Vivagoal – Berita Bola – Markus Harris Maulana atau dulu disapa Markus Horison merupakan sosok yang lumayan dikenal lantaran performanya yang prima baik di level klub maupun Timnas di bawah mistar. Kini, ia tengah menikmati momen pensiunnya dengan nyaman melalui serangkaian kegiatan.
Mempersiapkan diri untuk menjelang masa pensiun adalah hal wajib bagi para olahragawan, termasuk pesepambola. Mereka harus memanfaatkan masa bermain semaksimal mungkin untuk mendulang prestasi agar pendapatan yang mereka terima maksimal guna menopang hari tuanya.
Banyak kasus pesepakbola yang menggadaikan segalanya untuk uang dalam karir sepakbolanya. Oscar adalah contoh. Pemain asal Brasil rela melapas hingar bingar sepakbola Eropa guna berlabuh ke Tiongkong dan mentas di Chinese Super League. Padahal kala itu, Oscar masih terbilang lumayan prime bersama the Blues.
Tak berhenti sampai di sana, ia juga harus melupakan kesempatan bermain untuk Timnas Brasil. Namun ada harga setimpal untuk transfernya itu. Ia mendapatkan bayaran besar, 400 ribu paun per pekan pada 2019 lalu dan harga tersebut dirasa tak mungkin dilewatkannya begitu saja untuk membiayai keluarganya seumur hidup.
Baca Juga:
- 5 Fakta Menarik Debutan Premier League, Luton Town
- 5 Fakta Penjualan Termahal Benfica
- 5 Pemain dengan Gaji Termahal LaLiga
- 5 Fakta Wonderkid Tersukses Football Manager
“Tiongkok memiliki kekuatan finansial yang luar biasa dan terkadang membuat tawaran yang tidak bisa ditolak oleh para pemain,” urainya pada Video yang dirilis Copa90 dan Rabon beberapa waktu lalu “Setiap pemain sepakbola, atau setiap orang yang bekerja, ingin mendapatkan uang untuk membantu keluarga mereka. Saya berasal dari latar belakang sosial di Brasil yang sangat miskin. Kami tidak punya apa-apa. Ini hasil kerja keras saya.”
Apa yang dilakukan Oscar memang sama sekali bukanlah kesalahan. Kesempatan pada akhirnya akan selalu datang tatkala diciptakan dengan perfroma dan prestasi di atas lapangan. Kini, tinggal bagaimana pesepakbola mau mengambil kesempatan itu atau tidak. Namun hal berbeda bisa saja terjadi di belahan bumi lain.
Oscar made his 200th appearance for Shanghai Port in yesterday’s game against Meizhou Hakka.
Oscar joined Shanghai Port in 2016 for a fee of £60m from Chelsea.#ShanghaiPort @oscar8 pic.twitter.com/3k2LAhApls
— China Football News (@chinafnews) August 19, 2023
Dalam sekrup yang lebih kecil, banyak pemain bola asal Indonesia yang mendapatkan bayaran amat jauh dari yang Oscar dapatkan. Namun manajemen finansial yang buruk pada akhirnya membuat hidup mereka sengsara. Banyak pesepakbola yang kalap kala usia muda dan berujung sengsara kala senjakala menjelang.
Kita mungkin tak asing dengan kisah mantan pesepakbola nasional yang banting setir menggarap bidang pekerjaan lain yang jauh dari dunia sepakbola seperti menjadi supir, pengemudi ojek online, menjadi security hingga menjadi kriminal lantaran jerat ekonomi guna menyambung hidup. Kembali lagi, tak ada yang salah dengan hal tersebut karena mereka sudah memilih jalan hidupnya.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Harry Kane, Bagus Untuk Bayern Munich Bukan Untuk Bundesliga
- Analisa Vigo: Phil Foden yang [Hampir] Membuktikan Ucapan Pep Guardiola
- Analisa Vigo: Kings League, Alternatif Dari Gerard Pique Bagi Kalian yang Bosan Dengan Sepakbola
- Analisa Vigo: Jude Bellingham adalah Dimensi Baru Bagi Real Madrid!
Markus Harris Maulana, mantan pesepakbola Nasional yang saat ini sudah gantung sepatu memiliki berbagai kiat bagi para pesepakbola untuk terus survive meski tak lagi aktif bermain. Ia mengklaim jika secara penghasilan, pemain lokal sudah lebih dari cukup untuk menunjang masa tuanya. Menjalani investasi merupakan hal yang wajib dilakukan.
Terkait investasi, Markus sempat menjejal usaha bakso pada 2011 lalu kala masih bermukim di Medan. Usaha tersebut saat ini sudah tutup. Namun ia sudah membuka kafe di Bilangan Bandung, Jawa Barat untuk terus menyambung hidup. Boleh dibilang, pengalamannya sebagai entrepreneur lumayan panjang.
“Menurut saya, gaji pemain saat ini lebih dari cukup. Jaman saya, [gaji] gak sampai miliaran. Investasi menjadi hal yang wajib. Para pemain bisa mendapatkan bayaran besar dengan membuktikan diri di lapangan. Seiring prestasi, uang akan mengikuti,” ucapnya dalam wawancara ekslusif dengan Vivagoal, Senin (21/8) di Pluit, Jakarta Utara.
Markus juga menilai jika investasi bisa dilakukan dengan menggemari apa yang disuka oleh mantan pemain macam buka resto, bisnis dan berbagai aspek lain yang berkaitan dengan dunia olahraga. Beberapa pemain nasional sempat menerapkan berbagai bisnis guna mengisi kantong-kantong keuangan mereka. Mengatur keuangan jelas menjadi hal yang harus dilakukan para pesepakbola guna menyongsong hari tuanya kelak.
Akan menjadi hal yang memilukan jika pesepakbola yang dulunya memikul prestasi dan performa apik justru harus memikul beban hidup di masa senjanya lantaran masalah klasik, tak mampu memanage keuangan sedari dini.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com