Jadi Juara Piala Dunia Edisi 2006, Italia Bermimpi Bisa Juara di Euro 2020
Timnas Italia, Foto: assets.kompas

Eks Pelatih Italia Sebut Permainan Gli Azzurri Indah Untuk Dinikmati

Irman Maulana - June 8, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

VivagoalBerita Bola – Pelatih legendaris Italia, Marcello Lippi mengatakan bahwa dirinya suka dengan semangat yang telah diciptakan oleh Roberto Mancini pada seluruh skuad Gli Azzurri. Menurutnya permainan Italia indah untuk dinikmati.

Italia menjadi salah satu tim yang diunggulkan pada ajang tunda Euro 2020 mendatang. Permainan tim asuhan Roberto Mancini itu tampak sangat maksimal sejak fase grup babak kualifikasi beberapa tahun lalu.

Italia berada dalam Grup J, bersama tim-tim seperti, Finlandia, Yunani, Bosnia Herzegovina, Armenia, dan Liechtenstein. Tim negeri Pizza pun tampil sangat mendominasi dengan meraih rekor 100 persen kemenangan dari 10 penampilan.

Melihat mantan tim asuhannya, Lippi merasa optimis dengan performa yang bakal ditunjukan oleh Italia di Euro mendatang. Mantan pelatih Juventus itu kemudian memuji hasil kerja keras dari Roberto Mancini yang berbuah hasil cemerlang.

“Saya sangat menyukai tim, terutama semangat yang diciptakan oleh Mancini. Kerja yang sangat bagus dari Roberto,”puji Lippi dilansir Football Italia.

“Saya juga menyukai perilaku yang dia miliki di lapangan, terlepas dari para pemainnya. Saya memiliki perasaan positif karena telah melihat bagaimana mereka bermain.

“Italia indah untuk ditonton, saya senang mengikuti mereka. Para pemain juga mendekati pertandingan persahabatan dengan cara yang benar, mereka selalu ingin menang.”


Baca Juga:


Lippi sendiri merupakan pelatih terakhir yang bisa memberikan trofi juara pada Italia, yakni di Piala Dunia 2006. Sejak itu, Azzurri belum lagi bisa merengkuh gelar Internasional, baik di Piala Eropa maupun Piala Dunia.

Namun Lippi menekankan tidak banyak kesamaan antara Italia versi tim yang Ia latih dari 2006 dan hasil panen saat ini. Di partai Final 2006, Italia sukses menang atas Prancis lewat drama adu penalti yang menegangkan, setelah imbang 1-1 di waktu normal.

Ia lalu sedikit bercerita tentang apa yang terjadi jelang adu penalti melawan Prancis pada laga yang berlangsung di Olympiastadion Berlin itu. Menurutnya, Ia tidak secara khusus menentukan siapa yang jadi algojo, tetapi para pemain sendiri yang mengajukan diri.

“Tidak, mereka jauh. Tapi itu tidak berarti apa-apa, seperti yang telah ditunjukkan Mancini dalam tiga tahun manajemennya. Para pemain memiliki karakteristik yang tepat untuk menjadi protagonis,”ungkapnya.

“Tidak perlu memilih penendang penalti. Beberapa pemain mendatangi saya meminta untuk mengambilnya. Biasanya, itu salah ketika mereka menjaga jarak dan tidak ada yang melangkah. Tetapi malam itu (Final 2006)  saya langsung tahu bahwa kami akan berhasil.”

Selalu update kabar terbaru seputar dunia sepakbola hanya di Vivagoal.com