Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Man United Harus Berikan ‘Theater of Dreams’ Kepada Jonny Evans

Analisa Vigo: Man United Harus Berikan 'Theater of Dreams' Kepada Jonny Evans

Sumber: Twitter @FabrizioRomano

VivagoalBerita Bola – Setelah delapan tahu pergi dari Old Trafford, Jonny Evans kembali ke pelukan Manchester United pada musim panas kemarin. Transfer ini menjadi sebuah ‘Theater of Dreams’ yang diberikan Setan Merah untuk bek berusia 35 tahun tersebut.

Pada bursa transfer musim panas kemarin, Man United melakukan beberapa pembelian yang diinginkan oleh Erik ten Hag selaku pelatih. Dilansir dari Transfermarkrt, mereka menggelontorkan uang sebesar 206,7 juta euro.

Man United membeli empat pemain anyar yaitu Rasmus Hojlund (75 juta euro), Mason Mount (64,2 juta euro), Andre Onana (52,5 juta euro), dan Altay Bayindir (5 juta euro). Lalu, mereka juga meminjam dua pemain yaitu Sofyan Amrabat dan Sergio Reguilon.

Namun, ada satu pemain tua yang ditarik oleh Erik ten Hag di bursa transfer musim panas kemarin. Mirip seperti apa yang dilakukan Ole Gunnar Solksjaer ketika memulangkan Cristiano Ronaldo, ten Hag juga memboyong mantan pemain Man United, yakni Jonny Evans.

Evans didatangkan oleh Man United secara gratis pasca kontraknya bersama Leicester City habis. Sejatinya, Evans hanya dikontrak jangka pendek oleh Man United selama satu musim.

Ten Hag ingin menjadikan Evans sebagai pelapis bek yang ada di Man United seperti Harry Maguire, Raphael Varane, Victor Lindelof, dan Lisandro Martinez. Ia diturunkan oleh ten Hag pada saat laga pramusim melawan Olympique Lyon (OL) menggantikan Varane.


Baca Juga:


Sayangnya, debutnya sebagai starter kontra Wrexham FC di pramusim harus tercoreng karena kalah 1-3 melawan tim milik Ryan Reynolds tersebut. Memang, Evans hanya menjadi pelapis ten Hag saja untuk di lini belakang, ditambah kehadirannya bisa membantu tim dengan segudang pengalamannya di Liga Inggris.

“Kami memutuskan untuk merekrutnya karena saya pikir dia bisa berkontribusi besar terhadap tim,” ucap Erik ten Hag yang dilansir dari situs resmi klub.

Sumber: Twitter @FabrizioRomano

Benar saja, di tiga pertandingan awal Liga Inggris, Jonny Evans tidak dimasukkan ke dalam skuad oleh Erik ten Hag. Lalu, saat melawan Bayern Munich di Liga Champions dia pun tidak masuk ke dalam skuad yang dibawa pelatih asal Belanda itu.

Baru pada saat melawan Arsenal, Minggu (3/9) yang lalu, Evans akhirnya merumput kembali bersama Man United, namun hanya enam menit saja. Itupun Man United kalah dengan skor 1-3. Setelahnya, Evans kembali duduk di bangku cadangan ketika dihajar Brighton & Hove Albion 1-3.

Kesempatannya untuk bisa menjadi starter akhirnya muncul saat Man United bertandang ke markas Burnley FC, Turf Moor, Sabtu (23/9) yang lalu. Ten Hag melakukan rotasi dengan menduetkan Evans dengan Lindelof di tengah menggantikan Varane yang duduk di bangku cadangan, Martinez serta Maguire yang cedera.

Dengan menggunakan formasi 4-2-3-1, Lindelof dan Evans ditemani oleh dua bek sayap, Sergio Reguilon dan Diogo Dalot. Mereka menjadi benteng kokoh yang menjaga pemain-pemain Burnley untuk melakukan tembakan.

Pada menit ke-25, Jonny Evans berhasil menjebol gawang Burnley yang dijaga oleh James Trafford lewat sundulan. Sayangnya, gol tersebut harus dianulir oleh wasit lantaran Rasmus Hojlund sudah masuk ke dalam posisi offside.

Sumber: Twitter @UtdDistrict

Tetapi, Evans tidak mau menyerah untuk membantu tim meraih kemenangan. Ia mampu membuat sebuah umpan jauh yang sangat manis kepada Bruno Fernandes di menit ke-45. Dengan tenang, pemain Portugal tersebut melancarkan tembakan first time yang akurat dan berbuah gol.

Banyak orang yang menganggap pahlawan kemenangan adalah Bruno Fernandes, bahkan dirinya dinobatkan sebagai Man of the Match di laga tersebut. Namun, Bruno Fernandes pun mengakui bahwa Evans lah yang pantas mendapatkannya, dan ia memberikan penghargaan tersebut kepada dirinya.

Evans merasa senang dengan hal ini. Tetapi, tidak ada yang lebih membanggakan, menyenangkan, dan membahagiakan dari menjadi starter serta membawa Man United meraih poin penuh.

Pasalnya, Evans adalah seorang yang tumbuh dari Man United. Ia memiliki impian yang sama dengan para fans serta pemain akademi Setan Merah lainnya, yakni tampil di ‘Theater of Dreams’, Old Trafford.


Baca Juga:


Kesempatan itu pernah ia dapatkan ketika Man United masih dilatih Sir Alex Ferguson. Setelah beberapa tahun lamanya, akhirnya ia kembali merasakan sensasinya bermain untuk Man United.

Memang, laga di Turf Moor bukan kali pertamanya berseragam Man United. Akan tetapi, ia seperti orang yang dilahirkan kembali.

“Saya menyukai setiap menitnya. Terkadang Anda mendapatkan perasaan itu dan saya tidak sabar menunggu. Anda sangat bersemangat. Dibandingkan saat saya berada di dalam bus, rasanya gila,” ucap Evans yang dilansir dari Kicker.

Old Trafford adalah impian banyak orang, mau dari penonton, pemain, pelatih, hingga lawan. Tidak ada yang tidak mau untuk tampil di salah satu station terhebat di Inggris tersebut.

Memang, ini adalah kedua kalinya Evans berseragam Man United. Tapi, dirinya mungkin memiliki impian yang sama seperti banyak orang, yakni tampil di ‘Theater of Dreams’, Old Trafford.

Perlahan, mimpinya tersebut mulai terlihat. Performa apiknya bersama Man United di laga melawan Burnley mungkin menjadi pertimbangan ten Hag untuk kembali menaruhnya dalam starting eleven di laga selanjutnya kontra Crystal Palace di Carabao Cup, Rabu (27/9) dini hari WIB.

Tentu, banyak orang yang berharap jika ten Hag mau memberikan ‘Theater of Dreams’ yang didambakan oleh Evans nanti. Tetapi, itu semua kembali lagi ke tangan ten Hag, apakah ia akan menghancurkan mimpi tersebut atau justru mengabulkannya.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version