Site icon Vivagoal.com

Obrolan Vigo: James Beattie, Striker Underrated yang Selalu Dicintai

Obrolan Vigo: James Beatie, Striker Underrated yang Selalu Dicintai

Vivagoal Liga Inggris – Inggris merupakan sebuah negara yang kerap memproduksi yang sejatinya biasa saja namun kerap di cap sebagai pemain overrated. Beberapa nama macam Michel Owen, Emelie Heskey hingga Alan Smith menjadi bukti. Namun di antara ketiga nama tersebut, tersemat nama James Beattie yang menyandang status sebagai Underatted Striker yang seharusnya mendapatkan tempat khusus.

Nama Beattie seakan hadir di generasi yang salah. Reputasi pemain kelahiran 27 Februari 1978 seakan tak terbangun sempurna seperti kompatrotnya yang kerap mendapatkan lampu sorot lebih. Hal tersebut terjadi karena ia lebih banyak membela tim-tim papan tengah macam Blackburn Rovers, Southampton, Everton, Sheffield United, Stoke City hingga Glasgow Rangers. Meski begitu, supporter dari beberapa klub tersebut kerap mengagung-agungkan namanya.

Di Blackburn, Beattie harus puas mengeyam ilmu di akademi the Rovers. Dirinya tak mendapatkan kesempatan yang banyak. Hal tersebut membuat Beattie memutuskan hengkang ke tim lain. Southampton menjadi destinasi keduanya pasca keluar dari Ewood Park. Di tahun 1998, Beattie memutuskan untuk menerima pinangan the Saints.

Baca Juga : Ribut-Ribut Ngobrolin Liga Inggris

Musim pertamanya berakhir manis. Meski hanya mencetak lima gol, beberapa golnya mampu menyelamatkan tim yang bermarkas di St Marry lolos dari jurang degradasi.Bahkan salah satu gol tersebut mengingatkan kita kepada aksi Van Basten di Euro 1988 lalu.

Musim kedua Beattie sejatinya berjalan kurang maksimal karena cedera yang dideritanya. Penyerang kelahiran Lancaster harus menepi hingga 18 bulan. Artinya dalam kalender liga, Beattie tak bermain hingga satu setengah musim. Namun pasca sembuh, ia memberikan kontribusi positif untuk the Saints dengan mencetak 10 gol dari 10 match yang berhasil dimainkan. Bahkan di musim tersebut, Soton berada di posisi 10 klasemen akhir.

Fantastisnya performa Beattie bersama Soton membuatnya yakin dengan tim keduanya tersebut. Ia pun menambah ekstensi kontrak hingga empat tahun ke depan. Namun, produktivitasnya kembali surut karena cedera yang kembali dialaminya. Di musim ketiga, Beattie masih meningkatkan prodiktivitas. Rasio golnya melonjak empat digit dari tahun sebelumnya.

Tahun 2003 merupakan tahun keemasan karirnya bersama Southampton. Di tahun tersebut, Soton mampu menembus babak final Piala FA sebelum dijinakkan Arsenal dengan skor tipis 1-0. Hasil tersebut pun membuat tim asal Selatan Inggris harus puas dengan medali perak. Sementara di untuk rekor pribadi, ia mampu mencetak 23 gol.

Baca Juga: Obrolan Vigo Roberto Baggio: Pemain Hebat yang Tak Dimaksimalkan Pelatih Manapun

Capaian fantastis tersebut membuatnya masuk ke dalam Timnas Inggris di waktu yang bersamaan. Sepanjang tahun 2003, Beattie sempat mencicipi lima caps bersama tim Tiga Singa. Dalam kesempatan tersebut, ia tak dapat mencetak satu gol pun. Setelah tahun tersebut, namanya tak lagi beredar untuk bermain bersama David Beckham dan kolega.

