Obrolan Vigo: Antonio Conte hanya Butuh Ruang untuk Sukses

Obrolan Vigo: Antonio Conte hanya Butuh Ruang untuk Sukses

Heri Susanto - October 19, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita BolaTak ada yang meragukan kapasitas Antonio Conte sebagai pelatih. Setiap tim yang dilatihnya kerap menuai kesuksesan. Conte hanya butuh ruang untuk berkreasi dan tim hanya tinggal menunggu sukses kala dibesut olehnya.

Conte, yang memulai karir manajerial bersama tim semenjama Arezzo harus menerima pengalaman pahit kala gagal memberikan hasil maksimal bagi klub pasca tak pernah menang dalam 9 laga. Namun setahun berselang, ia kembali melatih tim tersebut dan sukses mendulang 19 poin dari 7 laga yang dihelat. Di akhir kompetisi, Arezzo yang mentas di Serie B harus terdegradasi ke Serie C1.

Setelahnya, Conte mulai melatih Baru pada 2008. Ia menuai prestasi pertama sebagai pelatih kala mengantarkan Bari juara Serie B 2008-09, silverware perdana tersebut hadir dalam karir manajerialnya. Nama Conte sempat dikaitkan dengan Juventus namun ia justru mendapatkan tawaran kontrak dari Bari dan Conte menolak bertahan di San Nicola.

Setelahnya, petualangan Conte dari satu klub ke klub lain dimulai. Di Atalanta, Conte hanya bertahan 14 laga. Ia kerap memaksakan diri menggunakan skema 4-4-2 yang sejatinya kurang cocok diterapkan. Namun, ia tetap memaksakan skema tersebut. Pasca Atalanta, pelatih asal Lecce semapt membesut Siena dan hantarkan tim promosi ke Serie A pada musim 2011/12.


Baca Juga:


Langkah besar dalam karir Conte hadir ketika ia ditunjuk sebagai pelatih Juventus. Pasca Calciopoli, prestasi Juventus memang kerap pasang surut. Dalam empat musim, mereka sudah mengganti empat pelatih dalam empat tahun terakhir pasca hasil-hasil mengecewakan yang didapatkan Pelatih sebelumnya.

Di Juventus, berbagai silverware pun mulai diraih Conte. Dalam tiga musim beruntun, Juventus sukses mengepak Scudetto plus sepasang gelar Piala Super Italia. Mentalitas tim menjadi berubah di bawah arahannya, Juventus mulai memiliki mentalitas pemenang dan sangat membenci kekalahan. Beberapa pemain senior macam Leonardo Bonucci, Gianluigi Buffon hingga Andrea Pirlo menyebut jika Conte merupakan sosok motivator ulung.