Duet Sherlock Holmes dan Dr. Watson yang Buat Untung Bayern

Vivagoal – Bundesliga –  Raksasa Jerman, Bayern Munich tampaknya sudah mengubah rencana mereka di bursa transfer musim panas tahun ini, dengan kedatangan sejumlah punggawa muda ke Allianz Arena.

Presiden Bayern Munich, Herbert Hainer mengibaratkan direktur olahraga, Hasan Salihamidzic dan direktur teknis, Marco Neppe sebagai Sherlock Holmes dan Dr Watson dari bursa transfer. Tokoh buatan Sir Arthur Conan Doyle itu, terkenal sebagai duet detektif yang piawai dalam melakukan analisis serta deduksi.

Juara bertahan Bundesliga itu menjadi salah satu tim yang paling sibuk pada bursa musim panas tahun ini. Mereka bisa mendaratkan pembelian besar, diantaranya eks Juventus, Matthijs de Ligt dan Sadio Mane dari Liverpool.

Kemudian Bayern dapat menggaet duo bintang potensial Ajax, Ryan Gravenberch dan Noussair Mazraoui. Mathys Tel yang berusia 17 tahun pun diboyong Bayern dengan biaya 20 juta euro dari Stade Rennais.

Keberhasilan Die Roten memboyong para pemain incarannya itu diyakini tak lepas dari kualitas Salhamidzic dan Neppe. Hainer percaya kemampuan mereka untuk menyimpulkan pemain mana yang tepat untuk tim mengingatkannya pada Sherlock dan Watson.

“(Salihamidzic) memiliki hati Bayern yang mutlak dan selalu memberikan segalanya untuk klub ini, kita semua tahu. Ketika kamu melihat kerasnya dia menerapkan transfer Mane, misalnya – itu sangat menyenangkan,” ujar Hainer dilansir Goal.

Baca Juga:

• Manuel Akanji Harus Pilih Antara AS Roma atau Inter Milan!
• Saingi Manchester City, Leeds United Turun dalam Perburuan Fullback Dortmund
• Marco Reus: Saya Lebih Pilih Tonton Liga Inggris Daripada Bundesliga!
• Resmi! Mantan Dortmund Ini Bermain di Uni Emirat Arab, Pertanda akan Pensiun?

“Anda hampir bisa mengatakan itu seperti Sherlock Holmes dan Dr. Watson, yang selalu waspada dan menarik kesimpulan yang tepat.

“Marco melakukan analisis, Hasan memiliki pengalaman yang luar biasa di industri ini dan dalam berurusan dengan pemain. Dia tahu bagaimana rasanya berada di ruang ganti, bagaimana rasanya menjadi pemain.”