Berkelana ke Tim Papan Tengah Lain

Petualangan Beattie bersama Soton rampung sebelum kontraknya berakhir. Di bursa transfer Januari tahun 2005, ia resmi menerima pinangan Everton dengan mahar enam juta Poundsterling. Beattie meninggalkan St Marry dengan raihan 215 laga di berbagai kompetisi. Dalam kesempatan tersebut, ia sukses mengemas 71 gol dan 5 assist.

Sebagai juru gedor utama the Toffees, Beattie menjadi andalan David Moyes. Dalam satu musim pertamanya, ia langsung menjadi mesin gol tim dengan 11 gol dari 38 laga yang ia mainkan di berbagai kompetisi. Satu gol yang paling diingat yakni kala Beattie mampu menjaringkan sepakan chip indah ke gawang Fulham di kancah Premier League.

Setelahnya, rasio gol penyerang Inggris merosot tajam di Everton. Bahkan ia tak mampu mencetak lebih dari lima gol dalam satu musim. Hal tersebut pun memaksanya harus angkat kaki dan bergerak menuju kota Industri guna mengenakan seragam Merah Putih milik Shefield United di tahun 2007. Kepindahannya ke the Blades membuatnya memecahkan rekor transfer klub yang menebusnya dengna mahar empat juta Poundsterling.

Baca Juga: Obrolan Vigo: Prediksi Tim yang Bakal Lolos ke Babak 8 Besar Liga Champions

Bermain di Championship, Beattie seakan menemukan dirinya kembali. Di musim perdana, ia sukses mengemas 2 gol dan membawanya sebagai pemain terbaik klub di tahun yang sama. Dua musim di Bramall Lane membuat Beattite masih ingin membuktikan diri jika dirinya masih mampu bermain di Premier League. Ia pun menerima pinangan Stoke City asuhan Tonny Pulis di awal tahun 2009.

Lagi-lagi musim pertamanya bersama the Potters berjalan manis 16 kali tampil sebagai starter, ia mampu mengemas 7 gol. Raihan tersebut berarti banyak. Baettie datang di waktu yang tepat dan membawa Potters tetap berada top flight.

Seakan terulang kembali, Beattie kembali mengalami inkonsistensi permainan karena cedera yang kembali dideritanya. Seperti kebanyakan pemain potensial lain, ada dua hal yang menghambar perjalanan karirnya yakni tingkah laku buruk di dalam dan luar lapangan dan cedera yang kerap menghampiri dirinya. Hal tersebut membuat potensinya sebagai striker beken tak keluar secara maksimal.

Gelar Pertama dan Terakhir di Skotlandia

Untungnya dalam kondisi serba sulit tersebut, Glasgow Rangers yang berasal dari seberang Skotlandia datang memberikan tawaran. Beattie pun diberikan kontrak dua tahun pasca transfernya dirampungkan pada musim panas 2010.  Di Ibu Kota Skotlandia, ia seakan kehilangan taji untuk mecetak gol kembali. Dalam 7 laga di Scottish Premier League, ia hanya mampu memberikan satu assist. Meski begitu, ia masih bisa memberikan gelar juara Liga Skotlandia pada periode tersebut.

Gelar tersebut menjadi satu-satunya raihan yang dikoleksi Beattie sepanjang karir profesionalnya.  Petualanga di negeri Highlander pun hanya bertahan satu musim. Setelahnya, ia memutuskan kembali ke Inggris dan memperkuat Blackpool, Sheffield United dan Accrington. Pada klub yang disebut terakhir, ia berperan sebagai player coach. Ia pun resmi menutup karir di musim 2012/13

Baca Juga: 5 Fakta Mencengangkan Tentang Adriano Ribeiro

Total, jumah gol Beattie di Premier League mencapai 90 gol dari 329 laga. Caiapannya tersebut membuatnya sejajar dengan beberapa pemain beken macam Kevin Davies, Ole Gunnar Solskjaer, Mark Viduka hingga Kevin Philips yang masuk ke dalam top skor sepanjang masa Premier League. Namun seperti dipaparkan di awal-awal paragraph, Beatie merupakan pemain underrated yang selau dicintai meski tak mendapatkan tempat terbaik dalam karirnya.

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version