Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Kesialan PSG Buntut Dari Ketidaksabaran Nasser Al-Khelaifi

Analisa Vigo: Kesialan PSG Buntut Dari Ketidaksabaran Nasser Al-Khelaifi

Sumber: Paris Saint-Germain

VivagoalLigue 1 – Sejak diakuisisi oleh Nasser Al-Khelaifi, Paris Saint-Germain (PSG) membeli banyak pemain guna menambah jumlah trofi di kabinet mereka. Namun, itu semua tidak sejalan dengan apa yang diingikan pria asal Qatar tersebut.

Tidak bisa dipungkiri, PSG menjadi tim terkuat di Ligue 1 saat ini. Hal tersebut tentu tidak lepas dari peran sang pemilik, Nasser Al-Khelaifi, yang menanamkan banyak uang demi perkembangan skuad itu.

Nasser Al-Khelaifi datang mengakuisisi Les Parisiens pada 2011. Melalui perusahaan Qatar Sports Investment (QSI), Nasser Al-Khelaifi memboyong PSG dengan harga 70 juta euro dengan saham sebesar 70 persen saja, sebelum akhirnya 30 persen sisanya dibeli pada Maret 2012.

Sejak kedatangannya, Nasser Al-Khelaifi langsung menggelontorkan banyak uang untuk merekrut pemain-pemain yang dibutuhkan PSG. Mereka mendatangkan Thiago Silva dari AC Milan seharga 42 juta euro, Lucas Moura dari Sao Paulo seharga 40 juta euro, Ezequiel Lavezzi dari S.S.C Napoli seharga 30 juta euro, Zlatan Ibrahimovic dari AC Milan seharga 21 juta euro, Marco Veratti dari Pescara seharga 12 juta euro dan David Beckham dari Los Angeles Galaxy secara gratis.

Setelah mendatangkan berbagai bintang, mereka langsung menjadi juara Ligue 1 musim 2012/13. Meskipun sudah meraih gelar yang sudah dinantikan selama 18 tahun, Nasser Al-Khelaifi tetap tidak berpuas diri.

Di musim selanjutnya, Nasser Al-Khelaifi menggelontorkan uang sebesar 135,9 juta euro untuk mendatangkan Edinson Cavani (Napoli), Marquinhos (AS Roma), Yohan Cabaye (Newcastle United), dan Lucas Digne (LOSC Lille). Bersama Carlo Ancelotti, Les Parisiens sukses meraih treble winners (Ligue 1, Coupe de la Ligue, dan Thropee des Champions) di musim 2013/14.

Namun, dari semua uang yang ia gelontorkan di dua musim tersebut, PSG tidak bisa bersaing ketat di Liga Champions. Di dua musim itu, PSG hanya mampu berakhir di perempat final saja.

Kegagalan PSG untuk melangkah yang lebih jauh di pentas Eropa tentu membuat Nasser Al-Khelaifi semakin ‘gila’ untuk menggelontorkan uang. Mereka sampai membeli Neymar dari FC Barcelona dengan nilai transfer 222 juta euro pada 2017, Kylian Mbappe dari AS Monaco pada 2018 dengan harga 180 juta euro, dan Achraf Hakimi pada 2021 dengan harga 68 juta euro dari Inter Milan.

Akan tetapi, setelah lebih dari satu dekade ia menjabat sebagai pemilik PSG, tidak satupun trofi Liga Champions berhasil ia dapatkan. Hal tersebut membuat 1,4 miliar euro yang ia gelontorkan terkesan sia-sia.


Baca Juga:


Namun, sepertinya bukan hanya perkara pemain yang membuat jalan PSG untuk menjadi juara Liga Champions terhambat, melainkan bongkar pasang pelatih. Di era Nasser Al-Khelaifi, PSG sudah merekrut enam pelatih top dunia mulai dari Carlo Ancelotti (2011-2013), Laurent Blanc (2013-2016), Unai Emery (2016-2018), Thomas Tuchel (2018-2020), Mauricio Pochettino (2021-2022), hingga sekarang Christophe Galtier (2022 hingga sekarang).

Berdasarkan statistik yang terlihat dalam kurun waktu tersebut, tidak ada satupun dari keenam pelatih yang mendapatkan persentase kemenangan di bawah 60 persen. Namun, Nasser Al-Khelaifi sepertinya tidak percaya akan proses, sehingga nafas keenam pelatih tersebut tidak terlalu lama di Parc de Princes.

Bahkan, Goal International mengatakan PSG akan kembali melakukan pemecatan pelatihnya sekarang, Christophe Galtier, karena gagal di Liga Champions 2022/23. Kandidat terkuat untuk menggantikan posisi Galtier adalah Julian Nagelsmann.

Sumber: Bundesliga

Walaupun begitu, sepertinya pergantian pelatih bukan solusi yang tepat untuk PSG saat ini. Mereka membutuhkan penyesuaian yang kuat dan lebih lama, dan itu tidak bisa dibangun hanya dengan satu musim saja.

Apalagi, PSG diisi oleh pemain-pemain bintang seperti Kylian Mbappe, Lionel Messi, Neymar, Sergio Ramos, dan Achraf Hakimi. Butuh waktu dan tenaga ekstra untuk merekatkan pemain-pemain bintang seperti mereka, dan itu yang tidak dilihat oleh Nasser Al-Khelaifi.

Tidak bisa dipungkiri, uang memang menjadi salah satu penentu dari sebuah prestasi di dunia sepakbola modern. Beberapa tim seperti Manchester City, Newcastle United, Bayern Munich, dan masih banyak lagi telah membuktikkan hal itu.

Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh PSG terkesan seperti ego dari sang pemilik, Nasser Al-Khelaifi. Transfer serta pergantian pelatih yang ia lakukan membuat PSG tidak kuat secara tim.

Sumber: Paris Saint-Germain

Jika PSG terus melakukan hal seperti ini, tidak menutup kemungkinan Les Parisiens akan bernasib sama seperti Chelsea FC di musim 2022/23, di mana mereka banyaknya uang yang mereka gelontorkan justru tidak membuat The Blues tampil prima. Bahkan, The Blues tidak mendapatkan tiket Liga Champions, Liga Eropa, hingga UEFA Conference League musim depan.

Untuk itu, Nasser Al-Khelaifi harus berubah. Ia harus bisa menahan egonya untuk menendang dan mendatangkan pemain serta pelatih baru. Alangkah lebih baik jika Nasser Al-Khelaifi percaya dengan skuad yang ada saat ini dan pada proses.

Selalu update berita bola terbaru seputar Ligue 1 hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version