laga per tama dari AS Roma. Pada laga kedua mereka kalah 3-0.

“Hal yang paling menyakitkan adalah hal seperti ini telah terjadi sebelumnya. Ini sangat menyakitkan bagi kami, terutama bagi suporter kami.”

“Ini tahun kedua secara beruntun mereka mengalami hal seperti ini. Kami ingin benar-benar berkonsentrasi untuk menghindari ini.”

Barcelona kalah berkat gol Divock Origi pada menit ke-7 dan ke-79 Dua gol lainnya diciptakan oleh Giorginio Wijnaldum pada menit ke-54 dan ke-56.

Gol keempat Liverpool sempat memicu pertanyaan. Origi menerima umpan dari tendangan pojok yang dilakukan oleh Trent Alexander-Arnold padahal saat itu lini belakang Barcelona sedang mengatur pertahanan dan wasit pun belum meniupkan peluit tanda tendangan pojok tersebut boleh dilakukan.

Gol tersebut sempat menuai protes para pemain Barcelona. Namun wasit Cuneyt Cakir tak mengindahkan protes itu dan tetap mengesahkan gol Origi.Ditanya soal itu, Valverde mengaku terkejut. Namun dia tak berani mengkritisi keputusan kontroversial Cakir itu.

“Itu membuat saya dan semua orang terkejut. Itu luar biasa dan membuat kami tersingkir.”

“Saya kira mereka mengambilnya terlalu cepat dan kami tak memiliki waktu untuk mengatur pertahanan. Saya tak melihatnya dengan jelas karena ketika saya lihat bola sudah berada di dalam lapangan.”

Kekalahan itu membuat keunggulan 3-0 yang dimiliki Barcelona pada laga pertama tak berguna. Liverpool lolos ke partai final Liga Champions dengan agregat 4-3.

2. Klopp Kehabisan Kata-Kata

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, kehabisan kata-kata setelah timnya mengalahkan Barcelona 4-0 di Anfield dalam pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions 2018-2019, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB. Kemenangan itu membuat The Reds lolos ke final Liga Champions musim ini karena unggul agregat 4-3. Liverpool sanggup membalikkan keadaan setelah di leg pertama kalah 0-3 dari Lionel Messi dan kawan-kawan.

 

[irp]

Klopp menyatakan, anak-anak asuhannya tampil luar biasa, karena mengalahkan Barcelona merupakan hal sulit. Terlebih, Liverpool mesti mencetak empat gol ke gawang tim tamu, namun hal itu menjadi kenyataan di Anfield.

“Untuk menang saja sudah sulit, apalagi melakukannya tanpa kebobolan. Saya tidak tahu caranya. Saya sampai kehabisan kata-kata. Ini begitu luar biasa,” ujar Klopp, seperti dilansir situs UEFA.

Pelatih berpaspor Jerman ini menegaskan bahwa sejak awal Liverpool memang belum menyerah. Klopp menekankan, tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola dan hal itu terbukti.

Bagi klub asal Merseyside tersebut, kemenangan sensasional ini bermakna sangat penting. Klopp memuji semangat juang para pemain Liverpool yang mampu keluar dari situasi sulit.

Pemain Liverpool, Divock Origi berpelukan dengan Jurgen Klopp usai pastikan kemenangan kontra Everton dalam laga lanjutan Premier League yang berlangsung di stadion Anfield, Inggris, Minggu (2/12). Liverpool menang 1-0 atas Everton. (AFP/Oli Scarff)

“Ini merupakan fase terbaik dalam sepak bola. Banyak hal menarik terjadi di bagian dunia lain, namun dengan atmosfer seperti ini, tentu begitu spesial,” tutur Klopp.

“Kemenangan ini menunjukkan apa pun dapat terjadi di sepak bola. Bisa keluar dari situasi yang tak menguntungkan sangatlah luar biasa,” ungkap mantan pelatih Borussia Dortmund ini.

3. Bingung dengan Kinerja Liverpool

Juergen Klopp mengaku bingung dengan kinerja pasukannya seusai berhasil menang 4-0 pada laga kedua semifinal Liga Champions antara Liverpool dan Barcelona. Laga Liverpool vs Barcelona berlangsung di Stadion Anfield, Selasa (7/5/2019) atau Rabu dini hari WIB. The Reds-julukan Liverpool-menang berkat brace Divock Origi dan Georginio Wijnaldum.

 

[irp]

Kemenangan 4-0 mengantarkan Liverpool ke final dengan keunggulan agregat 4-3. Pada leg pertama di kandang Barcelona pekan lalu, Liverpool kalah dengan skor 0-3.

