Vivagoal – La Liga – Prestasi Lionel Messi di Barcelona dan tim nasional Argentina memang bertolak belakang. Tapi, mantan kiper Argentina di Olimpiade 2008, Oscar Ustari, tak ragu dengan kemampuan La Pulga dimanapun dia merumput.
Piala Dunia 2006 jadi ajang mayor resmi enior pertama yang diikuti Messi. Debutnya ini berakhir dengan tersingkirnya Argentina dari Jerman di babak perempatfinal.
Setahun berselang, Messi kembali berpeluang mengangkat trofi Copa America bersama senior-seniornya, Juan Sebastian Veron dan Juan Roman Riquelme. Sayang, kekalahan telak 0-3 dari Brasil kembali mengandaskan mimpi Messi meraih trofi pertamanya tuk Argentina.
Pada 2010, bersama Diego Armando Maradona sebagai pelatih, Messi yang menjadi tulang punggung tim tango di pagelaran Piala Dunia kembali terganjal di babak perempatfinal lagi-lagi karena kalah bersaing dengan Jerman.
Pada Piala Dunia 2018 lalu, Messi dan Argentina bahkan hanya bisa melaju sampai babak 16 besar usai dibantai Prancis. Adapun prestasi yang paling tinggi bisa diraih La Pulga bersama timnas Argentina adalah merebut medali emas olimpiade tahun 2008 dan juara Piala Dunia U-20 tahun 2005 silam.
Baca Juga:
- Salah Posisi Jadi Penyebab Coutinho Gagal di Barcelona
- Otoritas Sepakbola Spanyol Terus Bergejolak
- Ketimbang Lautaro, Barcelona Sebaiknya Fokus Pulangkan Bintang Brasil Ini
- Alasan Ter Stegen Belum Layak Diberi Gaji Sebesar Messi
“Meragukan Messi untuk timnas Argentina itu tidak masuk akal. Situasi bisa berjalan baik atau tidak, tapi saya tegaskan bahwa saya pernah melihat dia menangis seperti anak kecil karena apa yang terjadi di timnas.
“Sangat sulit berada di posisinya. Saya ingat, di Copa America 2011, ketika kami kalah, saya pergi temui Messi dan menjumpai dia seperti yang tidak pernah saya lihat, dia sendirian dan terlihat benar-benar putus asa dan tidak ada yang bisa menghiburnya, ” ucap Ustari dilansir dari Goal International.
Selalu update berita bola terbaru seputar La Liga hanya di Vivagoal.com