Lionel Messi Inter Milan

Bukan Suarez, Inilah Alasan Messi Jadi MOTM Kontra Inter!

Fachrizal Wicaksono - October 3, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Liga ChampionsLuis Suarez memang mencetak dua gol, tapi Lionel Messi-lah yang didaulat menjadi Man of The Match (MOTM) dalam kemenangan Barcelona atas Inter Milan. Padahal, kondisi fisiknya belum optimal pasca alami cedera paha.

Barcelona melakukan comeback gemilang untuk meraih kemenangan 2-1 atas Inter Milan di Camp Nou pada matchday kedua Liga Champions, Kamis (3/10/2019) dinihari WIB. Sempat tertinggal berkat gol cepat Lautaro Martinez, Barca membalas dua gol di babak kedua lewat Luis Suarez.

Suarez jadi penentu kemenangan Barca berkat gol-gol spektakulernya, tapi Messi tetap jadi yang terbaik di atas lapangan. Gol-gol kemenangan Blaugrana tidak bisa dilepaskan dari sentuhan-sentuhan ajaib pemain asal Argentina tersebut.

Baca Juga: Griezmann Akui Punya Masalah Dengan Messi

Squawka mencatat, Messi membuat 105 umpan dengan akurasinya mencapai 85.9 persen, 96 sentuhan bola, 6 umpan kunci, dan melepaskan empat tembakan dimana tiga diantaranya on target.

Oleh situs penyedia statistik, Whoscored, Messi diberi gelar man of the match di laga tersebut dengan rating nyaris sempurna, 9.45, tertinggi dari seluruh pemain di lapangan.

Sebagai penyerang, Messi membuat Barcelona di babak kedua nyaris menguasai seperempat lapangan dengan total ada 10 dari 11 aksi dribelnya yang berhasil. Hal ini secara otomatis membuat Inter begitu kesulitan mengembangkan permainan.

https://www.instagram.com/p/B3JG3nxnBtc/

Messi sendiri mengakui bahwa dirinya belum dalam kondisi terbaik usai mengalami cedera paha, namun ketidaksukaannya dengan kekalahan membuatnya semangat untuk terus bermain selama 90 menit.

“Saat ini saya begitu lelah tapi saya senang bisa menuntaskan 90 menit untuk pertama kalinya musim ini. Saya akui saya belum dapatkan tempo permainan yang pas, tapi saya sudah cukup puas dengan hasil ini,” ucap Messi.

“Kami sungguh butuh kemenangan ini karena kami berada di grup yang cukup sulit. Target kami adalah bisa finish sebagai juara grup. Tapi Inter memang tim yang sulit, Mereka bermain dengan jarak sangat rapat antar lini.” sambungnya.

Selalu update berita terbaru seputar Liga Champions hanya di Vivagoal.com