Site icon Vivagoal.com

6 Dosa Besar Bartomeu Pada Barcelona

Bartomeu

Josep Maria Bartomeu, Sumber: Evening Standard

VivagoalLa Liga – Keinginan Lionel Messi untuk meninggalkan Barcelona pada bursa transfer musim panas ini dinilai banyak pihak buah dari buruknya kepemimpinan Josep Maria Bartomeu sebagai presiden Blaugrana. Alhasil, para fan Barca pun menuntut Bartomeu mundur dari jabatannya sekarang.

Bartomeu sendiri awalnya menjabat sebagai wakil presiden Barcelona. Namun pada tahun 2014 silam, ia ditunjuk langsung oleh Sandro Rosell, presiden sebelumnya yang mengundurkan diri akibat terjerat kasus penggelapan dana transfer Neymar ketika didatangkan dari klub asal Brasil, Santos.

Penunjukan Bartomeu ini pada prosesnya sempat menjadi kontroversi karena ia menjadi orang pertama yang bisa menduduki pucuk pimpinan tanpa proses pemilihan. Namun, Bartomeu sesungguhnya berhasil memenangi pemilihan presiden Barcelona dengan mengalahkan Joan Laporta pada tahun 2015, dan berhak memimpin klub untuk 6 tahun ke depan alias hingga 2021 nanti.

Tapi dalam perjalanannya sebagai presiden, Bartomeu kerap mengeluarkan kebijakan yang tidak populer yang menuai banyak kritikan. Dan berikut beberapa dosa Bartomeu yang dianggap sebagai biang timbulnya gejolak dalam internal tim Catalan seperti dilansir dari Marca.

Di urutan pertama adalah melepas Neymar ke Paris Saint-Germain pada bursa musim panas 2017 dengan memecahkan rekor transfer pemain senilai 222 juta euro.

Transfer Neymar itu sendiri sangat disayangkan banyak pemain Barcelona termasuk Lionel Messi. Pemain asal Argentina tersebut bahkan sampai berapa kali menegaskan keinginannya agar klub bisa memulangkan Neymar.


Baca Juga:



Tapi Bartomeu malah memilih mendatangkan banyak pemain mahal yang diklaim bisa menggantikan Neymar. Ousmane Dembele, Malcom hingga Philippe Coutinho pun coba didatangkan tapi semuanya gagal tampil baik selama berkostum Blaugrana.

Dosa kedua Bartomeu adalah memecat Ernesto Valverde. Valverde sejatinya ditunjuk Bartomeu sebagai juru taktik Barcelona musim 2017/2018 tuk menggantikan Luis Enrique. Keputusan ini sempat menuai banyak kritikan karena Valverde dianggap tidak memahami karakter klub.

Dugaan itu terbukti benar setelah dua musim memimpin Los Azulgrana, Valverde lebih banyak memainkan sepakbola pragmatis, meski masih mampu meraih dua trofi Laliga. Namun, di eranya, para pemain jebolan akademi La Masia mulai terpinggirkan.

Pada akhirnya, Valverde harus dipecat usai Barcelona tersingkir di ajang Supercopa de Espana awal tahun ini dan situasi makin rumit karena ternyata Bertomue belum mempersiapkan pengganti yang pas terlebih dulu. Alhasil, Setien pun dianggap sebagai pilihan dadakan usai Barca gagal merayu Ronald Koeman dan Xavi Hernandez.

Karena sifatnya dadakan, akhirnya direktur Olahraga saat itu Eric Abidal sengaja menuding Lionel Messi cs jadi biang pemecatan Valverde. Keduanya lantas ribut secara terbuka di media.

Dosa ketiga Bartomeu berikutnya adalah soal kasus Barcagate. Usai perseteruan Abidal dan Messi mereda, isu ribut-ribut dalam internal Barca kembali muncul setelah Bartomeu diklaim menyewa sebuah agensi bernama I3 Ventures sebagai buzzer tuk mengembalikan nama baiknya di media dengan tujuan memuluskan namanya masuk dalam bursa calon presiden Barca pada pemilu yang bakal digelar Maret 2021 mendatang.

Konflik ini disebut sebagai Barcagate karena Bartomeu dituding menggunakan dana klub untuk membayar jasa Buzzer tersebut dengan tujuan menyerang pihak-pihak yang berlawanan dengannya, termasuk Lionel Messi.

Dosa berikutnya, Bartomeu adalah kebijakan transfer yang tidak lazim. Di era kepemimpinannya, Barcelona banyak mendatangkan pemain-pemain yang kurang populer seperti Junior Firpo, Jean-Clair Todibo, Malcom, Andre Gomez,Kevin Prince Boateng dan teranyar Martin Braithwaite.

Hasil akhirnya pun bisa ditebak. Kesemua pemain diatas semuanya gagal tampil baik selama membela Blaugrana hingga kemudian dilepas secara permanen atau hanya jadi penghias bangku cadangan. 

Dosa keempat Bartomeu adalah memotong gaji pemain hingga 70 persen secara sepihak. Keputusan ini sempat membuat para pemain Barca panas karena merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan

Terakhir adalah pengunduran diri enam pejabat Barcelona, yakni Emili Rousand (Wakil Presiden Barca), Enrique Tombas, Silvio Elias, Maria Teixidor, Josep Pont, dan Jordi Clasamiglia karena Bartomeu menuding mereka semuanya sudah tidak sejalan lagi dengannya.

Keenam orang itu menilai Barcelona di masa kepemimpinan Bartomeu telah banyak melanggar filosofi klub dan menuntut pemilu Presiden dipercepat.

Selalu update berita bola terbaru seputar La Liga hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version