5 Sepakbola Gajah yang Coreng Indonesia

Dimas Sembada - August 27, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

PS Sleman Vs PSIS Semarang

Pada 2014 silam, dua klub tradisional Indonesia, PS Sleman dan PSIS Semarang terlibat kasus sepak bola gajah. Berlaga di babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia kedua tim dinilai mencederai nilai sportifitas.

Kedua tim dicurigai tak ingin menang karena ingin menghindar menjadi juara grup yang akan melawan Borneo FC di semifinal. Meski pada akhir laga PSS tetap menang dengan skor 3-2 namun semua gol dalam laga tersebut terjadi lantaran bunuh diri dari pemain masing-masing tim.

Buntut dari kejadian ini, Pelatih PSS Sleman, Hery Kiswanto, dan pelatih PSIS Semarang, Eko Riyadi, dihukum seumur hidup tak boleh berkecimpung dalam dunia sepak bola. Selain itu, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjantuhkan denda kepada mereka masing-masing sebesar 200 juta rupiah.

Baca Juga: Terinspirasi Dari Ajax, PSS Sleman Siap Bikin Kejutan di Liga 1 2019

“Sanksi yang kami putuskan baru tahap sementara. Ini hanya yang terjadi di dalam lapangan. Yang jelas sanksi ini berlaku sejak 11 November,” kata Hinca Panjaitan usai sidang Komdis PSSI.

Selain kedua pelatih, Komdis juga memberikan hukuman yang sama kepada official PS Sleman, Rumadi, serta kepada Eri Febrianto yang biasa dipanggil Ableh, yang merupakan sekretaris tim.

“Eri Febrianto atau Ableh adalah orang yang memerintahkan pemain untuk melakukan tingkah laku buruk. Untuk keputusan Suparjianto (manajer PSS) masih dipending (ditunda) karena dia tidak datang pada sidang Komdis hari ini,” kata Hinca dengan tegas dilansir dari Kompas.com