Obrolan Vigo: Polemik Sponsor di Liga 1 2020
Di tempat lain, Kemenpora, melalui Yusuf Suparman juga mengkritisi Persikabo yang baru saja menjalin kerjasama dengan Sbotop. Menurutnya, sponsor yang melekat pada Jersey Laskar Padjajaran bertentangan dengan peraturan perundang-undangan pasal 4 UU SKN, Pasal 27 UU 11/2008 Jo UU 19/2016 DAN Pasal 303 Bis KUHP.
“Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan perjudian sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah),” jelas Yusuf.
Meski berbenturan dengan regulasi Undang-Undang, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan buka suara. Menurutnya, untuk saat ini, PSSI hanya mengharamkan alkohol dan rokok masuk ke dalam jersey tim yang berlaga di Liga 1 2020. Menilik dari statemen Iriawan, sponsor rumah judi yang terpampang dalam jersey Persikabo jelas tak masuk dalam regulasi.
“Tidak ada aturan yang mengatur sponsor dari situs judi,” kata Iwan Bule saat bincang media, Selasa (25/2), melansir dari CNN Indonesia. “Hanya ada aturan sponsor yang berkaitan dengan rokok dan alkohol. Kasus ini menjadi yang pertama di Indonesia. Di luar negeri ini biasa, ini hanya soal kepatutan.”
“Saya sudah tanya ke Satgas, dan katanya ini kan hanya nama saja. Nanti Pak Cucu akan komunikasi dengan manajer PS Tira Persikabo. Aturannya tidak ada. Tidak kena hukum negara, maupun hukum sepak bola atau regulasi,” ucap Iwan Bule menjelaskan.
Baca Juga Artikel-Artikel Lainnya:
Cara Pelatih Persib Jaga Rekor Kemenangan
Persebaya Menolak Anggap Enteng Persipura Jayapura
Robert Albert Komanteri Performa Wander Luiz
Hal Ini Masih Jadi Masalah Utama Borneo FC
Bisa disimpulkan jika Kemenpora dan PSSI memang belum menggelar koordinasi terlebih dahulu karena setiap statement yang keluar sangat kontradiktif dari satu dan lain hal. Untuk kasus Persib, Pria Punya Selera sudah terpampang sejak musim lalu. Sementara rumah judi sebelumnya sudah masuk ke beberapa tim Indonesia.
Menilik laporan Tirto, Tahun lalu, PSMS Medan sempat menjalin kerjasama dengan M88. Bahkan di tahun yang sama Borneo FC juga sudah sepakat menampilkan Fun88 dalam jersey mereka. Artinya, jika ingin dipermasalahkan, mengapa tak dari tahun kemarin dan baru meributkan soal regulasi sponsor di tahun ini? Apakah Kemenpora berencana mengembalikan moral mereka pasca ditangkapnya mantan Kemenpora Imam Narchawi terkait kasus suap dana hibah Kemenpora ke Koni beberapa waktu lalu dengan menggulirkan hal ini ke publik? Well, siapa yang tahu.
Selalu update berita terbaru seputar Bola Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com