Obrolan Vigo: Luuk De Jong adalah Bagian dari Feodalisme Ronald Koeman
The Dutch Connection
Seperti layaknya tuan tanah yang ingin wilayah kekuasannya bisa berjalan sesuai rencana, Koeman jelas membutuhkan sosok-sosok pendukung yang sudah lumayan paham tentang dirinya. Pemain Belanda pun kian kental di Barcelona, sejauh ini, Koeman sudah memiliki dua nama yang kerap diandalkannya kala masih menjadi pelatih timnas, Frank De Jong dan Memphis Depay.
“FC Barcelona dan Sevilla FC telah mencapai kesepakatan untuk peminjaman Luuk de Jong hingga 30 Juni 2022. Klub telah mengambil alih dokumen pemain dan memiliki opsi pembelian gratis,” tulis Barcelona dalam pernyataan resmi mereka.
“Luuk de Jong (31 tahun) datang ke Barca setelah memainkan 69 pertandingan di La Liga, bersama Sevilla, musim 2019/20 dan musim 2020/21. Sebuah waktu di mana ia telah mencetak sepuluh gol dan telah membuat dua asis.
“Luuk de Jong adalah penyerang yang kuat dengan kemampuan hebat untuk permainan ofensif. Kemampuannya untuk bermain di udara (dengan tinggi 1,88 meter) dan kehebatannya menyundul, yang memungkinkan dia untuk berfungsi di dalam area lawan. Cerdas di lapangan, ia dapat bertindak sebagai satu-satunya referensi ofensif untuk tim atau teman yang baik berkat keterampilan asosiatifnya yang baik.”
Baca Juga:
Kehadiran De Jong diharapkan bisa menjadi solusi jangka pendek terhadap mandeknya karir Griezmann di Barcelona. Sejak didatangkan dari Atletico Madrid dua musim lalu, sang pemain memang jarang membuktikan diri layak dihargai 120 juta Euro. Ia tampil flop. Perbedaan posisi danperan yang didapatkannya di Barcelona membuat sang pemain hampir gagal berkembang.
De Jong sendiri sejaitnya bukan pemain yang terbilang spesial di lini depan. Di sepanjang karirnya, ia hanya memperkuat tim-tim papan tengah macam Twente, Borussia Moenchengladbach, Newcastle United, PSV Eindhoven hingga Sevilla. Kepindahannya ke Barcelona jelas hal yang mengejutkan. Rasio golnya juga tak setinggi Sergio Aguero untuk bisa diandalkan sebagai juru gedor.
Namun, ia punya modal bagus bersama sang meneer. Koeman dan Luuk pernah bekerjasama di Timnas Belanda beberapa waktu lalu. Namun catatannya terbilang buruk Sejak 2018 hingga 2019, ia hanya bemrain 10 kali, satu kali sebagai starting line up 9 lainnya sebagai pengganti. Dalam kesemaptan tersebut, ia pernah mencetak satu gol.
Meski di atas kertas diragukan, bisa jadi Koeman memiliki rencana lain kepada sang pemain di lini depan guna mendulang produktivitas seperti kala masih diperkuat Messi. Sejauh ini, Barca punya rekor yang baik tanpa Messi. Mereka menang dua kali di ajang LaLiga dan sekali seri. Mereka ada di peringkat empat klasemen sementara dengan koleksi 7 angka.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com