Obrolan Vigo: Adriano Ribeiro, Si Pangeran yang Karirnya Berantakan

Obrolan Vigo: Adriano Ribeiro, Si Pangeran yang Karirnya Berantakan

Heri Susanto - February 17, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola – Brazil tak pernah kehabisan talenta hebat di lini depan. Setiap tahun, selalu ada pemain yang bisa diandalkan Selecao guna menggalang penyerangan di lini depan. Adriano Ribeiro menjadi salah satunya. Namun karir si kaisar pada akhirnya berantakan lantaran minuman keras dan depresi.

Saat era Ronaldo Nazario belum sepenuhnya usai, Brazil sudah memiliki calon penerus dalam diri Adriano. Pemain kelahiran Rio de Jenairo, 17 Februari 1982 tampil impresif bersama Flamengo di usia 18 tahun. Di musim debutnya, ia mampu mengoreksi 24 laga dan mencetak 10 gol bersama Mengão

Catatan impresifnya bersama salah satu raksasa Brazil itu pun menarik perhatian tim-tim elit Eropa, tak terkecuali Inter Milan. I Biscone harus merogoh kocek 13 juta Euro guna membawanya ke Italia. Adriano yang kala itu datang di usia muda, tersisih dari persaingan lantaran Inter memiliki bebragai striker top macam Christian Vieri, Ronaldo Luiz hingga Alvaro Recoba.

Hal tersebut membuatnya dipinjamkan ke Fiorentina pada paruh kedua musim 2001/02 guna mendapatkan menit bermain. Bersama La Viola, Adriano mulai menunjukan tajinya. Si Kasiar langsung mendulang 15 laga dan mencetak 6 gol bagi mantan tim tim Garbriel Batistuta itu.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Adriano imperador (@adrianoimperador)

Setelah Fiorentina, ia justru dilego ke Parma. Namun pindah ke Ennio Tardini bukalah langkah yang harus disesali Adriano. Seringnya ia bermain reguler membuat kans mencetak golnya terbilang tinggi. Dua musim bersama Parma, ia mampu lesatkan 26 gol dari 45 laga. Catatan tersebut cukup untuk membuatnya dipanggil ke Timnas Brazil guna mengikuti Copa America 2004.


Baca Juga:


Di ajang tersebut, Adriano mampu membantu Selecao mendulang gelar di tahun yang sama. Tak hanya itu, pada turnamen dua tahunan itu, namanya keluar sebagai top skor dengan catatan 7 gol di sepanjang gelaran. Ia juga mendapat predikat sebagai pemain terbaik di turnamen.

Adriano kemudian ditarik pulang Inter Milan pasca krisis finansial yang menerpa Parma lantaran bangkrutnya Parmalat, induk perusahaan klub. Dana tak kurang dari 23 juta Euro dikeluarkan Inter guna membawa sang pemain.

Pasca kepulangannya, Adriano masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan performa. Gol demi gol sukses ia persembahkan bagi klub. Bahkan, seiring kasus Calciopoli yang menerpa Juventus., Inter Milan sekaan tak memiliki lawan di Serie A dan Adriano begitu digdaya dalam urusan menjebol gawang lawan.

Empat musim di Inter, ia sukses membantu klub meraih segala gelar yang tersedia di Italia. Empat Scudetto, dua Piala Italia, Tiga Super Coppa Italia sukses diraihnya. Dalam periode 2004-2008, Adriano masih sukses persembahkan 60 gol dalam 141 laga.