Bhayangkara Liat Dua Sisi Penghapusan Sistem Degradasi
Bhayangkara Solo FC – Yahoo

Bhayangkara Liat Dua Sisi Penghapusan Sistem Degradasi Liga 1

Catrine Mega - May 10, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Liga Indonesia – Mengenai Penghapusan sistem degradasi di Liga 1, Bhayangkara Solo FC memiliki pandangan berbeda. Bhayangkara melihat polemik ini berdasarkan  dua sudut pandang.

Chief Executive Officer (COO) Bhayangkara, Sumardji melihat usulan ini memiliki sisi positif dan negatif. Mereka lebih memilih sudut pandang netral melihat hal yang menjadi polemik baru Liga 1 musim depan tersebut.

Sumardji mengatakan sistem tanpa degradasi memberikan hal positif khususnya untuk perkembangan pemain muda. Sumardji mengatakan kalau tanpa adanya sistem degradasi tim akan mengerahkan kekuatan pemain muda dan ini akan berdampak baik dalam pengembangan pemain.

Sementara sisi negatif yang dihasilkan dari sistem seperti ini adalah perubahan sistem yang membuat kompetisi jadi terasa kurang berkualitas. Sistem degradasi memberikan efek kompetisi lebih menantang dan memberikan iklim kompetisi yang sehat dan memberikan pelatihan untuk tim berada di divisi-divisi berbeda.

“Sehingga pemain muda dimungkinkan mendapatkan jam bermain yang lebih. Sehingga permainan mereka semakin meningkat. Paling terlihat dari sisi negatif tentu saja kompetisi menjadi kurang berkualitas,” Kata Sumardji seperti dikutip Goal.com

Sebelumnya pihak PSSI menerima usulan beberapa klub untuk menghilangkan sistem degradasi untuk kompetisi Liga 1 musim depan. Hal ini menjadi fokus beberapa klub yang memiliki kesulitan finansial dan pencarian sponsor selama pandemi berlangsung.


Baca Juga:


Usulan ini rencananya akan dibicarakan di rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di awal pekan ini. Menanggapi hal tersebut beberapa klub langsung menentang dan melontarkan protes.

Salah satu yang menentang hal tersebut adalah Persib Bandung. Lewat pernyataan Direktur klub, Teddy Tjahyono, Persib menekankan pada prinsip dasar sporting merit dan integrity yang harus dijalankan berdasarkan statuta FIFA dan AFC, dengan dihapusnya sistem degradasi maka hal ini akan menodai prinsip tersebut.

“Saya tidak ingin berkomentar mengenai klub lain. Tapi, PSSI atau LIB (Liga Indonesia Baru) harus menegakkan prinsip dasar kompetisi. Yaitu, sporting merit and integrity. Sporting merit and integrity diatur jelas kok di FIFA dan AFC,’’ Ungkap Teddy. (ARI)

Selalu update berita terbaru seputar  Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com