Analisa Vigo: Saudi Pro League yang [Mungkin] Tak Cocok untuk Para Bintang Sepakbola
Vivagoal – Berita Bola – Geliat Saudi Pro League tengah membara sejak kedatangan Cristiano Ronaldo di Januari 2022 lalu. Sejak saat itu, para bintang sepakbola merapat ke sana dengan iming-iming bayaran besar dan berbagai fasilitas lain. Namun cerita berbeda justru akan terjadi di Negara Teluk. Mengapa demikian??
Pasca kedatangan Ronaldo, migrasi besar-besaran dari pemain top Eropa untuk bermain di Saudi terbilang masif. CR7 sukses membuka gerbang baru dengan masuknya beberapa nama top macam N’Golo Kante, Roberto Firmino, Jordan Henderson, Karim Benzema Sergej Milinkovic-Savic hingga Neymar Jr ada di satu liga yang sama!
Kehadiran nama-nama tersebut seakan membuat Arab Saudi seakan ingin mengambil tagline football coming home yang melekat pada Inggris dan kompetisi yang mereka mainkan hadir di Timur Tengah. Kehadiran nama-nama tersebut membuat mereka lebih bersinar dibanding tim Asia manapun yang ada.
Bahkan, lantaran merasa kompetisi bakal lebih superior dengan liga top lain di Asia, gagasan tim mereka ingin bermain di Liga Champions, meski terdengar agak menggelikan, jelas merupakan tindakan yang berani meski presentase gagalnya juga terbilang besar.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Sinar Lewandowski Memudar, Lini Depan Barcelona Bermasalah?
- What If: Alan Smith (Mungkin) Bersinar di Man United Jika Bukan Karena John Arne Riise
- Obrolan Vigo: Kiat Investasi Bagi Pesepakbola Nasional Ala Markus Harris Maulana
- Analisa Vigo: Mengapa Prancis adalah ‘Surganya’ Pemain Sepakbola Bertalenta?
Investasi besar yang dilakukan tim-tim Arab Saudi pada pemain tersebut bisa jadi pisau bermata dua. Pemain bisa tampil dengan form terbaiknya dan membantu tim berprestasi di berbagai ajang yang mereka mainkan. Namun kenyataan tak sesederhana itu. Sepakbola, apapun dan siapapun yang memainkanya akan tetap sepakbola yang penuh dengan misteri dan sulit dijelaskan dengan akal sehat.
Kedatangan Karim Benzema ke Al-Ittihad digadang akan membantu perfroma klub mendulang banyak gol dari lini depna. Namun, Nuno Espirito Santo selaku pelatih tim sempat mengklaim sang pemain sulit beradaptasi dengan taktik yang ia mainkan. Hal ini jelas menjadi petir di siang bolong. Memang tak semua pemain bisa langsung nyetel dengan skema pelatih. Kasus serupa bukan barang baru di dunia sepakbola.
Lebih jauh, Goal International menyebut jika Benzema sudah meminta jabatan sebagai kapten tim. Namun Nuno menolak hal tersebut lantaran sudah menetapkan Romarinho sebagai pemimpin tim. Hal ini jelas bisa memancing friksi di ruang ganti dan rumor pemian asal Prancis itu tak nyaman di Al-Ittihad pun mulai menggema.
🚨 Nuno Espírito Santo has reportedly informed the Al-Ittihad board that Karim Benzema does not fit into his tactical style. 👀
He wasn’t keen on signing the Ballon d’Or winner in the first place, which is leading to tension between the two men.
The Portuguese manager also… pic.twitter.com/yxesa5AQ5S
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) August 23, 2023
Hal serupa juga pernah terjadi di Al-Ahli. Tim yang masih bernaung di bawah payung Public Investment Fund sempat menunjuk Roberto Firmino sebagai kapten. Namun sosok asal Brasil cedera dan posisi kapten tim menjadi lowong. Perselisihan terkait siapa yang menjadi kapten tim untuk menggantikan posisinya pun menjadi topik hangat untuk diperbincangkan.
Nama Franck Kessie sempat dipilih untuk menjadi kapten namun keputusan tersebut membuat sejumlah pemain macam Riyad Mahrez maupun Edouard mendy kesal. Meski tak terjadi konflik besar, permasalahan ini jelas harus diselesaikan agar tak berlarut-larut serta membuat situasi di ruang ganti kembali kondusif.
Baca Juga:
- 5 Fakta Menarik Debutan Premier League, Luton Town
- 5 Fakta Penjualan Termahal Benfica
- 5 Pemain dengan Gaji Termahal LaLiga
- 5 Fakta Wonderkid Tersukses Football Manager
Tak hanya itu, masifnya pemain asing yang datang juga menjadi duri dalam daging. Mereka yang berstatus pemain top harus mengorbankan pemain asing lain sehingga banyak di antara tim yang sudah mengontrak nama-nama lama harus melepas mereka ke tim lain entah dengan status pinjaman atau dilego ke tempat lain.
Faktor padatnya jadwal dan cuaca panas yang mendera berbagai tim Arab Saudi juga menjadi faktor yang membuat kompetisi ini seakan tak ramah bagi para bintang untuk menunjukan potensi maksimalnya bersama tim. Kebanyakan dari mereka yang bermain di Timur Tengah memang sudah terbiasa dengan jadwal padat, terlebih mereka yang bermain di Premier League. Namun cuaca panas jelas menjadi faktor lain.
Tak hanya itu, Cristiano Ronaldo juga sempat mengeluhkan permasalahan tersebut plus kinerja wasit yang dianggap kurang kompeten. Selain itu, kehadiran Neymar Jr juga perlu diperhitungkan lantaran bisa saja ada hal-hal kontroversi lain yang mungkin akan terjadi pada dirinya lantaran reputasi buruk terkait perilaku dan masalah cedera yang sudah dibangunnya kala masih berseragam PSG dan Barcelona jelas masih melekat.
Saudi Pro League memang tengah memasuki masa transisi untuk berkembang. Berbagai permasalahan mungkin saja terjadi di sana mulai dari pemain bintang, cuaca dan berbagai faktor lain. Hal ini menjadi sebuah siklus yang mau tak mau dihadapi dan bisa jadi, andai friksi soal pemain top dari Eropa tak segera teratasi, bukan tak mungkin toping-toping manis di kue kecil itu akan memudar dengan sendirinya.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com