Site icon Vivagoal.com

5 Pemain Top yang Gagal Bersinar bersama Chelsea

Chelsea

Vivagoal Liga Inggris – Chelsea dikenal sebagai  raksasa Premier League yang selalu bertabur bintang. Namun tak sedikit pemain top kemudian menjadi flop di Stamford Bridge.

Kedatangan Roman Abramovich sebagai pemilik Chelsea pada 2003 membuat klub asal London itu begitu bergeliat di bursa transfer pemain. Pemain bintang silih berganti berdatangan menghiasai skuad..

Namun sebelum akuisisi tersebut terjadi, Chelsea juga kerap kedatangan pemain bintang. Sebut saja saat mereka  membeli Ruud Gullit (pemenang Ballon d’Or 1987) pada tahun 1995.

Sayangnya, tidak semua pembelian berbanding dengan prestasi si pemain. Dilansir dari Sportskeeda, vivagoal  mencatat setidaknya ada lima pemain top yang kemudian flop ketika gabung Chelsea. Berikut daftarnya:

1.Danny Drinkwater

Danny Drinkwater menjadi salah satu pemain kunci atas keberhasilan Leicester promosi ke Premier League pada musim 2013/14. Drinkwater kemudian melanjutkan konsistensinya dengan membatu The Foxes keluar sebagai juara liga pada musim 2015/16 di bawah asuhan Claudio Ranieri.

Dengan kemampuan passing yang luar biasa dan etos kerja tinggi, Drinkwater digadang sebagai sosok jenderal lapangan tengah baru kala itu. Tak heran jika Chelsea kemudian meminangnya pada September 2017 dengan mahar 35 juta pounds.

Namun ambisi Drinkwater untuk meniru kesuksesan mantan rekan setimnya di Leicester, N’Golo Kante di Chelsea, gagal menjadi kenyataan. Alih-alih tampil prima, ia malah akrab dengan cedera  dan hanya mengemas 12 penampilan untuk The Blues di setengah musim pertamanya.

Kini, Drinkwater telah kembali ke London. Namun tidak ada tanda-tanda dari Frank Lampard bakal menjadikannya pilihan utama musim ini.

2.Tiemoue Bakayoko

Timoue Bakayoko, dikenal sebagai gelandang tangguh bersama AS Monaco.  Chelsea kemudian meminangnya dengan banderol 40 juta poundsterling. Ia langsung jadi pemain pilihan utama Antonio Conte ketika dia tiba di Stamford Bridge.

Namun kebersamaan mereka tidak berjalan lama. Bakayoko dinilai gagal mengatasi intensitas dan kecepatan Liga Inggris. Alhasil, dia terlempar dari skuad inti The Blues.

Pada sisa musim 2017/18, Bakayoko lebih banyak berada di bangku cadangan. Pada laga melawan Watford pada Februari 2018, Tiemoue Bakayoko mencapai titik terendah, dikeluarkan dari lapangan karena dua pelanggaran yang dilakukan hanya dalam waktu 30 menit.


Baca Juga:


Bakayoko kemudian menghabiskan musim-musim berikutnya sebagai pemain pinjaman AC Milan dan AS Monaco. Kepindahan besarnya ke Chelsea lebih terbilang terlalu dini. Kini gelandang asal Prancis itu harus mencoba memperbaiki karirnya sebelum semuanya terlambat.

 3. Pierluigi Casiraghi

Pierluigi Casiraghi menjadi salah satu penyerang paling disegani di Serie A bersama Juventus dan Lazio. Catatan 41 gol dari 140 pertandingan bersama Lazio jadi bukti ketajamannya.

Gianluca Vialli, bos Chelsea kala itu memutuskan merekrutnya pada musim panas 1998 saat dirinya berada di usia emas, 29 tahun. Mahar 5,4 juta pounds pun digelontorkan demi memuluskan kedatangan Casiraghi.

Sialnya, baru menjalani 10 pertandingan bersama Chelsea, Casiraghi sudah harus menepi. Ia bertabrakan dengan penjaga gawang Shaka Hislop dan merobek ligamen di lututnya.

Awalnya, cedera tersebut diperkirakan hanya akan membuatnya menepi beberapa pekan. Namun 10 kali operasi yang ia terima tak ada yang bisa memperbaiki lututnya sepenuhnya, dan pada Juli 2000, Chelsea memutus kontraknya.

Casiraghi menjalani masa pensiun yang kelam. Chelsea sendiri menerima pembayaran asuransi sebesar 4 juta poundsterling, itu tidak membuat segalanya menjadi lebih baik bagi kedua belah pihak. Bahkan, Casiraghi mengklaim Chelsea tidak menawarkan bantuan setelah ia mengalami cedera tersebut.

4. Andriy Shevchenko

Andriy Shevchenko tampil fantastis bersama AC Milan. Chelsea akhirnya memboyong bomber asal Ukraina itu pada 2006 dengan harga mencapai 30,8 juta pounds.

Sayang, kepindahannya ke Stamford Bridge, seolah jadi penanda akhir keemasaanya. Ketika tiba, Shevchenko tampak lebih tua dibanding usianya yang baru 30 tahun.

Benar saja, Sheva terlihat sudah kehilangan sentuhan terbaiknya. Koleksi 14 gol dalam 51 pertandingan di musim perdana adalah pencapaian terburuk sang pemain. Sedang persembahan 9 golnya dalam 25 pertandingan pada musim 2007-2008 semakin membuat banyak pihak kecewa.


Baca Juga: 


Dengan kinerja yang kurang memuaskan, Shevchenko kemudian dipulangkan kembali ke Milan pada 2008. Tetapi di sana ketajamannya tak kembali, ia hanya mencetak dua gol saja.

5.Fernando Torres

Fernando Torres mencuri bersama Atletico Madrid dan Liverpool. Tercatat ia berhasil mencetak 91 gol dalam 244 penampilan untuk Atletico Madrid, dan  81 gol hanya dalam 142 penampilan untuk Liverpool.

Tidak mengherankan ketika Chelsea rela mengeluarkan uang dengan jumlah 50 juta pounds untuk transfer Torres di Januari 2011. Bos The Blues saat itu, Carlo Ancelotti, berpikir El Nino merupakan sosok yang tepat.

Sayang, kepindahannya ke London bak jadi petaka. Ketajamanya menghilang dalam waktu sekejap. Gol perdana Torres bahkan baru tercipta ketika ia sudah bermain sebanyak 14 pertandingan.

Musim 2012/13 jumlah gol Torres mulai bertambah menjadi 22 gol. Namun sinarnya jelas tak lagi seterang saat masih berseragam Atletico Madrid maupun Liverpool.

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version