Obrolan Vigo: Everton yang Butuh Degradasi untuk Bebenah
Vivagoal – Berita Bola – Dalam beberapa musim terakhir, performa Everton jauh dari kata meyakinkan. Mereka seakan hidup segan mati tak mau di Premier League. Toffess jelas membutuhkan titik terendah mereka untuk kembali bangkit yakni terdegradasi ke Championship.
Sejak dua musim terakhir. Performa Seamus Coleman dan kolega memang memprihatinkan. Klub hampir terseok ke zona merah dengan finish di urutan 16 pada musim 2021/22 dan 17 pada 2022/23. Musim ini pun performa mereka hampir-hampir sama dengan hadir di peringkat 16 klasemen sementara dari 25 laga yang telah dimainkan.
Apa yang sebenarnya terjadi pada tim yang dulunya selalu stabil di papan tengah hingga kemudian turun statusnya menjadi tim yang bertarung di zona degradasi. Kebijakan transfer dan banyaknya pelatih yang keluar masuk menjadi dua faktor yang membuat kiub terpuruk. Namun satu noda tersebar adalah kehadiran Farhad Moshiri.
Sosok yang sudah mengakuisisi klub sejak 2016 lalu sempat memberikan angin segar berupa investasi klub dana bentuk dana besar. Berbagai nama besar macam Gylfi Sigurdsson, Yerry Mina, James Rodriguez, Theo Walcott dan berbagai nama lain mendarat di klub. Meski ditopang nama besar, prestasi mereka tak kunjung membaik.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Favorit Jose Mourinho
- 5 Fakta Wonderkid Manchester United yang Karirnya Gagal Bersinar
- 5 Fakta Legenda Timnas Inggris yang Karirnya Jeblok Ketika Melatih
- 5 Fakta Pemain Besar yang Pernah Perkuat Bologna
Mereka tak pernah mentas di Eropa dalam periode tersebut dan kerap terjebak di papan tengah. Tak hanya hastrat membeli pemain saja yang hadir, Toffess di bawah kendali Moshiri juga kerap mengganti pelatih mulai dari Steve Walsh hingga Marcel Brands sempat hadir namun banyak saran dai mereka yang justru teracuhkan.
Kompilasi dari dua hal tersebut mau tak mau membuat neraca keuangan klub memerah. Pemasukan dan pengeluaran yang mereka tak sebanding. Hal tersebut membuat masalah pun terjadi. Toffess didakwa Premier League mengalami masalah keuangan serius dan poin mereka harus direduksi 10 meski belakangan hukuman yang dijatuhkan ada di kisaran 6 poin.
Time to reset and return stronger. 💪
— Everton (@Everton) March 11, 2024
Sebelumnya, desakan dari fans Everton yang meminta pebisnis berdarah Iran itu untuk mundur terbilang kencang terdengar. Mereka merasa ada yang tak beres di era kepemimpinannya jauh sebelum sanksi pengurangan poin itu dijatuhkan. Hal serupa pernah terjadi dirinya masih menjadi pemilik Arsenal beberapa waktu lalu.
Sejak September lalu, Toffess memang dikaitkan bakal mendapatkan pemilik baru lantaran Moshiri bakal melego tim asal Merseyside. 777 Partners, pemilik modal asal Amerika Serikat dikaitkan bakal mengakuisisi Everton sekaligus menyelaraskan program pembangunan stadion baru di Bramley Moore Dock yang rencananya bakal dibuka pada 2025. Namun sampai saat ini, negoisasi harus terhenti lantaran 777 Partners tengah menjalani penyelidikan di New York lantaran hutang yang belum terbayar.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Paul Pogba yang Menyia-Nyiakan Potensi Besarnya
- Analisa Vigo: Liverpool Era Klopp Bisa Menangkan Apapun Dengan Anak TK dan Virgil van Dijk
- Obrolan Vigo: Xabi Alonso Bukan Pelatih One Season Wonder!
- Obrolan Vigo: Menanti Derby Basque di Final Copa del Rey
Jika menarik performa tim secara keseluruhan, di bawah arahan Sean Dyche, Toffess memang tak beranjak kemana-mana. Terlepas dari pengurangan poin yang mereka harus terima, performa Beto dan kolega memang cenderung membosankan. Mereka bermain terlalu pragmatis dan performa tim begitu-begitu saja.
Dibanding tim-tim papan tengah lain macam Wolverhampton, Brighton atau Fulham, Toffess jelas tertinggal jauh secara performa maupun hasil yang ditoreh. Jika bertahan di Inggris pada akhirnya hanya akan menjadi pengembira layaknya badut di taman ria, terdegradasi ke Championship jelas menjadi jalan terbaik bagi tim bebenah dan introspeksi diri.
Terdegradasi, untuk tim seperti Everton nampak hanya tinggal menunggu waktu. Hal serupa pernah terjadi pada Leicester City. Mereka sempat lama terombang ambing di top flight sebelum akhirnya terlempat dari top flight pada akhir musim kemarin. Saat ini, Foxes memiliki rencana jelas di bawah arahan Enzo Maresca dan tengah bersaing untuk promosi kembali ke Premier League.
Everton, terlepas dari berbagai problema yang menerpa klub, mereka juga perlu merasakan kepedihan untuk bangkit dan kembali ke era kejayaan entah bersama David Moyes ataupun Roberto Martinez beberapa waktu lalu.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com