Obrolan Vigo: Pentingnya Jeda Musim Dingin Sepakbola Eropa
Vivagoal – Berita Bola – Mayoritas kompetisi Eropa akan memulai musim dingin sebelum 25 Desember mendatang dan baru akan mentas lagi pada awal hingga pertengahan Januari hal ini dirasa baik untuk menjaga kebugaran dan mereduksi tingkat stres dari para pemain.
Berbagai kompetisi mulai dari LaLiga, Serie A, Ligue 1 hingga Bundesliga akan menjalani momen ini. Inggris bersama Premier League tak menerapkan mekanisme serupa lantaran Desember merupakan prime-time mereka lantaran adanya Boxing Day dan jadwal lain yang lumayan padat.
Jeda kompetisi merupakan momen yang tepat bagi pemain untuk rehat sejenak dari hingar bingar sepakbola guna memulihkan kondisi sejenak sebelum akhirnya bermain kembali dengan kondisi yang lebih segar. Bahkan, khusus Bundesliga, para pemain di kompetisi sepakbola Jerman ini akan menjalani 22 hari libur dan jeda ini merupakan yang terpanjang dibanding kompetisi lain.
The winter break has set in in Polish football, so this is an opportunity for a little recap. In this post, I would like to highlight the players of Hutnik Krakow (i.e. the club for which I have the great pleasure of working), who stood out statistically. pic.twitter.com/lhSFFDD4MQ
— Polish your scouting (@BiedronW) December 9, 2024
Jada di musim dingin memang menjadi hal yang lumayan membantu. Pasalnya, sejak natal hingga tahun baru suhu udara terbilang lumayan dingin dan lebih cocok menghangatkan diri di rumah dengan api unggun dibanding berlarian menendang bola di lapangan. Selain itu, potensi salju yang deras di berbagai wilayah Eropa juga bisa membuat sepatu sky lebih masuk akal dibanding menggunakan sepatu bola.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Jesse Lingard yang Merusak Karir Sepakbolanya Sendiri
- Obrolan Vigo: Bundesliga yang Terlalu Jauh untuk St Pauli?
- Obrolan Vigo: Morten Gamst Pedersen yang Sangat Cinta Blackburn Rovers
- Obrolan Vigo: Claudio Pizarro dan Kehangatannya untuk Bremen
Namun sejak Januari, biasanya banyak klub yang mencari suasana lebih hangat untuk melakukan pemusatan latihan. Spanyol ataupun Kawasan Asia biasa menjadi destinasi bagi berbagai klub top papan atas Jerman macam Borussia Dortmund atau Bayern Munich di periode tersebut. Hal ini dilakukan agar pemain dalam ritme yang diharapkan sebelum kembali memulai kompetisi.
Tak jarang break tersebut bisa momentum tim yang tengah terpuruk untuk bangkit dan menjadi juara di akhir kompetisi. Wolfsburg misal. Di musim 2008/09 lalu, mereka sukses memenangkan 14 dari 17 laga tersisa. Di akhir musim, tim Die Wolfe sukses keluar sebagai juara dan menjadi kejutan berkat duet maut Grafite dan Edin Dzeko di lini depan.
Situasi serupa pernah terjadi semusim berselang. Kala itu, Bayern Munich besutan Louis Van Gaal tertinggal 7 poin dari Schalke. Pasca jeda, mereka mendulang 9 kemenangan beruntun dan mampu membalikan keadaan dengan unggul 5 angka dari Schalke sebelum akhirnya keluar sebagai juara bersama Menner Belanda itu.
Harry Kane, yang namanya santer dikenal ketika memperkuat Tottenham Hotspur sudah pindah ke Jerman bersama Bayern dalam dua tahun terakhir. Ia sudah menikmati sekali indahnya jeda musim dingin dan merasa hal tersebut layak diterapkan di Premier League yang seakan tak mengenal libur. Ia merasa ada benefit yang bisa didapatkan dari jeda tersebut.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain dengan Valuasi Tertinggi di Piala AFF 2024
- 5 Fakta Menarik Soal Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Tanpa Pemain Timnas Indonesia, Berikut 5 Fakta Top Skor Sepanjang Masa Piala AFF
- 5 Fakta Pemain Penting yang Pernah Mentas di Hamburg SV
“Kami sempat menjalani jeda dalam dua tahun di Premier League dan hal itu berjalan baik. Di Jerman, sayan merasa jeda itu membantu saya untuk pulih dari periode sulit. Bagi pemain, penting bagi kita untuk memulihkan tenaga guna menyelesaikan musim,” urainya seperti diwartakan Evening Standard, Oktober 2024 lalu.
Pada musm 2019/20 lalu, Premier League sempat mengadakan jeda musim dingin. Semusim berselang, ada pula agenda jeda pada Februari, kompetisi sempat tertunda lantaran pandemi COVID-19 lalu. Hal itu lumayan berdampak dan saat pandemi, Liverpool mengambil keuntungan ketika keluar sebagai juara sekaligus memutus sejenak dominasi Manchester City.
Oleh karenanya, bedasarkan berbagai faktor di atas, jeda musim dingin bisa menjadi pembeda bagi sebuah kompetisi sepakbola lantaran para pemain dan pelatih pasti datang dengan pendekatan yang lebih jernih dibalik sebelumnya. Satu-satunya yang mungkin merindukan jeda adalah fans yang tak bisa menyaksikan klub kesayangannya berlaga ketika momen tersebut tiba.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com