“Untuk menang saja sulit, tetapi (menang) dengan clean sheet, saya tidak tahu bagaimana mereka melakukannya,” kata Juergen Klopp kepada BT Sport seusai pertandingan.

Klopp menyatakan tak bisa menyembunyikan kebahagiannya. Dia bahkan menilai suasana kemenangan atas Barcelona ini belum pernah dialaminya.

“Perpaduan potensi dan semangat luar biasa merupakan kombinasi yang belum pernah saya lihat sebelumnya,” ucap Klopp.

“Ini menunjukkan apa yang mungkin terjadi di sepak bola. Sangat menyenangkan,” ujar juru taktik asal Jerman itu.

Keberhasilan mencapai final membuat Liverpool akan menunggu pemenang antara Ajax Amsterdam dan Tottenham Hotspur.

Laga puncak akan dihelat di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, pada 1 Juni mendatang.

4. Dulu Roma, Kini Liverpool

Barcelona membuang keunggulan telak 3-0 dan tersingkir oleh Liverpool di semifinal Liga Champions. Blaugrana belum lepas dari hantu comeback. Barcelona datang ke Anfield, Rabu (8/5/2019) dinihari WIB di semifinal leg kedua Liga Champions dalam posisi unggul 3-0. Keunggulan itu sirna begitu saja setelah Liverpool menggelontor empat gol ke gawang mereka.

 

[irp]

Divock Origi membuka harapan untuk Liverpool lewat gol cepat di menit ketujuh. Gol itu bertahan sampai babak pertama tuntas, tapi Liverpool tak berhenti berusaha.

Georginio Wijnaldum menyamakan agregat berkat dua gol di menit ke-54 dan 56. Origi lantas membalikkan keadaan untuk Liverpool dengan golnya di menit ke-79. Liverpool pun melangkah ke final dengan agregat 4-3. Sementara Liverpool bersuka, Barcelona menghadapi petaka.

Hantu comeback yang musim lalu menimpa kembali menghampiri. Ya, musim lalu Los Cules juga membuang keunggulan tiga gol dan tersingkir di babak perempatfinal.

Menghadapi AS Roma, Barcelona menang 4-1 di Camp Nou. Tapi Roma dengan gemilang menang tiga gol tanpa balas di Olimpico dan lolos dengan keunggulan gol tandang.

Buat Liverpool, ini jadi final kedua beruntun setelah musim lalu. Setelah musim lalu kandas oleh Real Madrid di final, ‘Si Merah’ punya kesempatan menebusnya.

Mohamed Salah dkk akan menghadapi pemenang antara Ajax vs Tottenham Hotspur.

5. Rekor Personal Wijnaldum

Georgionio Wijnaldum bikin rekor personal pada laga Liverpool vs Barcelona dalam semifinal kedua Liga Champions, Selasa (7/5/2019) atau Rabu dini hari WIB. Laga Liverpool vs Barcelona di Stadion Anfield itu dimenangi tuan rumah dengan skor 4-0. The Reds – julukan Liverpool – pun lolos ke final dengan agregat 4-3. Empat gol kemenangan The Reds dicetak oleh Divock Origi (7′, 79′) dan Georginio Wijnaldum (54′, 56′).

 

[irp]

Berdasarkan catatan VIGO, dia menjadi pemain cadangan kedua yang mencatat brace bagi Liverpool setelah Ryan Babel.

Ryan Babel yang kini bermain untuk Fulham mencetak dua gol ke gawang Besiktas pada 2007.

Dua belas tahun berselang, juniornya di Timnas Belanda, Wijnaldum, melakukannya. Eloknya lagi bagi Wijnaldum, dia menjadi pemain pengganti pertama yang mencetak dua gol ke gawang Barcelona di Liga Champions.

Dengan demikian, tiga gol yang dicetak Wijnaldum di Liga Champions dibukukan pada semifinal Liga Champions. Musim lalu, dia melakukannya ke gawang AS Roma.

“Saat kalah telak di Spanyol, kami tetap optimistis bisa lolos meski diragukan banyak pihak,” kata Wijnaldum seusai pertandingan kepada BBC.

“Luar biasa. Kami bisa menunjukkan bahwa segala hal bisa terjadi di sepak bola,” tuturnya lagi.

Brace Wijnaldum dan Origi pun menjadi penamat langkah Barcelona di Liga Champions musim ini.

Blaugrana menjadi tim keempat yang tersingkir pada fase gugur Liga Champions setelah sempat unggul tiga gol pada pertemuan pertama.

Nahasnya lagi, Lionel Messi dkk pun musim lalu tersingkir dengan cara serupa pada perempat final dari AS Roma. Mereka menang 4-1 di Camp Nou, tetapi lalu kalah 0-3 di Stadion Olimpico.

Exit mobile version