Analisa Vigo: Alasan di Balik Suburnya Pemain Amerika Latin di Indonesia

Analisa Vigo: Alasan di Balik Suburnya Pemain Amerika Latin di Indonesia

Heri Susanto - July 3, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola – Banyak pemain asal Amerika Selatan yang merapat ke Indonesia. Ada berbagai faktor yang membuat mereka mau bermain di Tanah Air. Bahkan jika mau ditarik ke belakang, rekam jejak pemain yang mentas di Indonesia sudah terbilang lumayan lama terjadi.

Menilik laman FIFA, sejak gelaran pertama Liga 1 1994/95 berbagai pemain asal Amerika Selatan mulai berdatangna. Dibuka dengan Carlos de Mello [Brasil] dan Matanu Garcia [Cili]. Selain itu, Jacksen F Tiago dari Brasil juga merapat ke tanah air. Nama yang disebut terakhir bahkan menjajaki karir sebagai pelatih dan mendulang kesukesan di sini.

Semusim berselang pasca gerbong kedatangan pemain asal Amerika Selatan. Pelita Jaya membuat gebrakan di kompetisi domestik. Mereka mendatangkan Mario Kempes dan Pedro Pasculli. Keduanya sempat memenangkan sepasang gelar Piala Dunia bersama Timnas Argentina. Kempes mendulangnya pada 1978 dan Pasculli di tahun 1986.

Kedatangan Kempes dan Pasculli serta tiga nama di awal makin mempererat hubungan klub Indonesia dengan pemain asal Latin. Di medio 2000an, banyak tim yang memakai pemain dari Uruugay, Argentina, Brasil hingga Paraguay ke dalam tim mereka masing-masing.


Baca Juga:


Persik Kediri bahkan sempat membuat trio mematikan yang berisi pemain dari Amerika Selatan. Kala itu, mereka diperkuat oleh Christian Gonzalez & Ronald Fagundez (Uruguay) serta Danilo Fernando (Brasil). Komposisi ketiganya membuahkan gelar juara bagi Macan Putih dan hantarkan tim melaju ke Liga Champions Asia.

Sampai saat ini, gerbong pemain asing asal CONMEBOL yang berada di Tanah Air masih berseliweran. Bahkan, banyak di antara mereka yang main perdana di sini hingga tak sedikit pula yang merubah kewarganegaraan menjadi WNI.

Masifnya para pemain yang berseliweran di Indonesia tak lepas dari berbagai faktor. Antara Amerika Selatan dan Indonesia nyatanya memiliki banyak kesamaan seperti cuaca, kultur sepakbola hingga kemungkinan menjajaki hidupn yang lebih baik tersedia di sini.

Soal cuaca, Indonesia dan Amerika Selatan memiliki kultur yang hampir serupa yakni cuaca yang tropis dan hangat. Proses ini tak membuat para pemain dari sana kesulutan untuk beradaptasi. Hal berbeda mungkin akan terjadi ke pemain yang mentas di Eropa. Cuaca dingin atau faktor lingkungan bisa membuat karir para pemain tak berjalan mulus.

Di luar cuaca, kultur sepakbola antara Indonesia dan Amerika Selatan tak jauh berbeda. Negara-negara CONMEBOL macam Brasil, Argentina hingga Uruguay terkenal sebagai negara yang gila bola. Hal serupa terlihat juga di Indonesia. Fanatisme yang lumayan tinggi memang membuat fans domestik tak kalah dibandingkan fans dari berbagai negara di Selatan itu.


Baca Juga:


Salah satu faktor terpenting dari banyaknya pemain yang merapat ke Indonesia adalah soal finansial. Kebanyakan, para pemain yang mentas di Indonesia berasal dari tim semenjana. Tak banyak uang yang ditawarkan di negara asalnya. Selain itu, kesempatan untuk naik ke level tertinggi juga terbilang sulit lantaran ketatnya persaingan guna mencapai level terbaik di kancah domestik.

Hengkang ke Negara lain yang siap memberikan fasilitas, gaji serta berbagai aspek pendukung menjadi alasan pemain asal Amerika Selatan mau terbang puluhan ribu kilometer guna mengadu nasib di tanah air. Kontrak besar dan biaya hidup yang relatif tak terlalu tinggi menjadi faktor yang tak bisa ditepikan begitu saja. Bahkan, Kempes yang masa edarnya hampir selesai juga memilih bermain di sini. Berbagai faktor tersebut membuat banyak pemain dari Selatan betah untuk bermain di sini dibanding harus kembali pulang ke negaranya.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com