Obrolan Vigo: Kestabilan Proyek Adi Hutter Bersama AS Monaco
Vivagoal – Berita Bola – AS Monaco tengah dalam laju stabil di musim ini bersama Adi Hutter. Les Monegasques masih belum terkalahkan di lintas kompetisi yang mereka mainkan baik di ajang Liga Champions maupun Ligue 1. Monaco seakan sudah mulai kembali tancapkan taringnya.
Sejak musim lalu, Monaco memang lumayan terbang tinggi. Mereka kembali ke Liga Champions pasca absen enam tahun lamanya di kompetisi tertinggi. Di musim lalu, mereka juga mampu menempel ketat PSG di puncak klasemen Ligue 1. Konsistensi tim kembali berjalan di musim ini. Masih di bawah kendali pelatih Austria, Monaco mampu tampil konsisten.
Padahal, jika menilik komposisi tim, Le Diagonale banyak ditinggal sosok penting macam Youssouf Fofana, Mohamed Camara hingga Wissam Ben Yedder. Namun Hutter yang jeli menakar komposisi timnya mengamankan sejumlah nama sebagai pengganti mulai dari George Ilenikhena, Jordan Teze hingga Lamine Camara dan Thilo Kehrer diamankan ke Stade Louis.
Hasilnya pun fantastis. Dari 15 yang mereka mainkan di lintas kompetisi, Monaco hanya tiga kali menuai hasil imbang dan dua kali kalah. 10 laga lain berujung kemenangan. Bahkan di pekan ketujuh Ligue 1 kemarin, mereka sempat memuncaki klasemen sementara dan mengangkangi PSG.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Real Mallorca, tim LaLiga yang Siap Menjegal Lewat Solidnya Pertahanan
- Obrolan Vigo: Kesempatan Bagi James Rodriguez dan Rayo Vallecano untuk Mengintip Momen Nostalgia
- Obrolan Vigo: Rico Lewis yang Akan Menjadi Anak Emas Baru Pep Guardiola
- Obrolan Vigo: Calon Juru Selamat Bordeaux dalam Wujud Andy Carroll
Optimisme kemudian kembali muncul dari para pemain. Takumi Minamino misal. Mantan pemain Liverpool itu sangat ingin timnya selalu bermain di Liga Champions setiap tahunnya. Bahkan dalam wawanccara terbaru bersama France 3. “Saya jelas berharap Monaco menjadi juara Ligue 1. Ini adalah harapan kami,”
Monaco memang sempat mengalami serangkaian pasang surut performa sebelum Hutter menjadi nahkoda tim. Mereka kerap mengalami pasang surut performa meski berstatus sebagai salah satu tim yang lumayan disegani di Prancis dengan 8 kalo juara Ligue 1, 5 Coupe de France, satu Coupe de la Ligue dan sederet catatan domestik lain.
Tim Kerajaan itu sempat menjadi finalis Liga Champions namun berbagai masalah pernah menerpa tim mulai dari finansial, terdegradasi hingga ditinggal para bintangnya. Bahkan, mereka sempat terdegradasi ke Ligue 2. Untungnya, status sebagai tim besar masih menarik minat Dmitry Rybolovlev untuk mengakuisisi tim pada 2011 di bawah komandonya, Monaco mulai menunjukan taji.
Berbagai nama besar macam Radamel Falcao, James Rodriguez hingga Kylian Mbappe malang melintang membela klub. Nama yang disebut terakhir bahkan turut andil membantu tim mendulang gelar terakhir Ligue 1 dan menjadi penjualan termahal klub ketika dilego ke PSG dengan mahar 180 juta Euro pada 2018 lalu.
Baca Juga:
- Meski Redup di Eropa, Inilah 5 Fakta Pesepabola yang Karirnya Justru Bersinar di MLS
- 5 Fakta Pelatih Top yang Pernah Tukangi Tim Turki
- 5 Fakta Pemain yang Terusir dari Arsenal Namun Sukses di Tempat Lain
- 5 Fakta Tim Liga 2 Indonesia dengan Skuat Termahal
Klub sempat berkali-kali mengganti pelatih mulai dari Thierry Henry, Roberto Moreno, Niko Kovac hingga Philippe Clement silih berganti membesut tim pasca mereka keluar sebagai juara. Nama yang disebut terakhir mampu membantu tim finish di Liga Champions enam tahun lalu. Namun setelahnya performa tim jeblok.
Monaco kini mulai membangun asa baru bersama Hutter. Mereka tak memiliki dana semasif dulu ketika Rybolovlev datang di awal-awal. Namun kejelian Hutter menakar strategi dengan pemain yang awalnya terbuang seperti Folarin Balogun, Denis Zakaria hingga sosok potensial macam Paris Brunner membuat mereka kembali bertaji.
Selain itu, sang pelatih juga memerlukan pembuktian diri pasca terbenam dalam status juru taktik kelas menengah ketika menukagi tim-tim Bundesliga dan Monaco yang juga merindukan manisnya menjadi juara pasca 2017 sudah barang tentu berharap pada tuah pelatih Austria itu.
Musim 2024/25 bisa dipastikan menjadi ajang pembuktian bagi Monaco untuk kembali menyaingi PSG dan Marseille, yang tengah mencoba bangkit di bawah komando Roberto De Zerbi. Arah persaingan kompetisi nampaknya bakal mengarah ke tiga tim teratas. Monaco memang menargetkan bisa terus bermain di Liga Champions. Namun siapa tahu jika di musim ini mereka bisa bersaing ketat dengan Les Parisiens dalam asa perebutan gelar juara.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com