Obrolan Vigo: Kemilau Pelé di Piala Dunia 1958
Di babak berikutnya Brazil akan menghadapi Wales yang lolos sebagai runner-up grup tiga. Saat tengah memprediksi lawan berikutnya antara Swedia atau Wales, Pelatih Brazil kala itu Vicente Feola memuji kehebatan pemain Swedia Kurt Hamrin.
“Akan sangat sulit untuk menghentikannya. Dia bermain seperti pemain Amerika Selatan,” ujar Feola.
Ucapan itu langsung membuat bek sayap andalan Brazil, Nílton Santos murka. Ia menilai penilaian pada orang asing sangat tidak adil.
Baca Juga : Serie A, Liganya Kakek-Kakek
“Pelé dan Garrincha bermain sepakbola lebih baik daripada orang asing itu. Tetapi Anda menyebut mereka (Pelé-Garrincha) individualistis dan kurang disiplin,”ujar Nilton Santos.
Sadar akan tekanan yang akan dirasakan dari para pemainnya, Veola pun memutuskan untuk memasukan Pelé dan Garrincha saat melawan Uni Soviet.
Pembuktian Pele
Pelé menjadi inspirator kemenangan Brazil saat mengalahkan Uni Soviet. Dua gol mereka memang dicetak oleh Edvaldo Jizídio Neto atau Vavá. Tetapi Pelé menunjukan permainan yang sangat gemilang dengan berdampak positif bagi rekannya.
Mereka berhasil memainkan sepakbola ala Samba yang unik. Diawal laga serangan yang dibangun oleh duet Garrincha-Pelé langsung mengejutkan Uni Soviet meski terkena mistar gawang tetapi langsung disambar oleh Vava. Hal itu dinilai sebagai tiga menit terbaik sepanjang sejarah sepakbola.